Campusnesia.co.id - Tambakaji, Ngaliyan (24/07) Seorang mahasiswa KKN Tim II UNDIP di Kelurahan Tambakaji melaksanakan program kerja monodisiplin berupa edukasi pembuatan aerator charger dari baterai bekas kepada warga di RW 06 Kelurahan Tambakaji. Program tersebut dilaksanakan oleh Atin Prihatini, mahasiswa S1-Fisika UNDIP.
Sebagian besar warga RW 06 Kelurahan Tambakaji gemar memelihara ikan hias di aquarium, hal tersebut diketahui dari hasil wawancara dengan Ketua PKK RW 06. Untuk dapat memelihara ikan hias dalam aquarium, maka diperlukan aerator.
Aerator adalah sebuah alat penghasil gelembung udara yang fungsi utamanya adalah menghasilkan tambahan oksigen pada akuarium. Aerator yang digunakan oleh warga di RW 06 adalah aerator umum yang memerlukan aliran listrik untuk dapat digunakan. Ketika mati listrik, aerator berhenti bekerja sehingga suplai oksigen untuk ikan hias juga ikut terhenti.
Dari permasalahan tersebut, mahasiswa membuat inovasi berupa aerator dengan sistem charger yang dapat diisi daya sehingga dapat digunakan ketika mati listrik.
Edukasi pembuatan alat dilakukan secara door to door dimana mahasiswa datang secara langsung ke rumah warga didampingi oleh Ketua PKK RW 06 Kelurahan Tambakaji. Mahasiswa juga membagikan brosur yang berisi step-step pembuatan alat dan tak lupa melakukan demo cara kerja alat pada aquarium warga.
Pada program tersebut, warga RW 06 sangat antusias dan tertarik untuk membuat aerator charger. Warga juga aktif bertanya seperti "alat ini bertahannya berapa lama mbak?" mahasiswa pun menjawab "Setelah saya tes, alat ini bekerja selama 5 jam pak".
Berdasarkan saran dari Ketua PKK RW 06, alat yang dibuat oleh mahasiswa diserahkan kepada Bu Wahyu salah satu warga RT 01 RW 06 untuk dapat digunakan.
Dengan adanya program tersebut, mahasiswa berharap warga dapat membuat aerator charger secara mandiri sebagai bentuk upaya mengurangi jumlah limbah B3 berupa baterai bekas.
Bahan yang diperlukan untuk membuat aerator charger juga tergolong murah dan mudah didapat seperti baterai bekas laptop, modul charger, saklar, kabel kecil, pompa air galon, lem tembak, dan box (opsional). Selain itu, aerator charger ini jauh lebih murah dibanding aerator charger yang dijual di toko.
Setelah mendapatkan edukasi cara pembuatan alat, warga berharap dapat membuat aerator charger seperti yang dicontohkan oleh mahasiswa dan alat dapat bekerja dengan maksimal sehingga dapat digunakan sebagai alternatif ketika.