Campusnesia.co.id - Semarang, Pelaksanaan KKN TIM I Universitas Diponegoro telah berjalan hampir empat pekan. Tertanggal dari 5 Januari hingga 15 Februari 2022, diawali dengan penerjunan mahasiswa KKN oleh Rektor Undip yaitu Prof. Dr. Yos Johan Utama, S.H.,M.Hum.
KKN Undip kali ini memiliki tema “ Pemberdayaan Masyarakat Menuju Pasca Pandemi Covid-19 berbasis SDG’s (Sustainable Development Goals) “. Berangkat dari tema tersebut mahasiswa Kkn Undip yang bertempat di RW Kelurahan Kandri, Kecamatan Gunung Pati, Kota Semarang melaksanakan program kerja, yaitu pengenalan dan pengembangan program literasi berbasis dongeng anak pada anak.
Program ini diangkat karena sangat berkorelasi dengan tujuan poin ke-4 SDGs mengenai pendidikan bermutu serta poin ke-9 mengenai infratsruktur, industri, dan inovasi. Literasi menjadi hal penting dan fundamental dalam merangsang pertumbuhan dan perkembangan pengetahuan seorang anak. Literasi bukan hanya kemampuan membaca, tetapi lebih dari itu yakni kemampuan menulis serta berpikir kritis.
Di Indonesia sendiri tingkat literasi masyarakatnya masih tergolong rendah, dilansir dari web kemendikbud bahwa survei Programme for International Student Assessment (PISA) pada tahun 2018 menunjukkan Indonesia berada di peringkat 72 dari 77 negara. Oleh karena itu, program penguatan dan penanaman literasi pada anak melalui cerita dongeng anak dapat melatih dan menguatkan nalar kritis serta membuka cakrawala kognitif, afektif, dan psikomotorik anak agar menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Program ini memiliki sasaran pada anak kelas 1-3 di SDN 02 Kandri, untuk memperlancar kegiatan mahasiswa berkerjasama dengan Kepala Sekolah dan jajaran guru Sd tersebut. Selama tiga hari berurutan (24-25/01) mahasiswa memberikan meteri literasi melalui dongeng dan folklore yang berasal dari desa tersebut yaitu tentang “Legenda Goa Kreo”.
(Adzriel (9), anak kelas 2 SDN 02 Kandri
membacakan dongeng dideapan kelas)
Diawali dengan perkenalan antara mahasiswa dan anak kelas untuk membangun kemistri dikelas. Lalu dilanjutkan dengan ice breaking untuk mencarirkan susasana supaya anak-anak nyaman belajar dengan mahasiswa.
Kemudian mempersilakan salah satu anak untuk membaca cerita dongeng di depan kelas. Setelah selesai membaca, mahasiswa mengulas lagi cerita yang sudah dibacakan siswa untuk mempertajam pemahaman siswa. Untuk menghindari kebosanan, kembali di sisipi ice breaking guna menambah semangat anak-anak.
Setelah selesai, mahasiswa memberikan beberapa pertanyaan seputar isi dari dongeng yang sudah diceritakan. Siswa sangat antusias untuk menjawab pertanyaan hingga berebut satu sama lain. Nampaknya siswa nyaman dengan metode ini, Setelah usai kelas banyak dari mereka menginginkan lagi kegiatan serupa dihari-hari berikutnya.
Demikianlah program kerja yang terlaksana pada siswa SDN 02 Kandri yang bepusat pada pengenalan dan pengembangan program literasi berbasis dongeng pada anak.
Penulis:
Mochamad Umar Hasan