Campusnesia.co.id - Selain Taraweh berjamaah, mudik dan buka bersama, pandemi juga membuat budaya takbir keliling yang sudah mengakar di masyarakat Indonesia terpaksa tidak terlaksana. Tentu saja kita paham alasannya yaitu mencegah penyebaran virus corona.
Setelah dua kali lebaran dan dua kali puasa, alhamdulillah angka penularan mampu dikendalikan, mayoritas masyarakat Indonesia juga sudah mendapatkan suntikan Vaksin untuk pencegahan dan penurunan resiko ketika tertular.
Ramadhan 1443 H tahun 2022 ini akhirnya kita bisa kembali tarawreh bersama, buka puasa bersama, dan mudik ke kampung halaman, tentu dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
Demikian juga takbir keliling, agaknya kerinduan masyarakat akan perayaan malam hari raya Idul Fitri tak lagi terobati, walau himbauan dari pemerintah untuk tidak melaksanakan pawai takbir keliling tak menghalangi sebagian masyarakat untuk membuat aneka mainan yang biasa diarak keliling kampung.
Tak terkucuali para pemuda pemudi di Dukuh Weron Desa Tegalharjo Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati, mayoritas remaja dan pemuda mushola serta masjid ini sejak pertengahan bulan puasa lalu sudah sibuk mempersiapkan diri. Selepas Ashar dan Taraweh mereka berkumpul, bekerjasama gotong royong menyatukan ide kreatifitas untuk menghasilkan "Dolanan" yang kelak akan dijadikan sajian hiburan dalam pawai malam takbiran.
Istilah Dolanan ini mengacu pada mainan yang umumnya berbentuk patung baik karakter dari film, video game atau hewan dalam ukuran besar, saking besarnya untuk berkeliling setidaknya butuh dua mobil, satu untuk mengangkut patung dan satu lagi untuk sound sistem tim takbiran dan diesel sumber listrik untuk lampu hias dan pengeras suara.
Kami menemui salah satu pemuda penggerak tim pembuat dolanan takbir keliling dari mushola Ar Rahiim Dukuh Weron bernama Angga, siwa kelas 3 SMP ini menceritakan setidaknya butuh 2-3 minggu untuk menyelsaikan satu dolanan, dan butuh dana sekitar 2-3 juta yang didapat dari iuran bersama teman dan warga.
Dalam hal pawai takbir keliling, Desa Tegalharjo yang terletak di Kecamtan Trangkil Kabupaten Pati punya sejarah tersendiri, sejak era 1990an sudah terkenal dengan kreatifitasnya yang terus bertumbuh dan diwariskan secara turun temurun dalam membuat mainan patung takbiran atau dikenal dengan dolanan.
Hasil karyanya selalu jadi trendsetter desa lainnya, jika dulu tahun 90an hanya membuat patung statis, seiring berkembangnya jaman hasil karya patungnya kini lebih dinamis, mampu menggerakkan bagian tangan, kaki, kepala dan efek tertentu seperti kedipan mata, semburan asap atau kilapan lampu hias khusus.
Dalam bahasa industri kreatif apa yang dihasilkan warga Tegalharjo ini disebut dengan Animatronic yang artinya adalah penggunaan robot untuk menirukan manusia atau binatang, atau untuk membuat suatu benda mati seperti memiliki sifat makhluk hidup.
Jika sobat penggemar film hollywood macam Jurassic Park, dinosaurusnya dibuat dengan teknik yang sama yaitu Animatronic.
Tapi jangan dibayangkan seperti produk film Hollywood yang serba canggih, dolanan takbiran warga Tegalharjo Animatronicnya dibuat dengan sederhana bermodal bambu, tali kawat, kertas semen bekas, kertas hias, dan efek gerakannya dibuat menggunakan mekanisme manual dengan tali serta kawat yang digerakkan oleh tim khusus.
Kondangnya warga Tegalharjo dalam membuat dolanan takbiran yang bisa bergerak menyebar ke berbagai daerah, beberapa alumni tim project di setiap musaholla dan masjid yang jadi basis kreatifitas sering mendapat pesanan dari dasa tetangga, seperti rejeki yang diterima pemuda bernama Selamet.
Bulan puasa tahun 2022 ini, ia dan teman-temannya mendapat pesanan dolanan untuk takbir keliling, satu dolanan dibeli warga Jakenan dengan harga 800an ribu, tiga pesanan lain datang dari warga Kudus, Demak dan Jepara dibanderol dengan harga satu hingga dua jutaan rupiah, pelajar MTs ini mengatakan tiap dolanan butuh waktu pengerjaan hingga dua minggu hingga siap diambil oleh pembeli.
Sore ini, minggu 1 Mei 2022 setiap musholla dan masjid di Desa Tegalharjo sudah standby dengan dolanan masing-masing bersiap pawai takbir keliling, kendati demikian boleh tidaknya pelaksanaan pawai mengikuti instruksi dari pihak desa dan aparat terkait, sebagai antisipasi andai tidak boleh keliling, hasil kreatifitas mereka selama bulan puasa ini rencananya akan dipajang di depan musholla dan masjid masing-masing dan menunggu warga berdatangan untuk menyaksikan.
Demikian tadi sobat Campusnesia, liputan kita kali ini tentang Kreatifitas Muda Mudi Dukuh Weron Tegalharjo Buat Mainan Takbir Keliling.
Di daerahmu seperti apa kebiasaan takbir kelilingnya? share di kolom komentar ya.
Penulis
Nandar
===
Baca Juga: