Campusnesia.co.id - Bagus Wahyudi mengajak remaja Desa Kupu, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial melalui program kerja KKN yang ia usung.
Sabtu, 28 Januari 2023, melalui forum posyandu remaja Desa Kupu, Bagus, mahasiswa KKN UNDIP menerapkan sistem komunikasi verbal dalam bentuk diskusi mengenai bahaya berita bohong atau lebih dikenal dengan istilah Hoaks.
Forum diskusi tersebut didukung oleh pemanfaatan komunikasi visual dengan media poster yang sekaligus menjadi luaran dari program KKN yang sedang ia jalankan.
“Saya mencoba memasuki remaja-remaja tersebut dengan pendekatan persuasif melalui diskusi santai agar apa yang ingin saya sampaikan lebih mudah diterima oleh mereka”, ucap Bagus selaku penanggung jawab program KKN edukasi bahaya berita Hoaks dan bagaimana cara mencegahnya.
Cara edukasi yang diterapkan oleh Bagus Wahyudi mahasiswa KKN UNDIP tersebut terbilang cukup efektif, karena para remaja lebih nyaman berdiskusi dengan santai tanpa ada perasaan tertekan.
“Ya menurut saya anak-anak lebih mudah menerima materi jika dibuat santai, sambal guyon, makan atau minum”, ucap Eva selaku pengurus posyandu remaja Desa Kupu.
Penguatan materi bahaya cyber crime oleh mahasiswa KKN UNDIP tersebut disusul dengan kegiatan yang dilaksanakan pada Selasa, 31 Januari 2023 di Mts Al-Amin. Kegiatan tersebut mengusung tema Bahaya Penggunaan Bahasa Kasar di Media Sosial.
“Sasaran pada program ini masih sama, yaitu remaja usia di atas 12 tahun, kebetulan kali ini saya memilih siswa MTS”, ucap Bagus menjelaskan sasaran program kerjanya.
MTS Al-Amin berada dilingkungan pondok pesantren, meskipun di pondok pesantren biasanya tidak diperkenankan membawa gadget, akan tetapi menurut Bagus justru siswa-siswi pondok itu masih banyak yang belum memahami tentang penggunaan media sosial yang baik dan benar.
Ia mengkhawatirkan siswa-siswi pondok pesantren tersebut mudah terpancing karena ketidaktahuan mereka akan bahaya penggunaan bahasa kasar di media sosial. Maka dari itu, tercetuslah program kerja yang disasarkan pada remaja khususnya siswa-siswi MTS Al-Amin.
Pemberdayaan terhadap bahaya berkata kasar di media sosial tersebut diterima dengan baik oleh pengurus Ponpes Al-Amin, ia berkata bahwa perlu adanya edukasi sejak dini agar tidak mudah terjerumus ke dalam lubang hitam cyber crime.
“Memang biasanya santri-santri kami, masih sering ditemui kasus kalau di rumah, waktu pegang HP, masih banyak yang berkata kasar, baik di grup maupun di status”, ucap Abah Ali, pemilik Pondok Pesantren Al-Amin.
Baik pihak siswa-siswi maupun pengurus Ponpes menyambut baik kedatangan dan pemberdayaan yang diberikan oleh mahasiswa KKN UNDIP di Desa Kupu.