Campusnesia.co.id - Selintas di ingatan saya peristiwa ini terjadi di bulan puasa tahun 2003. Untuk kali pertama dalam sejarah, mushola pak Haji Sukiman ada kegiatan itikaf atau bermalam di mushola.
Saya, karno, tyo, abdul, agung, tomo, dan agus tidur di mushola agar saat sahur tiba bisa membangunkan warga.
Sebenarnya di mushola lain tidur malam sudah jadi hal biasa, hanha saja di mushola pak Sukiman ini hal pertama.
Selepas sholat isya dan tarawih, saya dan teman-teman tadarus dilanjutkan dengan jagongan dan menjelamg tengah malam tidur berdampingan.
Hari demi hari tak ada masalah, hingga suatu malam Karno minta ganti posisi, biasanya ia di pinggir kini minta ke tengah.
Keanehan nuga terlihat dari sikap Tyo, ia malam itu minta ganti posisi tidur juga.
Kami memang tidur berjejer di atas karpet hijau, berselimut sarung dengan lampu mati.
Malam itu gantian saya yang merasakan keanehan, mungkin waktu menunjuk tengah hari, semua terlelap dalam gelap malam. Sesaat saya yang sudah tertidur dan terbangun sekelebat ada hal tak biasa di langit-langit mushola.
"Ah mungkin itu hanya perasaanku saja.." gumamku dalam hati.
Tapi kilatan cahaya putih itu muncul lagi, "oh..mungkin kilap di langit malam" tapi ternyata bukan.
Dengan sedikit rasa mulai ketakutan saya yang awalmya di barisan paling luar, diam-diam beranjak ke tengah mencari rasa aman.
Malam itu berlalu dengan perasaan tak menentu, syukur rasa ngantuk sanggup mengalahkan ketakutanku dan terbangun saat sahur.
Esok harinya saat siang kami mulai berbincang, sebab karno dan tyo yang berpindah posisi tidur karena kedipan cahaya malam itu juga.
Apakah gerangan, kedipan cahaya atap mushola tengah malam di bulan puasa tadi?
Simon Naluh