Campusnesia.co.id - Batang 31/01/2023. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro memberi edukasi bertema “Pentingnya Literasi dan Pembentukan Karakter Bagi Anak Melalui Pembelajaran Cerita Pendek Berbasis Kearifan Lokal” kepada siswa SD Negeri Keniten. Singkatnya, literasi ialah suatu kemampuan dalam diri seseorang untuk membaca dan menulis.
Berkaitan dengan literasi, Indonesia menempati peringkat ke-62 dari 70 negara, atau berada 10 negara terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah. Hal ini berdasarkan survei yang dilakukan Program for International Student Assessment (PISA) yang di rilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2019.
Sementara UNESCO menyebutkan minat baca masyarakat Indonesia sebesar 0,001 persen. Ini artinya hanya 1 orang di antara 1000 orang di Indonesia yang gemar membaca.
Selain krisis literasi, Indonesia juga mengalami degradasi moral. Terbukti dengan maraknya kasus pelecehan seksual, korupsi, seks bebas, pembunuhan, tawuran pelajar, penyalahgunaan narkoba, perampokan, dan lain sebagainya.
Degradasi artinya kemunduran, kemrosotan atau penurunan dari suatu hal. Sedangkan moral artinya akhlak atau budi pekerti menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Oleh karena itu, mahasiswa Antropologi Sosial, Universitas Diponegoro – Mohammad Rozan Fahreza – menyusun program pengajaran terkait literasi dan karakter yang disampaikan pada pada hari Selasa, 31 Januari 2023 secara langsung kepada siswa-siswa SD Negeri Keniten, Kecamatan Pecalungan, Kabupaten Batang.
Menurutnya, “Gemar membaca adalah suatu kebiasaan yang harus dibiasakan sejak usia dini, begitu pula pembentukan karakter yang dibiasakan melalui ajaran agama dan nilai-nilai kearifan lokal”.
Sebagai bentuk terencana guna menyelesaikan persoalan, mahasiswa selama 25 hari melakukan riset kearifan lokal, dengan mengumpulkan, menggali sebanyak-banyaknya informasi tentang situs bersejarah, dan wawancara sesepuh desa terkait cerita-cerita legenda.
Setelah peninjauan terhadap kekayaan legenda desa ini, maka dibuatlah karangan cerpen (cerita pendek) fiksi dengan desain bergambar tokoh superhero populer yang memuat segala unsur kearifan lokal khas desa. Cerpen fiksi ini berjudul “Sang Legendaris: Kapten Jaka” yang terinspirasi dari makam petilasan Mbah Wali Joko di desa Keniten. Mbah Wali Joko merupakan pemrakarsa berdirinya Masjid Agung Kendal sekaligus alah seorang murid Sunan Kalijaga.
Pemilihan tema superhero ialah lantaran superhero merupakan materi awal bagi manusia tentang aksi-aksi kebaikan, tentang bagaimana manusia menjadi sosok superhero itu sendiri, kebaikan macam apa yang akan ia jalani, dan memastikan bahwa manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan satu sama lainnya.
Melalui adanya program ini, harapannya agar siswa SD dapat terbiasa dan menyukai membaca mulai dari bacaan-bacaan paling ringan dan sederhana. Sedangkan, untuk menjawab persoalan degradasi moral, diharapkan nilai-nilai kultur dan agama yang termuat dalam cerpen menjadi pedoman yang mulai ditanamkan sejak usia dini.