Aquaponik Sebagai Solusi Lahan Sempit dan Meminimalisir Limbah Kolam Lele, Mahasiswa Tim II KKN Undip Dorong Inovasi pada Lahan KWT di Desa Pengkol



Campusnesia.co.idSukoharjo - Selasa, 6 Agustus 2024, Mahasiswi Tim II Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro melakukan sosialisasi pengoptimalan kolam lele menjadi aquaponik pada Kelompok Wanita Tani (KWT) yang dilaksanakan di Dukuh Badran, Desa Pengkol pada 16.00 WIB. 

Lahan KWT Dukuh Badran, Desa Pengkol memiliki dua kolam ikan yang dimanfaatkan oleh anggotanya untuk budidaya ternak lele. Kolam lele ini menghasilkan beberapa dampak negatif berupa limbah air kolam lele dan bau tidak sedap. Selain itu, lahan KWT tersebut juga kurang subur yang menyebabkan tanaman tidak tumbuh dan berkembang dengan maksimal. Kedua permasalahan tersebut melatarbelakangi solusi inovatif yang dapat diaplikasikan pada lahan KWT Dukuh Badran yang berupa penggunaan sistem aquaponik yang memanfaatkan kolam untuk ternak lele sekaligus budidaya hidroponik sayuran. 

Sebelum adanya sosialisasi, air limbah kolam lele biasanya dimanfaatkan oleh anggota KWT sebagai pupuk cair pada sayuran hidroponik yang diambil secara manual. Hal ini membuat kegiatan budidaya hidroponik sayuran tersebut kurang efisien sehingga penggunaan sistem aquaponik menjadi pilihan tepat. "Saya mempelajari ilmu baru karena selama ini air kolam lele hanya diambil sedikit untuk pupuk tetapi ternyata dapat dimanfaatkan pada aliran sistem hidroponik sehingga tidak memerlukan tambahan pupuk pada budidaya hidroponik" ujar Bu Wahyu salah satu anggota KWT Dusun Badran. Cara kerja sistem aquaponik dengan menggunakan pompa air sama dengan cara kerja hidroponik, yang membedakan kedua sistem tersebut adalah sumber air untuk budidaya sayuran berasal dari kolam ikan. 

Pemeliharaan sistem aquaponik ini tidak butuh diberi pupuk cair seperti ab mix yang biasa digunakan pada sistem hidroponik, tetapi menggunakan kotoran ikan sebagai pupuk cair bagi tanaman hidroponik. Selain itu, dibutuhkan pemberian makan ikan secara rutin dan penambahan air pada kolam apabila airnya berkurang. Hasil budidaya sayuran pada sistem aquaponik dipercaya lebih segar dan batang sayuran lebih kokoh, sedangkan hasil ternak ikan lebih segar seperti ikan tangkapan dari sungai.

 

Progam kerja monodisiplin ini disusun oleh Aqilla Pirly Naidy, mahasiswa S1 Agribisnis dilakukan dengan cara demonstrasi pembuatan aquaponik sederhana dengan pemanfaatan ember untuk ternak lele dan budidaya sayuran. Jenis tanaman dan ikan yang dipilih pada demonstrasi sistem aquaponik sederhana dengan media ember tersebut adalah kangkung dan lele. Hal ini mengacu pada tanaman hidroponik yang umumnya menggunakan tanaman sayuran dan jenis ikan yang tahan dengan oksigen rendah. 

Harapan kedepannya dari pembinaan program ini adalah sistem aquaponik yang telah disampaikan dapat diaplikasikan dengan baik dan berkelanjutan. Keberlanjutan dari sistem aquaponik ini diharapkan dapat membuahkan manfaat berupa meminimalisir biaya budidaya lele dan sayuran serta dapat memaksimalkan lahan KWT yang terbatas. 



Penulis : 
Aqilla Pirly Naidy 
(Agribisnis_Fakultas Peternakan dan Pertanian)

Dosen Pendamping Lapangan: 
Dr. Ir. Yoyok Budi Pramono S.Pt. M.P., IPM

Editor:
Achmad Munandar

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

Silahkan komen guys..
EmoticonEmoticon