Campusnesia.co.id - Di Kamus Besar Bahasa Indonesia tidak ada kata Grha. KBBI telah menyempurnakan penulisan kata ini sebagai gerha, yang punya dua makna, yaitu: 1) istri, permaisuri; dan 2) bangunan, kantor, tempat tinggal, dan sebagainya.
kata graha sendiri bermakna ‘menangkap’ dan ‘buaya’, serta disebut sebagai bentuk tidak baku dari kata ‘gerha’ di atas.
Kata griya dalam bahasa Sanskerta bermakna rumah dan ditulis grhya dengan huruf r diberi titik di bawahnya. Adanya titik ini membuat huruf r harus dibaca sebagai /ri/. Dengan kata lain, grhya dibaca /grihya/.
Namun, aturan dalam bahasa Sanskerta ini tyda seluruhnya dipahami oleh orang Melayu. Beberapa orang tetap membacanya sebagai grahya atau graha.
Dalam bahasa Kawi, kata grha juga awalnya dituliskan dengan huruf r yang diberi titik di bawahnya. Beberapa orang membacanya sama seperti grihya pada bahasa Sanskerta.
Penulisan grha yang tampak seperti kesalahan penulisan ini pun mendorong tidak sedikit orang untuk membacanya sebagai graha sehingga menimbulkan salah kaprah.
kata graha sendiri berasal dari bahasa Kawi yang berkembang di Jawa. Meski mirip, kedua kata ini ternyata punya arti yang berbeda.
Dalam beberapa kamus bahasa Kawi, makna kata graha adalah ‘sakit’ (Wojowasito 1977) serta ‘istri/suami’, ‘bintang’, ‘buaya’ (Prawiroatmodjo 1987). Sementara itu, dalam bahasa Sanskerta, kata grha dimaknai sebagai rumah.
Dalam perkembangannya, makna graha berubah menjadi rumah mewah, rumah besar, rumah yang indah, hingga singgasana. Alhasil, banyak bermunculan gedung dan perumahan yang bernama graha.