Campusnesia.co.id -- Tembalang-Semarang, Dua bulan terakhir lonjakan kasus covid-19 kembali terjadi. Hal tersebut salah satunya menimbulkan obituary yakni berita kematian, keadaan ini seolah menghantui masyarakat.
Mulai dari siaran lelayu pada tempat-tempat ibadah, poster duka cita yang tersebar melalui fitur story pada media sosial, hingga sirine ambulan yang nyaring bersahutan nyaris sepanjang jalan.
Baik korban merupakan orang dekat maupun orang lain, yang jelas angka kematian terus meningkat setiap harinya. Semua situasi tidak biasa itu, mau tidak mau kini telah hidup berdampingan dengan masyarakat.
Berdasarkan data dari JHU CSSE COVID-19 Data dan Our Word in Data per 7 Juli 2021 kasus meninggal akibat covid-19 di Indonesia mencapai lebih dari 63.760 jiwa.
Sementara kasus meninggal di kota Semarang berdasarkan Dinas Kesehatan Kota Semarang dan Siaga Corona Pemerintah Kota Semarang per 9 Juli 2021 mencapai 3.160 jiwa, masih berdasarkan data yang sama, Kecamatan Tembalang Kelurahan Tembalang, tercatat kasus aktif pada tanggal tersebut sebanyak 16 dan menjadikan daerah tersebut sebagai zona kuning.
Pemerintah sendiri telah menerapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat terhitung sudah 7 hari sejak tanggal 3 Juli 2021, kebijakan tersebut rencananya akan diterapkan selama 18 hari hingga tanggal 20 Juli 2021.
Namun tidak menutup kemungkinan akan diperpanjang apabila kasus positif harian covid-19 masih terus meningkat mengingat kesadaran sebagian masyarakat yang masih rendah dengan berbagai dalihnya. Padahal, tujuan dari PPKM Darurat sendiri baru akan tercapai apabila keseluruhan elemen masyarakat dapat bekerja sama.
Berita kematian yang selama ini melalang lintas boleh jadi tidak mengusik perasaan sebab bukan dalam posisi kehilangan tersebut, namun apakah harus terlebih dahulu berada dalam posisi itu untuk sadar akan betapa pentingnya mentaati aturan yang semata-mata dibuat dalam rangka pencegahan dan pengendalian covid-19.
Sebelum sesal datang, saat ini hal terbaik yang mungkin bisa dilakukan adalah tetap menerapkan protokol kesehatan, di Indonesia sendiri meliputi 5M yakni mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas. Mulai dari diri sendiri untuk diri sendiri dan tentunya orang-orang yang anda sayangi.