Campusnesia.co.id - Wayang Kulit selalu identik dengan tontonan orang tua dan terkesan kuno, namun di tangan dlang seperti alm. Ki Seno Nugroho wayang kulit dengan segala warisan kebudayaannya yang adi luhung bisa diterima oleh generasi muda.
Selain mampu membawakan cerita dengan konteks kekinian, instalasi pagelaran dari visual, efek dan iringan yang ditingkatkan dengan kreatifitas menjadi daya tarik tersendiri.
Belum lagi kemajuan teknologi sosial media terutama Youtube yang memungkinkan untuk mengunggah dan dinikmati kapan saja di mana saja mampu membuat wayang dijangkau kalangan yang lebih luas.
Tak jarang dalam live streaming, pagelaran wayang bisa disaksikan dalam jumlah penonton ratusan ribu, jumlah yang jauh lebih banyak ketimbang saat pegelaran offlinenya bahkan tidak hanya penonton dalam negeri tapi juga warga indonesia yang sedang di luar negeri.
Selain alm. ki Seno Nugroho dalang muda ki Sigid Ariyanto dari Rembang juga menjadi salah satu dalang populer dengan segala kreatifitas, inovasi dan kedekatannya dengan penonton muda dari segala penjuru daerah.
Lewat postingan kali ini berikut kai hadirkan tulisan tentang Biografi ki Sigid Ariyanto, Dalang Kreatif dan Inovatif dari Rembang.
Profil Ki Sigid Ariyanto
Ki Sigid Ariyanto adalah dalang muda yang lahir di Blora Juni 1979 ini menamatkan pendidikan seni pedalangan di Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Surakarta pada tahun 2002.
Mengutip situs dalangsigid.com berikut adalah Pengalaman berkesenian:
- Penyusun naskah dan dalang dalam pakeliran layar panjang lakon “Parikesit” di Teater Lingkar Semarang (2002).
- Pakeliran Padat “Hastabrata Kawedhar” Dies Natalies UNES Semarang (2005).
-Wayang Bahasa Indonesia(Sandosa) “Karna Tandhing” di Belanda dan Italia (2003).
- Juara II Festival Dalang Tingkat Jateng (2004).-Duta Indonesia dalam Festival Wayang ASEAN lakon “Ciptoning” (2006).
- Pagelaran Wayang Reformasi Birokrasi di MENPAN Jakarta lakon “Prabu Baka” (2007).
- Penyaji terbaik dan sanggit lakon terbaik dalam Festival Wayang Indonesia 2008 di Yogyakarta.
Tahun 2013 ki Sigid didapuk sebagai Duta Seni Indonesia pentas pakeliran padat “Dasamuka Gugur” di Museum Soolish, URUGUAY .
Tahun 2018 mengikuti perkembangan seni kethoprak beliau mendirikan Kethoprak Wangsit Gumelar di Rembang hingga sekarang.
Di Tahun 2018 beliau juga membuat Simpul Maiyah SENDHON WATON, acara diskusi setiap malem Senin Legi di Sanggar Seni Cakraningrat.
Sebagai Komisaris PT BHAKTI KATA MEDIA, yang menaungi media online Katakutip.com (2021)
Ki Sigid juga sudah menelurkan karya tulis berupa buku autobiografi “WAYANGKU HIDUPKU” dibawah bimbingan Iro Society. dan diterbitkan PT Mirai Surabaya
Untuk sobat Campusnesia yang ingin mengundang beliau beserta Sanggar Seni Cakraningrat Tawangsari bisa datang langsung ke Kelurahan Leteh RT07/ RW03 Rembang atau bisa juga lewat telepon di nomer 08121520357.
Bagi yang ingin menonton langsung pagelaran wayang kulit ki Sigid Ariyanto bisa lewat: channel youtube: https://www.youtube.com/c/SigidChannel
akun instagram: @sigid_ariyanto
website: https://dalangsigid.com/.
Salah satu kelebihan ki Dalang Sigid beserta rombongan Sanggar Seni Cakraningrat adalah kepiawaian dalam mengolah cerita sehingga relate dengan keadaan terkini.
Sering bereksperimen dengan musik, lagu dan sound sistem yang mantab menggelegar, tak jarang beberapa efek visual juga ditampilkan saat pegelaran sehingga menambah semarak pertunjukkan.
Sepeninggal alm. ki Seno Nugroho, ki Sigid Sriyanto digadang-gadang bakal jadi salah satu dalang populer dengan kreatifitas tanpa batas dan menjadi magnet yang mampu merekatkan wayang kulit sebagai warisang budaya dengan stigma kalangan orang tua kini mulai dekat dan dicintai oleh generasi mula, milenial dan gen z.
Penulis
Nandar