Campusnesia.co.id - Majenang, (14/08/23) - Menurut NFPA (National Fire Protection Association) kebakaran didefinisikan sebagai suatu peristiwa oksidasi yang melibatkan tiga unsur yang harus ada, yaitu: bahan bakar, oksigen, dan sumber panas yang berakibat menimbulkan kerugian harta benda, cedera bahkan kematian. Dilansir dari halaman ccnindonesia.com, data menunjukan sebanyak 17.768 kasus kebakaran terjadi di Indonesia sepanjang 2021, dengan 5.274 kasus di antaranya diakibatkan oleh arus pendek aliran listrik.
Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), kebakaran umumnya sering terjadi akibat korsleting pada kabel atau alat listrik, kebocoran tabung gas LPG, atau akibat kelalaian manusia. Adapun di antara beberapa penyebab terjadinya kebakaran dalam rumah tangga, kebocoran gas LPG merupakan salah faktor penyebab kebakaran yang paling umum terjadi dalam lingkungan rumah tangga.
Pengetahuan tentang sumber api merupakan faktor kunci dalam meningkatkan keberhasilan pencegahan kebakaran. Apabila sumber-sumber penyebab kebakaran diketahui maka akan mudah dilakukan kegiatan penanganan. Alasan tersebut menjadi dasar pemikiran yang melatarbelakangi untuk diselenggarakannya kegiatan edukasi dengan metode sosialisasi oleh mahasiswa tim II KKN UNDIP dengan bantuan dari Tim Dinas Pemadam Kebakaran (DAMKAR) Kabupaten Sragen mengenai upaya pencegahan kebakaran akibat kebocoran gas. Kegiatan sosialisasi ditargetkan kepada anggota PKK di Desa Majenang pada Rabu, 9 Agustus 2023 yang bertempat di Balai Pertemuan Dukuh Jati, RT 20 dan RT 21.
Pelaksanaan teknis dari program kerja diawali dengan pemaparan materi mengenai pengertian api, sumber api, komponen timbulnya api, sebab kebakaran, kebakaran akibat kebocoran gas dan cara penanganan terhadap kebocoran gas agar tidak menyebabkan kebakaran yang besar. Setelah penyampaian materi, Tim DAMKAR melakukan praktek penanganan kebocoran gas yang menyebabkan timbulnya api. Program ini disambut baik dengan antusias oleh anggota PKK di Dukuh Jati, Desa Majenang yang mengikuti serangkaian acara dari awal hingga akhir dengan aktif bertanya dan praktek secara langsung untuk mematikan kobaran api dengan karung goni yang sudah dibasahi sebelumnya oleh peserta sosialisasi.
Diselenggarakannya sosialisasi ini diharapkan mampu memberikan pemahaman kepada masyarakat terutama ibu-ibu terkait bagaimana langkah tepat dalam menangani kejadian kebocoran pada gas LPG agar tidak terjadi kebakaran. Dengan diketahuinya cara penanganan kebocoran gas oleh ibu rumah tangga, maka pada harapannya dapat berdampak pada penurunan angka kasus kebakaran dalam rumah tangga di Indonesia, secara khusus di wilayah Desa Majenang, Kecamatan Sragen. Oleh karena itu, permasalahan seperti kerugian harta benda maupun timbulnya korban jiwa dapat dimitigasi sebelum terjadinya peristiwa kebakaran.