Campusnesia.co.id - Menjelang episode, drama korea yang lagi hype Hometown Cha-cha-cha menghadirkan banyak scene yang tidak ramah jomblo dan berpotensi bikin penonton diabetes saking kelewat manis dan uwu-nya.
Biar agak beda, kali ini redaksi akan coba menulis artikel dari sudut pandang berbeda tentang apa yang dilakoni oleh pak Hong dan bu Hye Jin dalam konteks pekerjaan.
Pak Hong memperkenalkan dan diperlihatkan sebagai sosok pemuda tanpa pekerjaan tetap, namun tiap pekerjaan yang ia lakoni berbasis sertifikasi artinya ia kredibel dan diakui kemampuan dalam bidang yang dikerjakan.
Awalnya saya hendak menggunakan terminologi Multitasking untuk menyebut apa yang pak Hong lakukan, oleh rekan penulis saya Ika Shintya pak Hong buka multitasking karena tidak melakukan beberapa pekerjaan dalam satu waktu, lalu kami menemukan sebuah istilah yang lebih tepat yaitu Multi Skill.
Dalam bahasa sehari-hari mungkin lebih mudah dipahami dengan istilah Serba Bisa, apakah serba bisa ala pak Hong ada manfaatnya? tentu saja ada, berikut versi kami.
1. Punya Peluang Pekerjaan yang Lebih Banyak
Berbeda dengan orang yang hanya punya satu kemampuan dan satu sertifikasi, orang dengan multi skill dan beberapa sertifikasi jadi punya peluang mendapatkan pekerjaan lebih banyak.
Tidak diterima di satu posisi lowongan kerja, bisa coba posisi lain yang sedang mencari pekerja.
2. Cocok jadi Bisnis Owner
Hari gini memulai usaha bisa dimulai dengan seorang diri, modal seadanya, punya toko online sudah bisa jualan.
Saat bisnis masih kecil dan tim masih sendirian, ketika memiliki kemampuan multi skill akan lebih mudah mengelola bisnis.
Satu kali berifkit strategis ala bisnis owner, satu kali berifkir ala akuntan saat mengutak-atik pembukuan dan keuangan, dan saat melakukan promosi bisa berperan sebagai marketer dan seterusnya.
3. Menyeimbangkan Otak Kanan dan Kiri
Tak jarang kita temui, orang sering mengdikotomikan kemampuan orang dengan penggunaan otak kanan dan kiri, mereka yang kerja di bidang seni dan kreatifitas disebut hanya menggunakan otak kiri, sedang hitung-hitungan dan tenaga disebut gunakan otak kanan.
Kalau punya beberapa skill dari kedua bidang yang berbeda akan membantu mengasah dan memaksimal dua sisi otak kita, kanan untuk pekerjaan matematis dan teknis sedang kiri yang berbau seni dna kreatifitas.
Kayak pak Hong lah ya, ia bisa jadi tukang tapi juga bisa bikin origami dan semuanya punya sertifikasi.
4. Bisa Bantu Banyak Orang
Dalam konteks dunia sosial masyarakat, punya beberapa skill bisa jadi sarana bantu warga sekitar lebih banyak.
Spesialis ala Bu Dokter Hye Jin
Tapi hanya punya satu kemampuan khusus juga bagus, tidak kemudian jadi jelek, karena artinya kita spesialis dalam bidanh tersebut, itu jalan yang diambll bu Hye Jin, mempelajari bab gigi, perawatan dan pengobatannya hingga dapat sertifikasi dan ijin praktik untuk buka klinik gigi.
Dari hal yang sederhana membersihkan karang gigi, mencabut gigi, memasang implan dll, saking ahlinya kita pernah diperkihatkan scene bu Dokter bisa diagnosis pasiennya dengan pengamatan yang sesaat, itu karena saking sering dan berulangnya hal tersebut dilakukan.
Bu Sarah Gilbert Penemu vaksin AstraZeneca juga berawal dari seorang spesialis tentang virus dan vaksin hingga berhasil menolong jutaan manusia kala pandemi akibat virus corona melanda.
Multi Skill dan Spesialis ini juga akan beririsan dengan teori generalis dan Spesialis, apa itu? yuk coba kita bahas.
Generalis adalah seorang yang mengerti akan banyak hal tetapi tidak mengerti hal-hal tersebut secara lebih spesifik. Istilah generalis merujuk pada orang yang menjalankan profesi yang bersifat “umum” dalam arti mengerjakan sejumlah tugas, bukan hanya satu. Tipe orang seperti ini tidak memerlukan analisa terhadap suatu pengetahuan.
Seorang generalis, dengan pengetahuan tentang berbagai masalah, dapat melihat lebih di dalam keterkaitan ini dan menemukan solusi yang mungkin tidak dapat dilihat oleh spesialis. Semua departemen berbeda dalam suatu lapangan kerja terhubung satu sama lain.
Seorang generalis dapat membantu melihat gambaran yang lebih besar dan menghasilkan ide-ide dan solusi yang menguntungkan secara keseluruhan. Generalis cenderung memiliki keterampilan yang dapat dioperkan dengan mudah. Di tempat kerja yang berubah cepat, keterampilan yang dapat ditransfer menjadi semakin penting.
Spesialis adalah seseorang yang mempunyai keahlian khusus dalam sebuah bidang yang di peroleh dari pelatihan khusus atau pendidikan khusus.
Dalam tulisan ini, spesial yang bisa berarti “khusus” dan bisa juga berarti “istimewa” yang dimaksud dengan specialist adalah “khusus” atau spesifik. Orang spesialis mempunyai wawasan yang lebih dia dalami dan pelajari lagi, sehingga dia pun menjadi spesialis dalam bidang yang dia kaji dan pelajari itu.
Spesialis memperoleh pengetahuan dalam bidang khusus mereka, yang sulit didapat dan oleh karena itu posisi spesialis dapat berharga bagi perusahaan. Organisasi sering memiliki beberapa spesialis yang beroperasi di bagian yang berbeda, yang berarti seluruh organisasi dapat mengandalkan keahlian mereka.
Ketika memutuskan antara jalur karir generalis dan spesialis, sobat perlu mempertimbangkan tipe skill apakah sobat sebenarnya. Apa yang sobat cari dari karir sobat?
Jika sobat bersemangat tentang topik tertentu, sobat harus mempertimbangkan untuk mengubahnya menjadi karier. Review film misalnya bisa jadi reviewer dan blogger film atau drama.
Passion diperlukan untuk sukses dan jika sobat suka belajar lebih banyak tentang topik tertentu, maka jangan takut untuk menjadi ahli dalam hal itu.
Di sisi lain, jika sobat memiliki minat yang lebih luas, memulai sebagai generalis dapat menjadi cara yang baik untuk menemukan jalur karier yang sobat inginkan.
Bagus mana Generalis ala pak Hong atau Spesialis ala bu Hye Jin?
Keduanya bagus, pilih dengan tanggung jawab dan jalani dengan sungguh-sungguh, yang gak bagus itu mereka yang kebanyak tanya tanpa aksi nyata atau menjalani setengah-setengah hingga belum ketahuan gagal atau sudah berhasil.
Oh ya sebagai penutup saya kemarin menemukan sebuah tulisan di situs Mojok.co yang membahas tentang fenomena pak Hong ala Hometonw Chachacha yang ditulis oleh mbak Ajeng Rizka, judulnya "Hong Du-sik di Drakor Hometown Cha-cha-cha Bukan Serbabisa, Itu Tren Toksik Hustle Culture".
Saya kurang sependapat dengan tulisan blio, menurut saya pak Hong tidak gila kerja dilihat bagaimana ia memilih tawaran pekerjaan yang masuk dan prinsip kapan ia harus kerja dna libur yang tidak bisa diganggu gugat.
Umumnya orang yang gila kerja ada motif ekonomi, pak Hong sangat bertolak belakang dengan teori ini, justru ia hanya meminta upah minimum dari setiap pekerjaan yang ia lakoni, walau masih dugaan hal ini disebabkan pak Hong sudah mapan dalam hal finansial, seakan ia kerja sebagai aktualisasi saja daripada nganggur, dapat uang dari mana? rumornya blio dapat Lotre besar.
Oke sobat Campusnesia, itu tadi tulisan kita kali ini tentang Manfaat Multi Skill ala Pak Hong dan Spesialis ala Bu Dokter Hye Jin.
Sobat lebih cenderung yang mana nih? share di kolom komentar ya.
Penulis: Nandar
===
Baca Juga: