Campusnesia.co.id - Desa Sumberejo, Kabupaten Wonogiri (21/07/2024) – Mahasiswa KKN TIM II UNDIP Tahun 2023/2024 membersamai anggota PKK untuk meningkatkan kesadaran pencegahan stunting dengan memanfaatkan potensi desa menjadi produk olahan pangan “CETATUT”. Sebutan ini diperoleh dari bahan baku pembuatan produk berupa ceker ayam dan telur omega yang menjadi komoditas unggulan PKK Desa Sumberejo.
Berdasarkan data kasus stunting UPTD Puskesmas Wuryantoro per Bulan Mei tahun 2024, Desa Sumberejo menempati urutan kedua setelah Desa Genukharjo untuk jumlah balita stunting tertinggi di kecamatan. Perangkat desa dan pihak terkait sudah berupaya menurunkan angka stunting dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada balita secara rutin. Namun, hal ini masih belum cukup untuk meningkatkan kesadaran warga yang masih enggan untuk menerapkan slogan ‘Isi Piringku’ sebagai upaya pemenuhan gizi seimbang.
Permasalahan tersebut menjadi acuan dalam perencanaan program kerja monodisiplin dengan tujuan untuk membuat produk anti stunting dari bahan yang mudah diperoleh dan proses pembuatan yang mudah. Kegiatan ini dilakukan di markas PKK Macan Luwe Desa Sumberejo yang diikuti oleh 14 ibu-ibu anggota PKK. Seluruh peserta terlihat antusias baik pada kegiatan materi pencegahan stunting, maupun praktik pembuatan CETATUT.
Materi yang diberikan berupa cara pencegahan stunting, keunggulan ceker ayam dan telur omega, serta cara pembuatan CETATUT. Ceker ayam memiliki klaim tinggi protein, kalsium, omega-3, dan omega-6, sedangkan telur omega memiliki asam amino esensial dan asam lemak yang tinggi, sehingga bahan baku tersebut memiliki potensi tinggi untuk membantu pertumbuhan otak dan fisik balita. Keunggulan telur omega PKK Desa Sumberejo terletak pada kandungan omega-3 yang lebih tinggi dibandingkan telur dari produsen lain. “Rasa telur omega ini lebih gurih, tidak amis, dan warna kuning telur lebih oranye karena pakan ayam yang berkualitas dari PT Agrikencana Perkasa” ujar Bu Har selaku penanggung jawab peternakan.
Mekanisme pembuatan CETATUT diawali dengan ceker direbus setengah matang, tulang ceker diambil, adonan telur omega dan tepung tapioka dimasukkan ke dalam kulit ceker, ceker dikukus sampai matang, dan produk siap disajikan atau disimpan dalam freezer. Pada awalnya, mahasiswa melakukan demonstrasi pembuatan produk, kemudian ibu-ibu mengikuti proses yang sudah dicontohkan. Seluruh anggota PKK menunjukkan antusiasme yang tinggi dalam membuat produk, memberikan inovasi dan saran perbaikan, serta mengambil dokumentasi kegiatan. Produk disajikan sebagai CETATUT crispy yang kemudian dikonsumsi bersama. Selain olahan crispy, produk juga dapat diolah menjadi sup favorit anak-anak.
Penulis:
Nadya Adisti Puspitasari
Jurusan Teknologi Pangan
Fakultas Peternakan dan Pertanian
Lokasi:
Desa Sumberejo, Kec. Wuryantoro, Kab. Wonogiri
DPL:
Albertus Fajar Irawan S.P., M.Agr, Ph.D.
KKN TIM II UNDIP Tahun 2023/2024
Editor:
Achmad Munandar
Achmad Munandar