Campusnesia.co.id - Semenjak dibeli oleh Elon Musk, sosial media Twitter disebut penggunanya makin ke sini makin ke sana. Dari kebijakan Centang Biru Berbayar hingga yang terbaru pembatasan melihat twit atau limit twit bagi akun berbayar, akun lama dan akun baru.
Netijen sejak beberapa waktu lalu mulai membuat akun alternatif di sosial media lain yang dianggap mirip dengan Twitter salah satunya yaitu Mastodon.
Sebenarnya Mastodon ini sosial media apa? yuk coba kita bahas lebih jauh.
Mastodon adalah perangkat lunak sumber terbuka dan gratis untuk menjalankan layanan jejaring sosial yang di-hosting sendiri . Perangkat lunak ini memiliki fitur microblogging yang mirip dengan layanan Twitter, yang ditawarkan oleh sejumlah besar peladen atau server Mastodon yang dijalankan secara independen, masing-masing dengan aturan peladen dan ketentuan penggunaan masing-masing.
Setiap pengguna adalah anggota dari peladen atau server Mastodon tertentu, yang dapat beroperasi sebagai jaringan sosial gabungan, memungkinkan pengguna di peladen yang berbeda untuk saling berinteraksi satu sama lain.
Ini dimaksudkan untuk memberikan kebebasan kepada pengguna untuk memilih server yang kebijakannya yang mereka setujui, tetapi tetap memiliki akses ke jaringan sosial yang lebih besar. Hal itu bertujuan agar layanan sosial bersifat terdesentralisasi.
Mastodon termasuk bagian dari platform server Fediverse, yang menggunakan protokol bersama yang memungkinkan pengguna juga berinteraksi dengan pengguna di platform lain yang kompatibel, seperti Pixelfed, PeerTube dan Friendica .
Pesan yang diposting pada layanan media sosial ini dikenal sebagai "toots", dimana pada Twitter disebut "tweets".
Fungsi dan fitur Mastodon
Server atau peladen Mastodon menjalankan perangkat lunak jejaring sosial dengan menggunakan standar ActivityPub, yang telah diterapkan sejak peluncuran versi 1.6.
Oleh sebabnya, pengguna Mastodon dapat berinteraksi dengan pengguna di server lain yang ada di Fediverse yang mendukung ActivityPub.
Sejak versi 2.9.0 Mastodon menawarkan mode kolom tunggal untuk pengguna baru secara default. Dalam mode lanjutan, Mastodon mendekati pengalaman pengguna microblogging TweetDeck.
Pengguna memposting pesan status bentuk pendek untuk dilihat orang lain. Pada setiap "toots", setiap pengguna diperbolehkan menggunakan hingga 500 karakter berbasis teks, melebihi batas 280 karakter yang diizinkan Twitter, meski banyak server Mastodon telah menduplikasi kode sumber untuk memungkinkan batas karakter yang lebih besar.
Pengguna bergabung dengan memilih peladen atau server Mastodon tertentu, alih-alih sebuah situs web tunggal. Server terhubung sebagai simpul dalam jaringan, dan setiap server dapat mengatur aturannya sendiri, hak akun, dan apakah akan berbagi pesan ke dan dari server lain.
Banyak server memiliki tema yang berdasarkan pada minat tertentu. Merupakan hal yang lumrah jika server berbasis di sekitar lokalitas, wilayah, atau negara tertentu.
Mastodon menyertakan sejumlah fitur privasi tertentu. Setiap "toots" memiliki empat pilihan privasi yang tersedia, dan pengguna dapat memilih apakah pesan tersebut bersifat publik, tidak tertera pada lini waktu, khusus untuk pengikut atau pesan langsung. Pengguna juga dapat menandai akun mereka sebagai sepenuhnya pribadi.
Di timeline, "toots" dapat ditampilkan dengan fitur "peringatan konten" opsional, yang mengharuskan pembaca mengklik konten untuk mengungkapkan sisa pesan. Server Mastodon telah menggunakan fitur ini untuk menyembunyikan beberan, memicu peringatan, dan konten tidak aman untuk bekerja (NSFW), meskipun beberapa akun menggunakan fitur tersebut untuk menyembunyikan tautan dan pemikiran yang mungkin tidak ingin dibaca orang lain.
Mastodon menampilkan "toots" dalam lini lokal dan federasi berdasarkan waktu yang sebenarnya. Lini lokal menunjukkan pesan dari pengguna di server yang digunakan oleh pengguna, sedangkan garis waktu gabungan menunjukkan pesan di semua server Mastodon yang berpartisipasi. Pengguna dapat berkomunikasi melalui server Mastodon yang terhubung dengan nama pengguna yang formatnya mirip dengan alamat email lengkap.
Pada September 2018, dengan dirilisnya versi 2.5 dengan halaman profil publik yang didesain ulang, Mastodon menandai rilisnya yang ke-100. Kemudian, pada akhir Oktober, Mastodon versi 2.6 keluar, memperkenalkan kemungkinan profil terverifikasi dan pratinjau tautan langsung dalam aliran untuk gambar dan video.
Sejak Januari 2019, dimungkinkan untuk mencari beberapa tagar sekaligus, alih-alih hanya bisa mencari satu tagar sebelum rilisnya versi 2.7. Versi 2.7 juga memiliki kemampuan moderasi yang lebih kuat untuk administrator dan moderator server, sementara aksesibilitas, seperti warna kontras untuk pengguna dengan masalah penglihatan, juga telah ditingkatkan.
Kemampuan pengguna untuk membuat dan memberikan suara dalam jajak pendapat, serta sistem undangan baru untuk mengelola pendaftaran telah terintegrasi pada April 2019.
Sejak Mastodon versi 2.8.1 dirilis pada Mei 2019, gambar dengan peringatan konten, secara default, diburamkan, bukan disembunyikan sepenuhnya.
Penambahan paling signifikan pada fungsionalitas Mastodon pada Juni 2019 adalah tampilan kolom tunggal opsional di versi 2.9.
Tampilan ini sekarang ditampilkan secara default untuk semua pengguna baru, meskipun dapat diubah ke tampilan berbasis kolom asli di preferensi Mastodon.
Mastodon versi 3.2 dirilis pada Agustus 2020. Terdapat penambahan dan perubahan fitur sepertii pemutar audio yang didesain ulang dengan tampian mini khusus dan kemampuan untuk menambahkan catatan pribadi ke profil seseorang.
Pada Juli 2021, aplikasi resmi untuk perangkat iOS dirilis. Menurut pimpinan proyek, rilis tersebut merupakan bagian dari upaya untuk mendatangkan pengguna baru. Saat ini masih belum ada aplikasi resmi untuk perangkat Android.
Tertarik untuk mencoba sosial media Mastodon? klik di sini https://joinmastodon.org/
sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Mastodon_(perangkat_lunak)
===
Baca juga:
- Mengenal Sosial Media Threads Pesaing Twitter Buatan Mark Zuckerberg Pemilik Facebook dan Instagram