Campusnesia.co.id - Pemalang (28/07/2023) – Mahasiswa KKN Reguler Tim II UNDIP 2023 Desa Kendalsari, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang melaksanakan program monodisiplin dengan judul “Workshop “KOKEDAMA” Seni Menanam dari Jepang Cegah Polusi Udara”.
Sampah menjadi salah satu permasalahan yang cukup serius di Desa Kendalsari. Pembakaran sampah menjadi langkah yang dilakukan masyarakat untuk mengatasi permasalahan sampah. Namun dapat menyebabkan permasalahan lain seperti polusi udara yang dapat merusak ozon dan mengganggu kesehatan.
Upaya untuk mengatasi polusi udara dapat dilakukan dengan menanam tanaman hias yang dapat menyerap polusi udara. Tanaman hias tak hanya elok dipandang tetapi memliki kemampuan sebagai penyerap polutan. Keterbatasan lahan menyebabkan masyarakat Desa Kendalsari enggan menanam tanaman. Salah satu alternatif keterbatasan lahan ini dapat diatasi dengan kerajinan tanaman hias dari Jepang yang sangat unik. Yap, KOKEDAMA.
Kokedama merupakan seni menanam tanaman hias dari jepang dengan memanfaatkan media tanam yang tahan menyimpan air seperti sabut kelapa dan tanaman hias sebagai objeknya. Selain praktis dan elok dipandang, ternyata kokedama ini memiliki nilai ekonomi yang tinggi bahkan sampai menembus pasar ekspor.
Salah satu mahasiswa tim KKN, Aryana Ayu Yashinta dari Program Studi Agroekoteknologi memberikan terobosan baru terkait upaya penanggulangan polusi udara dengan menanam tanaman hias di Desa Kendalsari, Kecamatan Petarukan, Pemalang. Aryana menyatakan bahwa workshop yang dilakukan bertujuan untuk meminimalisir polusi udara dan sebagai ide bisnis yang menjanjikan.
Polusi udara yang disebabkan oleh pembakaran sampah Desa Kendalsari, menjadi dasar dari program penyuluhan ini. Ia meyakini bahwa kokedama ini dapat menjadi metode penanaman yang efektif, efisien dan memiliki nilai jual yang bermanfaat bagi masyarakat Kendalsari.
“Dengan adanya workshop ini, diharapkan warga Desa Kendalsari dapat mengetahui manfaat tanaman hias sebagai penyerap polutan melalui kokedama serta meningkatkan kreatifitas masyarakat untuk memanfaatkan tanaman hias supaya memiliki nilai ekonomis ” ucapnya. Selain itu, metode ini sangat cocok diterapkan oleh masyarakat desa karena tidak membutuhkan banyak biaya serta perawatannya pun relatif mudah bagi warga yang tidak memiliki dasar kemampuan untuk bertani dan cukup disiram 2 minggu sekali.
Harapan tim KKN UNDIP kedepan adalah agar warga Desa Kendalsari dapat menerapkan kokedama untuk meminimalisir polusi udara serta sebagai peluang bisnis. Setelah penerapan metode ini, diharapkan pula sektor pertanian terutama subsektor hotikultura dan perekonomian di Desa Kendalsari dapat semakin berkembang dan terciptanya lingkungan yang bebas polusi udara agar kesehatan tetap terjaga.
Penulis: Aryana Ayu Yashinta / S1 Agroekoteknologi
DPL: Fajrul Falah, S. Hum., M. Hum.
Lokasi: Desa Kendalsari, Kecamatan Petarukan, Kabupatem Pemalang.