Campusnesia.co.id - November 2021 lalu saya selesai menamatkan sebuah series asal Jepang original Netflix berjudul The Road to Red Restaurants List yang setiap episodenya membawa kita jalan-jalan untuk makan di tempat yang tidak biasa.
Januari 2022 ini saya menonton film bertema kuliner jepang lainnya berjudul Food Luck, jika dalam The Road to Red Restaurants List menyajikan makanan yang berbeda, Food Luck fokus pada makanan berbahan daging.
Food Luck adalah film drama Jepang yang tayang pada tahun 2020 yang ditulis dan disutradarai oleh Jimon Terakado dari trio komedi Dachou Club.
Plot berpusat pada Yoshito Sato, seorang penulis lepas yang lahir dalam keluarga yang mengelola restoran yakiniku yang populer dan sekarang memulai perjalanan kuliner untuk menemukan cita rasa rumah, dengan reporter muda Shizuka Takenaka.
Food Luck dibintangi Naoto dan Tao Tsuchiya yang populer lewat Alice in Borderland yang juga tayang di Netflix, dengan Ken Ishiguro, Satoru Matsuo, Yasufumi Terawaki, Hakuryu dan Ryo dalam peran pendukung. Beberapa adegan diambil di beberapa restoran yakiniku asli di seluruh Jepang yang disukai dan direkomendasikan Terakado Jimon sebagai gourmet.
Film ini ditayangkan perdana di Festival Film Internasional Tokyo pada 4 November 2020, kemudian dirilis secara nasional di Jepang pada 20 November 2020.
Alur Cerita Film Jepang Food Luck
Ibu Yoshito, Yasue, punya warung makan Yakiniku yaitu restoran khusus daging panggang namanya "Negishi-en" seorang diri, yang merupakan satu-satunya kenang-kenangan yang ditinggalkan suaminya yang meninggal.
Bagi Yasue, menjalankan restoran hanya dengan tangannya, membesarkan putranya, dan menyajikan makanan rumahan dengan cinta adalah saat yang membahagiakan. Bagi Yoshito juga, makan makanan rumahan yang lezat adalah saat yang menyenangkan.
Meskipun Negishi-en dicintai oleh publik, jumlah pelanggan menurun drastis karena artikel yang tidak benar yang ditulis oleh Furuyama, seorang kritikus gourmet populer.
Saat restoran mulai hidup kembali setelah shock, Yoshito muda memutuskan untuk melakukan sesuatu untuk membebaskan ibunya dari kesibukannya dan menghabiskan lebih banyak waktu bersamanya.
Delapan belas tahun kemudian, Yoshihito kabur dari rumah dan bekerja sebagai penulis lepas yang membosankan.
Suatu hari, dia dan editornya, Shizuka Takenaka, diminta untuk meluncurkan situs informasi gourmet baru yang hanya mengumpulkan makanan "asli". Tema proyek pertama adalah yakiniku naas.
Yoshito memutuskan untuk mengambil pekerjaan itu, tetapi saat dia berjuang dengan pekerjaannya, dia menerima kabar bahwa ibunya yang terasing, Yasue, telah pingsan.
Tidak dapat mempersiapkan dirinya untuk melihat Yasue di ranjang sakitnya, Yoshihito menemukan rasa nostalgia Negishien di banyak restoran terkenal yang dia kunjungi untuk wawancara.
Dia menikmati makanan di sana, dan mulai memahami perasaan ibunya melalui hubungannya dengan orang-orang. Melalui hubungan dengan orang-orang ini, dia belajar tentang pikiran dan perasaan ibunya, dan perubahan terjadi dalam diri Yoshihito.
Yoshito, yang dipandu oleh "keberuntungan makanan", pada akhirnya menemukan keajaiban.
Pemeran Film Jepang Food Luck
- Naoto as Yoshito Sato
- Tao Tsuchiya as Shizuka Takenaka
- Ken Ishiguro as Eiji Shinsei
- Satoru Matsuo as Tatsuya Furuyama
- Yasufumi Terawaki as Tomohiro Yamada
- Hakuryu as Jiro Takizawa
- Chizuru Azuma as Sayuri Takizawa
- Toshihiro Yashiba as Takahiro Nishida
- Miwako Kakei as Ryoko Matoba
- Yo Oizumi (special appearance) as Minoru Ozaki
- Shinya Owada as Tadayoshi Toyokawa
- Raita Ryƫ as Yuji Ishihara
- Ryo as Yasue Sato
Setelah pemutaran perdana di Festival Film Internasional Tokyo pada tanggal 4 November 2020, film tersebut dirilis di Jepang pada tanggal 20 November 2020. Film tersebut direncanakan akan dirilis di Hong Kong dan Taiwan pada bulan Mei dan 18 Juni 2021 masing-masing.
Food Luck diumumkan pada 29 November 2019 sebagai film pertama yang disutradarai oleh gourmet Jimon Terakado, sementara itu terungkap pada saat yang sama bahwa itu akan menjadi film berdasarkan pengalamannya yang kaya dalam makanan dan fokus pada yakiniku.
Pada Juli Pada 29 Januari 2020, Naoto dan Tao Tsuchiya diumumkan untuk membintangi film tersebut bersama-sama, dengan hadirnya trailer pertama. Ken Ishiguro, Satoru Matsuo, Yasufumi Terawaki, Hakuryu dan Ryo juga diumumkan akan muncul dalam film tersebut.
Poster itu dirilis pada 29 Agustus, dan Ketsumeishi diumumkan untuk menyanyikan lagu tema. Pada 4 November 2020, Naoto, Tao Tsuchiya, dan sutradara Jimon Terakado menghadiri pemutaran perdana film tersebut setelah mereka menghadiri red acara karpet Festival Film Internasional Tokyo pada tanggal 31 Oktober.
Acara penyambutan untuk merayakan perilisan film tersebut diadakan di Tokyo pada 21 November 2020, dengan hadirnya Naoto dan Tao Tsuchiya, Ken Ishiguro dan Jimon Terakado.
Pada tanggal 29 November, acara penyambutan khusus lainnya yang merayakan perilisan film tersebut. diadakan di sebuah bioskop di Tokyo. Naoto dan Tao Tsuchiya menghadiri acara tersebut bersama-sama, keduanya mengenakan Studio Seven, sebuah merek fashion yang dijalankan oleh Naoto sendiri.
Film ini diterima dengan baik oleh publik dan kritikus, peringkat No. 1 di Yahoo! Ulasan dan Peringkat Film untuk minggu peluncurannya. Penulis lepas Tatsuya Masutou setuju dengan banyak penonton, menyatakan bahwa ini adalah film yang membuat Anda ingin pergi ke "yakiniku" (daging panggang), dan kritikus film LiLiCo memuji film tersebut karena "membawa Anda ke kehidupan yang indah dengan kelezatan dan kesenangan!" Seperti yang disimpulkan oleh penulis Youzo Kawai tentang film tersebut: "Dan sebagai pecinta kuliner dan sutradara, presentasi Jimon Terakado tentang cara "yakiniku" (daging panggang) akan mengejutkan Anda."
Sepanjang durasi 104 menit, Food Luck berhasil membuat lapar penonton dan ingin menikmati makan daging.
Scene-scene saat hidangan disajikan, di masak dan di nikmati sangat menggoda nafsu makan, entah berapa kali saya menelan ludah selama menonton, ada baiknya saya sarankan nonton sambil menyiapkan makanan agar tidak kelaparan.
Yoshito Sato, Shizuka Takenaka dan circlenya ditunjukkan sangat menghargai masakan dan proses pembuatannya juga mengangkat isu penting dalam dunia review makanan dan food vlogger, alih-alih berkata jujur tidak jarang yang karena dibayar asal bilang enak, atau sebaliknya egois mereview makanan tidak enak berujung warung sepi dan bangkrut, hmmm familiar ya di Indonesia.
Unsur drama yang disajikan juga dalam banget, hubungan antara ibu dan anak, persahabatan, persaingan usaha serta bagaimana seseorang harus menebus kesalahan dan berbuat baik untuk memperbaiki diri.
Sajian plot kematian ibu Yoshito cukup berani dan tidak bermain aman, menjadi titik air mata mengalir serta arus balik kebangkitan sang tokoh utama.
Sinematografinya sederhana, khas film jepang yang sunyi tak banyak scorring namun tetap dalam maknanya, banyak kata bijak yang kutip-able sepanjang film jadi nilai plus juga.
Secara keseluruhan, film Food Luck rekomended untuk ditonton apalagi untuk sobat penggemar film asal jepang dan tema kuliner.
sumber: wikipedia.org