Dari Pekarangan ke Apotek: Mahasiswa Undip Sukses Kembangkan Apotek Hidup di Ngaglik



Campusnesia.co.idNgaglik, Boyolali (07/08) – Apotek hidup merupakan salah satu program kerja multidisiplin mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro yang melibatkan masyarakat Desa Ngaglik khususnya warga RT 03. Apotek hidup adalah kegiatan yang memanfaatkan sebagian lahan untuk menanam tanaman obat guna memenuhi kebutuhan sehari-hari. Inisiatif ini merupakan upaya pemberdayaan masyarakat agar dapat memanfaatkan pekarangan rumah sebagai sumber tanaman obat keluarga. 

Keberadaan apotek hidup sangat sesuai dengan kondisi geografis Desa Ngaglik yang memiliki pekarangan luas, yang mendukung upaya pemberdayaan masyarakat untuk mengelola apotek hidup. Tanaman obat yang praktis, sehat, ekonomis, dan mudah dipelihara di halaman rumah menjadi pilihan pemberdayaan yang tepat bagi masyarakat Desa Ngaglik. Selain itu, apotek hidup juga membantu menyediakan obat-obatan alami yang terjangkau bagi kesehatan. Pengembangan apotek hidup ini juga berkontribusi terhadap keseimbangan ekosistem dan lingkungan, dengan memanfaatkan lahan kosong atau pekarangan rumah untuk ditanami tanaman obat, sehingga turut mengurangi lahan kosong di sekitar rumah.

Program kerja ini dilaksanakan oleh Amalia Putri, Verena Suci Kurniati, Julio Ignatius, Alfenina Glory, dan Sofie Puji. Pelaksanaan program kerja apotek hidup dilaksanakan secara bertahap mulai dari penanaman bibit, edukasi apotek hidup, demonstrasi pembuatan eco enzyme, hingga monitoring terkait dengan apotek hidup. Edukasi dan penjelasan terkait apotek hidup, manfaatnya, cara mengelola keuangan apotek yang baik dan efektif, serta pembuatan pupuk organik dari kotoran ternak dilaksanakan pada Jumat (2/8/2024). Kemudian, di hari Rabu (7/8/2024) dilanjutkan dengan praktik pembuatan eco enzyme dari sisa-sisa sampah kulit buah dan sisa- sisa sayur sebagai pupuk untuk mendukung tanaman obat. Selanjutnya, monitoring dilaksanakan setiap minggu dengan melakukan pengecekan ke RT 03 untuk mengetahui lebih lanjut terkait dengan perkembangan tanaman obat dan eco enzyme yang sudah dibuat.
 

Selama pelaksanaan program kerja apotek hidup, masyarakat setempat, khususnya di RT 03, menunjukkan semangat dan antusiasme tinggi dalam mengikuti setiap kegiatan. Mereka dapat memanfaatkan tanaman obat yang sudah ada untuk keperluan sehari-hari. Edukasi yang diberikan mengenai apotek hidup juga menambah pengetahuan dan wawasan masyarakat untuk pengelolaan apotek hidup di masa mendatang. Selain itu, masyarakat diberikan edukasi tentang cara mengolah kotoran ternak yang selama ini dianggap sebagai limbah menjadi produk yang bermanfaat, seperti pupuk tanaman yang dapat digunakan sendiri atau dijual. 

Kotoran ternak memiliki nutrisi yang baik untuk dijadikan pupuk organik dengan penambahan EM4, tetapi harus dikeringkan terlebih dahulu sebelum diolah menjadi pupuk organik. Selain itu, masyarakat juga mendapatkan edukasi tentang pengelolaan keuangan yang efektif untuk lebih hemat dalam penggunaan uang. Dengan mengatur anggaran untuk apotek hidup, diharapkan warga dapat menghemat pengeluaran yang biasanya digunakan untuk membeli obat dan bumbu dapur, serta menjual hasil panen yang berlebih untuk menambah penghasilan keluarga.

Dengan demikian, program ini tidak hanya berkontribusi pada kesejahteraan ekonomi dan kesehatan masyarakat, tetapi juga pada pelestarian lingkungan dan keseimbangan ekosistem. Kesuksesan program "Apotek Hidup" menunjukkan betapa pentingnya pendekatan multidisiplin dalam pembangunan masyarakat dan bagaimana kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat dapat menciptakan dampak positif yang berkelanjutan. 


Penulis:
Verena Suci Kurniati, S1-Administrasi Publik (2024), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro

Amalia Putri Widiyanti, S1-Psikologi (2024), Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro

Julio Ignatius, S1-Manajemen, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro

Sofie Puji Hayati, S-1 Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Alfenina Glory Mahardiani, S-1 Peternakan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro

Dosen Pembimbing : 
Reny Wiyatasari, S.S., M.Hum

Lokasi : 
Desa Ngaglik, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali

Editor:
Achmad Munandar

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

Silahkan komen guys..
EmoticonEmoticon