Campusnesia.co.id -- PPKM merupakan singkatan dari Perberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat. Pemberlakuan PPKM Darurat ini akibat adanya pandemi covid19 yang terus meningkat sehingga mengharuskan masyarakat untuk membatasi kegiatannya di luar rumah dan melakukan pekerjaan dari rumah.
Hal ini sesuai dengan pernyataan Jokowi yang mengatakan bahwa pemberlakuan PPKM Darurat akan membatasi aktivitas masyarakat lebih ketat dari aturan-aturan sebelumnya. Salah satu aturan PPKM yaitu adanya kebijakan pengurangan jam operasional bahkan penutupan pasar atau tempat belanja lain seperti supermarket dan pembatasan kapasitas pengunjung maksimal 50 persen.
Kebijakan tersebut berdampak pada melonjaknya harga sayuran di pasar sementara perekonomian masyarakat dalam kondisi sulit. Sehingga perlu adanya jalan keluar bagi masyarakat terhadap kebijakan ini.
Mahasiswa UNDIP dari jurusan Agroekoteknologi memperkenalkan teknik budidaya hidroponik pada masyarakat Dusun Serang, Kalikajar, Wonosobo sebagai salah satu upaya untuk pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat secara mandiri.
Teknik budidaya hidroponik merupakan teknik budidaya tanaman yang ditanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan media tanah, tetapi lebih menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi tanaman untuk pertumbuhannya.
Sehingga, dengan membudidayakan tanaman sayuran menggunakan teknik hidroponik ini, dapat mengurangi mobilitas yang menyebabkan tertularnya virus covid-19, dan membantu masyarakat memenuhi kebutuhan sayuran selama pandemi covid-19.
Pemberian edukasi dilaksanakan pada hari Kamis (22/7) di TPQ Baitu Mizan, Dusun Serang, Kalikajar, Wonosobo yang ditujukan kepada ibu-ibu PKK dalam jumlah terbatas. Edukasi teknik budidaya hidroponik menjadi ilmu baru bagi ibu-ibu PKK Dusun Serang. Hal ini berdasarkan penuturan dari salah satu audiens yang hadir pada saat penyuluhan.
“Saya belum pernah melihat secara langsung tanaman hidroponik, dan ternyata cukup mudah aplikasinya, saya mau mempraktikkannya di teras rumah” tutur Tri Lilik Handayani (52).
Rangkaian kegiatan terdiri dari pengisian soal pretest, penyampaian materi, pemberian instalasi hidroponik dan pengisian soal posttest. Materi penyuluhan disampaikan dengan menggunakan video edukasi dan leaflet agar informasi yang didapat dapat dibaca kembali dan dapat disampaikan pada ibu-ibu PKK yang lain.
Selain itu, masing-masing kelompok PKK diberi instalasi hidroponik dengan tujuan agar dapat mempraktikkan materi yang telah diperoleh di rumah masing-masing, dan dapat memberikan contoh pada ibu-ibu di sekitar tempat tinggalnya. Pemberian soal pretest dan posttest bertujuan untuk mengukur pengetahuan ibu-ibu sebelum dan sesudah diberi materi.
Berdasarkan kesimpulan dari hasil pretest dan posttest, menunjukkan adanya peningkatan persentase pengetahuan ibu-ibu PKK terhadap materi budidaya hidroponik. Diharapkan dengan adanya edukasi ini, masyarakat mampu memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri di rumah masing-masing dan membatu menghemat pengeluaran biaya hidup.
Pelaksanaan kegiatan penyuluhan secara offline ini, telah mendapatkan izin dari pemangku wilayah setempat dengan jumlah terbatas, telah memastikan status covid wilayah setempat dan dilaksanakan sesuai dengan protokol kesehatan serta menerapkan 5M.
Penulis: Dina Nastiti