Dikenali! Peninggalan Belanda Sebagai Saksi Sejarah Penjajahan Indonesia: Mahasiswa KKN Tim II Undip melakukan Publikasi Digital mengenai Peninggalan Belanda “Jembatan Belanda”

 
Banner mengenai Jembatan Belanda dalam 2 bahasa


Campusnesia.co.id - Kendayakan, Tegal, (31/07/2023) - Indonesia adalah negara yang kaya akan sejarah dan memiliki berbagai cerita yang ada di setiap daerah-daerahnya. Cerita-cerita rakyat pun sudah lama ada dan tersebar ke seluruh penjuru Indonesia. 

Salah satu contoh cerita rakyat yang dikenal banyak orang adalah cerita Malin Kundang dari Sumatra barat, legenda Danau Toba dari Sumatra Utara, Sangkuriang dari masyarakat Sunda, dan masih banyak lagi. Folklore atau cerita rakyat ini ialah kisah yang berasal dari rakyat itu sendiri yang tersebar dari mulut ke mulut secara lisan hingga akhirnya dikenal oleh masyarakat luas.
 
Cerita rakyat juga menjadi simbol dari apa yang telah terjadi pada masa lampau. Salah satu cerita rakyat yang beredar dan memiliki peninggalan yang dapat dilihat dengan mata telanjang yaitu Jembatan Belanda yang berada di perbatasan timur antara Dusun Bandung dengan Dusun Lobongkok, yang sekaligus menjadi perbatasan antara Kabupaten Tegal dan Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. 

Mahasiswa KKN Tim II Periode 2022/2023 Universitas Diponegoro, jurusan Sastra Inggris, Paulina Mikha Putri De Araujo, telah melaksanakan program monodisiplin berupa publikasi digital melalui internet dan publikasi tertulis berupa banner dengan tujuan untuk menyebarkan situs sejarah peninggalan Belanda yang ada di Desa Kendayakan, Warureja, Kabupaten Tegal. Publikasi menggunakan 2 bahasa, yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Publikasi peninggalan Belanda ini berupa jembatan penghubung yang sekarang digunakan sebagai akses jalan yang membatasi dua kabupaten, Kab. Tegal dan Kab. Pemalang.
 
Karena kurangnya penyebaran cerita rakyat yang ada di Desa Kendayakan terkait situs dan peninggalan sejarah sebagai saksi penjajahan Belanda, maka dari itu penyebaran peninggalan sejarah melalui publikasi ini bertujuan agar situs sejarah yang ada di Desa Kendayakan, Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal, dapat lebih dikenali dan dapat tersebar lebih luas melalui jejaring internet. 

Dari jembatan ini juga terdapat cerita dari masyarakat lokal yang telah beredar, yaitu cerita mengenai pengeboman oleh pribumi di salah satu fondasi jembatan yang berada di sebelah barat yang mengakibatkan terputusnya akses penyebrangan para penjajah pada saat itu. Saat ini jembatan peninggalan Belanda telah menyisakan 2 fondasi lain yang dapat dilihat secara langsung.

Fondasi Jembatan Belanda saat ini
 

Penulis: 
Paulina Mikha Putri De Araujo 
(Sastra Inggris, Fakultas Ilmu Budaya)

Dosen Pembimbing: 
Naintina Lisnawati, S.KM., M.Gizi.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

Silahkan komen guys..
EmoticonEmoticon