Campusnesia.co.id - Kabupaten Tegal (15/01/2023) Mahasiswa Gizi Universitas Diponegoro dan sekaligus mahasiswa KKN Tim 1 Tahun 2023, Sania Nindiaswin (22) mengoptimalkan dan mengaktifkan kembali program posyandu remaja di Desa Harjosari Kidul, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal.
Program posyandu remaja diberi nama Posyandu Remaja “BENING” yang merupakan singkatan dari BErantas Nyata stuntING. Acara ini berlangsung pada hari Minggu (15/01/2023) di Balai Desa Harjosari Kidul.
Kegiatan tersebut di latar belakangi dengan kejadian stunting di Desa Harjosari Kidul yang tergolong tinggi. Hal ini disampaikan oleh Sri Inadah (38) selaku bidan desa, bahwa jumlah anak stunting di Desa Harjosari Kidul mencapai 106 anak.
Beberapa program penanganan stunting telah dilaksanakan oleh pihak desa dan pemerintah seperti Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dan kegiatan posyandu balita. Akan tetapi kegiatan pencegahan stunting seperti posyandu remaja hanya pernah dilakukan 1 kali saja karena sulitnya menentukan jadwal pelaksanaan posyandu remaja oleh bidan dan remaja karang taruna.
“Memang benar jadwal kami (karang taruna) dengan bidan berbeda karena jika weekdays banyak remaja yang bersekolah maupun bekerja, sedangkan bidan desa bisa melaksanakan posyandu remaja saat weekdays saja” ungkap Syaeful Huda (27) Ketua Karang Taruna Desa Harjosari Kidul.
Berdasarkan fenomena tersebut, Sania mendapatkan ide untuk mengaktifkan kembali dan mengoptimalkan program posyandu remaja melalui Posyandu Remaja “BENING”. Dalam pelaksanaannya Sania berkoordinasi dengan remaja karang taruna sekaligus organisasi agama IPPNU-IPNU. Program ini juga didukung oleh Syaeful.
Beliau mengungkapkan, “Posyandu remaja merupakan ide yang sangat bagus untuk dilaksanakan karena pada zaman sekarang banyak remaja yang acuh tentang kesehatan terutama dalam hal gizi dan kesehatan jasmani".
Rangkaian kegiatan yang diusung dalam program tersebut berupa pengenalan pentingnya diadakannya posyandu remaja, pembentukan kader posyandu remaja, pelatihan antropometri, dan penyerahan alat antropometri untuk menunjang keberjalanan program posyandu remaja kedepannya.
Dari 15 remaja putri yang mengikuti acara, terpilih 3 remaja yang bersedia untuk menjadi kader. Pada sesi pelatihan antropometeri, 3 kader yang terpilih mempraktekkan antropometri dengan dipandu oleh pemateri. Peserta lain yang tidak terpilih menjadi kader juga tampak antusias memperhatikan penyampaian materi dan demonstrasi antropometri.
Syaeful selaku ketua karang taruna berharap dengan adanya Posyandu Remaja “BENING” dapat menyadarkan remaja akan pentingnya mencegah stunting dan remaja yang sudah mengikuti acara tersebut dapat mengedukasi warga terkait pencegahan stunting.
“Saya berharap apa yang sudah saya sampaikan dan ajarkan dapat diterima dengan baik oleh para remaja. Semoga setelah selesainya kegiatan KKN di Desa Harjosari Kidul, kegiatan posyandu remaja dapat dilaksanakan secara rutin setiap bulannya dan dapat membantu menurunkan prevalensi stunting di Desa Harjosari Kidul kedepannya” ujar Sania terkait harapan kelanjutan posyandu remaja di Desa Harjosari Kidul.