Campusnesia.co.id - Harmoni Budaya Lokal dan Pemasaran: Desa Lebakwangi, Kec. Jatinegata, Kab. Tegal (11 Agustus 2023). Di tengah lautan teknologi dan globalisasi, budaya lokal sering kali menjadi kunci dalam mempertahankan identitas sebuah komunitas. Desa Lebakwangi, sebuah desa yang masih menjaga tradisi dan budaya dengan erat. Budaya tidak hanya merupakan aspek kehidupan sehari-hari, budaya dinilai dapat menjadi motor penggerak dalam pemasaran produk lokal, salah satu produk yang berpotensi yaitu stik nangka.
Budaya masyarakat tentunya memiliki daya tarik unik yang membedakan produk dan layanan dari satu tempat dengan tempat lainnya. Desa Lebakwangi, dengan keberagaman budaya dan tradisi yang melekat dalam kehidupan sehari-hari, dinilai dapat mengintegrasikan unsur-unsur budaya ini dalam setiap aspek pembuatan dan pemasaran stik nangka. Baik itu dalam memilih bahan-bahan, teknik memasak, cara penyajian, hingga pengemasan dan pelabelan.
Edukasi dan kesadaran akan pentingnya mempertahankan budaya lokal dalam pemasaran menjadi penting. Masyarakat dan pengusaha lokal perlu menyadari bahwa keunikan budaya mereka adalah aset berharga yang dapat memberikan nilai tambah pada produk dan mengundang minat pembeli dari berbagai daerah.
Namun, bagaimana cara menyelaraskan budaya lokal dengan tren yang terus berubah dan tuntutan pasar yang semakin kompetitif?
Melihat buah nangka yang berpotensi menjadi salah satu produk unggulan lokal masyarakat Lebakwangi, sebelumnya tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas DIponegoro telah memberikan sosialisasi dan demo masak terkait pengolahan buah nangka menjadi stik nangka.
Melanjutkan program tersebut, salah satu mahasiswi yang tergabung dalam tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas DIponegoro memilih untuk mengusung program sosialisasi berjudul “Analisis Pengaruh Budaya Masyarakat Terhadap Pemasaran Stik Nangka di Desa Lebakwangi” dengan sasaran yaitu kelompok Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Lebakwangi.
Dalam kegiatan tersebut, mahasiswi KKN Undip membawakan materi dengan antusias dan penuh pendekatan yang menarik perhatian kelompok Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Lebakwangi, menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan leaflet untuk dibaca.
Kelompok Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), tampak antusias dan terlibat dalam sesi tanya jawab yang diadakan setelah pemaparan materi. Mereka berbagi pengalaman, pemikiran, dan juga kekhawatiran mereka terkait masalah tersebut. Bagi sebagian dari mereka, materi ini merupakan suatu hal baru dan bermanfaat.
Melalui program ini, diharapakan dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang bagaimana budaya masyarakat Desa Lebakwangi dapat memengaruhi pemasaran stik nangka.
Program ini juga diharapkan dapat memberikan rekomendasi praktis bagi masyarakat dan pengusaha lokal dalam menjaga dan mengaplikasikan budaya dalam pemasaran produk mereka. Dengan cara ini, produk seperti stik nangka tidak hanya menjadi makanan, tetapi juga menjadi jendela yang mengungkapkan kekayaan budaya dan identitas yang melekat dalam masyarakat desa ini.