Campusnesia.co.id - Pekalongan, Jawa Tengah - Di era yang serba digital ini, banyak orang yang tidak menyadari betapa adiktifnya gawai sehingga mereka sulit melepaskan diri darinya. Fenomena tersebut tidak hanya terjadi pada kalangan usia atas saja tetapi juga menyerang anak-anak. Akibatnya hal tersebut akan menimbulkan kecanduan dan memunculkan sikap individualistik, sulit bersosialisasi, serta sikap-sikap negatif lainnya. Tentu saja hal ini akan menjadi suatu permasalahan yang cukup mengkhawatirkan mengingat anak-anak merupakan generasi emas penerus bangsa di masa depan.
Dari permasalahan tersebut, mahasiswa KKN Tim II Undip, Aulia Maulida Fitriya mahasiswa Program Studi Antropologi Sosial Fakultas Ilmu Budaya mengadakan program yang bertajuk “Pengembangan Karakter Sosial Anak Melalui Permainan Tradisional”. Program tersebut ditujukan kepada siswa-siswi kelas 4 di SDN Karangjati, Desa Karangjati, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan pada Selasa, (30/7).
Kegiatan yang memanfaatkan permainan tradisional ini berhasil menarik antusiasme anak-anak untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. “Saya sangat senang sekali bisa belajar dan bermain permainan tradisional bersama kakak-kakak,” ungkap Zidan salah satu siswa kelas 4.
Berbagai permainan tradisional sudah disediakan seperti bola bekel, gangsing bambu, lompat tali karet, yoyo, kelereng, dan lain lain. Mainan-mainan tersebut ternyata tidak hanya menjadi media bermain anak saja melainkan bisa menjadi media pembelajaran anak-anak. Dalam memainkan permainan tradisional, anak-anak belajar menghargai teman, mengikuti aturan, dan mengelola emosi mereka. Tidak hanya itu saja, anak-anak juga diajarkan nilai-nilai kejujuran, ketelitian, kerja sama, kreativitas, tanggung jawab, ketangkasan, kesabaran, dan masih banyak lagi.
Selain untuk mengembangkan karakter pada anak, kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan permainan tradisional ini juga menjadi salah satu cara nguri-uri budaya. Dengan kegiatan ini, diharapkan anak-anak dapat melestarikan permainan tradisional sebagai warisan budaya Indonesia yang mulai tergerus oleh perkembangan teknologi dan permainan modern.
“Ini merupakan kegiatan yang sangat bagus, mengingat saat ini eksistensi permainan tradisional sudah tergeser oleh permainan-permainan modern yang ada di handphone. Padahal permainan tradisional sangat bagus untuk melatih keterampilan anak-anak,” ujar Ibu Ratna selaku wali kelas dari kelas 4.
Kegiatan yang berlangsung selama setengah hari ini, diharapkan dapat menjadi langkah positif dalam pembentukan karakter siswa-siswi di SDN Karangjati. Tidak berhenti di situ saja, harapannya kegiatan ini dapat menjadi contoh bagi sekolah lain agar bisa mengikuti jejak ini untuk bisa menciptakan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dengan memanfaatkan warisan-warisan budaya lokal.
Penulis :
Aulia Maulida Fitriya
Mahasiswi Jurusan Antropologi Sosial
Mahasiswi Jurusan Antropologi Sosial
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Diponegoro
Editor:
Achmad Munandar
Achmad Munandar