Campusnesia.co.id - Sebuah video di sosial media, soseorang yang sejauh ini diketahui bernama Kimhoa memberikan pengumuman mengajak teman-temannya berkumpul untuk minum miras bersama dan mengalokasi dana kenakalan.
Video ini cepat viral karena logat Kimhoa yang unik, dan istilah "Maszeh" yang segera jadi kosakata baru dalam pergaulan baik di sosial media atau real life.
Tapi lewat tulisan ini kami tidak akan membahas tentang prilaku minum miras atau atau kenakalannya, tapi coba mengajak pembaca melihat sisi positif dari istilah yabg sedang populer di atas.
Jika ada istilah Dana Kenakalan yang bisa dialokasikan, maka semestinya sangat bisa mengalokasikan Dana Kebaikan.
Memang bukan hal yang baru, tapi jangan salah lho ada diantara kita yang untuk sedekah, infaq, donasi atau zakat kadang kelewat karena berbagai alasan, yang kalau dirunut bisa karena memang tidak terbiasa mengalokasikan Dana Kebaikan tersebut.
Lewat tulisan ini kami coba beri alternatif caranya, semoga bisa jadi referensi, pilih cara yang paling menyenangkan dan mampu dilakukan dalam mengalokasikan Dana Kebaikan.
Pertama, jika sobat adalah pegawai baik swasta atau negeri pastikan setelah tanggal gajian alokasikan untuk Dana Kebaikan. Kalau sudah memenuhi Nisab ya zakat penghasilan kalau belum bisa dalam bentuk sedekah, infaq atau donasi.
Kedua, untuk sobat yang wirausaha atau jualan bisa mengalokasikan dari laba bersih tiap bulan, besarannya disesuaikan dengan kemampuan.
Ada cerita unik dari seorang penjual bakso, setiap hari hasil penjualan pertama disedekahkan, ini bisa jadi referensi.
Ketiga, untuk sobat yang masih pelajar dan mahasiswa dan bergantung pada uang saku dari orang tua, bisa mengalokasikan dana kebaikan dari uang saku atau uang jajan.
Jika biasanya setiap hari ada jatah uang makan bakso, sehari dalam seminggu anggaran bakso untuk sedekah.
Caranya? Gampang yang muslim cowok bisa menggunakan kesempatan jumatan tiap pekan atau langsung diberikan orang yang membutuhkan bisa juga kemudahan layanan zakat dan sedekah lewat platform online.
Gus Baha dalam sebuah pengajian beliau pernah mengatakan bahwa jika ada yang menggunakan istilah menyisihkan rejeki untuk infaq dan sedekah, justru sebaliknya sebenarnya rejeki kita yang bakal abadi di akhirat itu adalah yang buat infaq dan sedekah itu.
Jadi bukan menyisihkan tapi memang di prioritaskan untuk dialokasikan.
Penulis:
Nandar