Campusnesia.co.id - Kabupaten Pekalongan, 24 Juli 2024 - telah dilaksanakan program kerja oleh mahasiswa Roudhotun Nur Wahab, mahasiswa program studi Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro ke para pekerja dan konveksi sektor informal di Desa Pacar, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan. Kegiatan ini berupa pelatihan mengenai ergonomi kerja untuk penjahit serta simulasi pertolongan pertama pada luka. Kegiatan ini diinisiasi mengingat penjahit dan konveksi informal di Desa Pacar merupakan mata pencaharian terbesar bersamaan dengan klaim Pekalongan sendiri sebagai Kota Batik.
Batik merupakan identitas Pekalongan. Industri batik, baik cap, tulis, maupun semprot menjamur di tiap sudut kota ini termasuk ke Desa Pacar. Bersamaan dengan itu, konveksi pengolahan kain batik menjadi produk pakai seperti daster, kulot, dan selendang juga tidak kalah masifnya. Setelah dilakukan survei selama beberapa hari, didapati bahwa keluhan kesehatan yang umum dirasakan para penjahit ini antara lain seperti kelelahan kerja, nyeri punggung, penglihatan kabur dan resiko kecelakaan kerja seperti tergores gunting/ cutter dan tertusuk jarum jahit.
Ergonomi secara langsung menjadi faktor resiko dari keluhan kesehatan yang dirasakan para pekerja. Secara singkat, ergonomi merupakan penyesuaian antara manusia dengan pekerjaannya dengan tujuan meminimalisir kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Ergonomi mencakup keseluruhan faktor yang berhubungan dengan kenyamanan bekerja termasuk teknik, fisik, pengalaman psikis, anatomi, antropometri, sosiologi, fisiologi, desain, dan lain- lain. Dari pengamatan yang dilakukan, didapatkan beberapa penjahit masih belum mengenal dan menerapkan ergonomi ketika bekerja seperti kebiasaan terlalu membungkuk, pencahayaan ruangan yang kurang serta layout meja kerja.
Mahasiswa tim II KKN Undip 2024 Desa Pacar, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan memberikan pelatihan mengenai ergonomi kerja kepada para penjahit. Kegiatan ini dilaksanakan dengan memberikan edukasi mengenai pentingnya memperhatikan ergonomi kerja serta penerapannya saat menjahit. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan praktik ergonomi di tempat kerja guna mencegah cedera dan meningkatkan produktivitas para penjahit.
Sebelum melakukan pelatihan, mahasiswa KKN terlebih dahulu melakukan survei dan pengamatan mengenai kondisi tempat kerja penjahit rumahan dan konveksi non formal secara umum. Sesi pelatihan dimulai dengan diskusi singkat mengenai posisi, durasi, dan keluhan kerja dari sudut pandang penjahit.
Pelatihan dilanjutkan dengan praktik posisi duduk dan bekerja yang benar. Mereka diberi panduan mengenai posisi duduk yang tepat, penyesuaian tinggi meja, dan cara mengatur alat-alat kerja agar mudah dijangkau tanpa harus mengubah postur tubuh secara berlebihan. Peserta juga diajarkan teknik peregangan yang dapat dilakukan selama bekerja untuk mencegah kaku otot. Sebagai materi tambahan, penjahit juga diberikan pelatihan mengenai pertolongan pertama pada luka sebagai bekal ilmu untuk berjaga ketika terjadi kecelakaan kerja. Sesi pelatihan ditutup dengan tanya jawab dan pemberian modul ergonomi kerja pada penjahit sektor informal sebagai pengingat atas ilmu yang diberikan.
"Menarik sekali, hal sepele yang sering kita abaikan namun dampaknya cukup signifikan," ujar Pak Rusdi, pemilik usaha konveksi daster batik. Para penjahit pun juga nampak antusias selama sesi pelatihan berlangsung.
Secara keseluruhan, pelatihan ergonomi kerja bagi penjahit ini berlangsung sukses dan memberikan wawasan berharga bagi para peserta. Diharapkan, dengan pengetahuan yang diperoleh, para penjahit dapat menerapkan praktik kerja yang lebih baik, sehingga dapat mengurangi risiko cedera dan meningkatkan produktivitas mereka.
Penulis :
Roudhotun Nur Wahab
DPL :
Nenik Woyanti, S.E., M.Si.
Editor:
Achmad Munandar
Achmad Munandar