Campusnesia.co.id - Melihat dunia hiburan saat ini hampir tiap acara ada comika, yaitu mereka yang memulai karir sebagai stand up comedyan.
Mulai dari sutradar film, aktor film, sinetron, web series, talkshow, acar digital di youtube hingga podcast selalu ada nama-nama yang lair dan besar sebagai comika.
Semua orang juga bisa menjadi stand up comedyan syaratnya mau belajar dan tekun berlatih dengan open mic serta pantang menyerah.
Namun yang perlu diketahui, mereka yang kini sukses dari dunia standup komedi harus melalui proses yang panjang. Tahap belajar, menulis materi, open mic, mengikuti kompetisi hingga akhirnya dikenal publik dan dapat kesempatan yang lebih baik.
Lewat postingan kali ini, kami kutip dari media online Loetju.id yang membahas seputar dunia stand up comedy, Campusnesia akan merangkum daftar istilah dalam dunia stand up comedy yang bisa dijadikan referensi untuk sobat yang ingin belajar dan meniti karir sebagai comika, apa saja? ini daftarnya.
1. Set up
Untuk membangun sebuah premis komedi, maka seorang komedian harus mengungkapkan atau mendeskripsikan situasi, baik singkat maupun panjang lebar.
2. Punchline
Punchline adalah bagian lucu dari sebuah lawakan. Punchline adalah respon dari sebuah deskripsi atau set-up yang sebelumnya disampaikan.
Keberhasilan dari sebuah punchline ditentukan dari seberapa kuat seorang komedian membangun dan menggiring pikiran penonton melalui set-up.
3. Bit
Bit adalah sebuah item komedi. Biasanya, bit juga disebut sebagai sebuah materi komedi. Dalam rangkaian sebuah penampilan stand-up comedy, seseorang merangkai beberapa bit.
Bit sendiri secara teori dan pada umumnya tersusun dari set-up dan punchline. Tapi, improvisasi seorang komedian memungkinkan dalam satu bit menghadirkan lebih dari satu punchline.
4. Roasting
Dilansir dari Liveabout, roasting mengacu pada teknik komedi mengolok-olok sesuatu, seseorang, atau hal apapun. Biasanya roasting memang jelas tertuju pada suatu objek yang disebutkan.
Olok-olok memang menjadi formula mudah untuk membangun sebuah lelucon, karena hal tersebut sebetulnya biasa dilakukan di keseharian. Namun, biasanya roasting diakhiri dengan bentuk penghormatan.
5. Act Out
Teknik komedi selanjutnya yang kerap digunakan seorang komedian adalah Act Out. Teknik ini adalah teknik memperagakan sesuatu untuk menyampaikan pesan dengan unsur komedi.
Biasanya Act Out dilakukan berlebihan, agar gerakan tersebut terlihat lucu dan penonton paham apa maksud komedi dari gerakan yang dilakukan.
6. Call back
Sebuah punchline biasanya bisa lucu berkali-kali jika konteksnya berulang, bahkan menjadi tambah lucu. Ketika seseorang mengambil punchline yang telah ia keluarkan, dan menyampaikannya ulang dengan konteks tertentu, itulah teknik callback.
Butuh kejelian untuk melakukan teknik callback. Pahit-pahit, punchline kedua yang dikeluarkan tidak jadi lucu karena konteksnya tidak terbawa, dan terkesan sebagai pengulangan semata.
7. Laugh per Minute (LPM)
LPM digunakan sebagai variabel penilaian untuk sebuah penampilan stand-up comedy. Artinya, berapa kali tawa yang terjadi dalam 1 menit menjadi tolak ukur sebuah penampilan stand-up comedy berhasil atau tidak.
8. Open Mic
Ajang latihan bagi para komika untuk mencoba materi mereka lucu atau tidak dan mencari cara yang paling tepat serta nyaman sebuah bit. Open mic juga bermanfaat untuk mencari materi yang paling ringkas dalam penyampaian.
9. Premis
Kata pengantar yang menggiring penonton kepada candaan dari komika.
10. Rifing
Riffing adalah mengajak penonton untuk berinteraksi. Biasanya menjadikan penonton sebagai objek lelucon. Hati-hati menggunakan riffing karena sering gagal atau mungkin menyinggung perasaan penonton.
11. Hackling
Sebutan untuk para penonton yang sering mengganggu penampilan komika, mereka disebut Hackler.
12. Delivery
Kalau premis adalah penggiringan materi ke punchline, delivery lebih kepada penyampaian materi ke penonton yang terdiri dari empat unsur, yaitu, Artikulasi, Mic-ing, gesture, dan emosi.
13. Impersonationate
Impersonationate adalah teknik peniruan tokoh, biasanya yang sudah terkenal. Peniruan bisa dari gaya bicara, gerak tubuh, dan kata-kata khasnya.
14. Self Bullying
Self Bullying adalah teknik menjelek-jelekkan diri sendiri dengan tujuan untuk bisa membuat penonton tertawa. Teknik ini lebih aman dibandingkan Riffing, karena objeknya adalah kita sendiri.
15. Rule of Three
Adalah teknik penggunaan tiga kalimat, dua kalimat awal digunakan sebagai set up. sementara satu kalimat terakhir, digunakan sebagai punchline. Contoh: “Ada piring dateng gue cuci, habis cuci gue elap, habis elap terbitlah terang.”
16. Bomb
Situasi ketika pelawak tunggal gagal membuat penonton tertawa atau garing. Callback: Sebuah lelucon yang mengacu pada lelucon lain yang disajikan sebelumnya.
17. 1st Story
Suatu keadaan atau bayangan yang dibayangkan dalam pikiran penonton berdasarkan set up.
18. 2nd Story
Suatu keadaan atau bayangan yang dibayangkan dalam pikiran penonton berdasarkan punchline.
19. Angle
Pandangan seorang pelawak tunggal terhadap sebuah atau beberapa subjek.
Beat: Pause atau berhenti sesaat.
20. Blue Material
Bahan materi yang jorok/kotor/sumpah serapah.
21. Catch Phrase
Frasa atau ucapan umum yang diucapkan dengan gaya khusus oleh seorang pelawak tunggal dan menjadi trademark nya setiap penampilan.
22. Character
Persona atau kepribadian seorang pelawak tunggal.
23. Chunk
Serangkaian jokes dengan tema tertentu.
24. Closing Line
Joke terakhir dalam sebuah penampilan yang biasanya mengundang tawa yang hebat.
25. Deadpan
Sebuah format penampilan seorang pelawak tunggal dimana jokes yang disampaikan tanpa ekspresi wajah, pergantian emosional atau bahasa tubuh.
25. Dying
Proses sebelum gagal/bomb.
26. Extro
Apa yang dikatakan MC tentang pelawak tunggal yang baru saja turun dari panggung.
27. Flopping
Bomb berkali-kali.
28. Gig
Show atau pertunjukan.
29. Hack
Pelawak tunggal yang menampilkan jokes yang tidak orisinil.
30. Hammocking
Teknik untuk menempatkan materi yang agak lemah di antara dua materi yang kuat.
31. Headliner
Pelawak tunggal yang tampil terakhir dan menjadi bintang dalam sebuah pertunjukan stand-up.
32. Heckler
Seseorang yang tampil terakhir dan menjadi pengganggu dengan maksud membuat sang pelawak tunggal gagal.
33. Hook
Ciri khas.
34. Inside Joke
Joke yang hanya bisa dimengerti oleh sekelompok orang tertentu.
35. Dark Joke
Jenis lelucon yang berpotensi menyinggung
36. Intro
Apa yang dikatakan MC sebelum pelawak tunggal naik panggung.
37. Kill
Situasi ketika pelawak tunggal sukses membuat penonton tertawa sepanjang set yang dilontarkannya.
38. Line Up
Daftar atau urutan tampil pelawak tunggal.
39. One Liner
Joke yang hanya terdiri dari 1 atau 2 kalimat singkat.
40. Opener
Pelawak tunggal yang tampil pertama dari sederetan pelawak tunggal yang tampil dalam satu pertunjukan.
41. Paraprodoskian
Teknik membawakan materi di mana di ujung kalimatnya tersimpan slogan yang mengejutkan/tidak disangka yang biasanya slogan di akhir tersebut maknanya sama dengan awal kalimat di materi sehingga membuat penonton berpikir kembali. Teknik ini sedikit mirip dengan one liner dan dibutuhkan kemampuan memainkan anekdot (perbandingan) kosakata yang tepat.
42. Pause
Berhenti bicara sejenak untuk memainkan timing.
43. Persona
Karakter seorang pelawak tunggal dalam membawakan lawakan, misalnya Rigen personanya marah-marah, Rahmet anak STM dll
44. Self Destruction
Teknik membawakan materi di mana sang pelawak tunggal membeberkan serta meledek kekurangan dirinya sendiri untuk memancing tawa penonton.
45. Set
Satuan pertujukan stand-up yang biasanya terdiri atas sejumlah bit. Misalnya, semua bit yang dimiliki seorang pelawak tunggal digabungkan menjadi satu dengan rangkaian yang pas dan teratur, maka sang pelawak punya set berdurasi sekitar 30 menit.
Demikian tadi sobat Loetju, postingan kita kali ini tentang Daftar 40+ Istilah dalam Dunia Stand Up Comedy Penting untuk Dipelajari, semoga bermanfaat sampai jumpa.
Penulis
Nandar
**Artikel ini telah tayang di Loetju.id dengan judul "50 Daftar Istilah dalam Dunia Standup Comedy"
Baca Juga: