Campusnesia.co.id - Telah banyak diketahui ada berbagai macam motif penipuan yang telah marak terjadi, salah satunya kasus penipuan berkedok lowongan pekerjaan.
Menurut data BPS, Jumlah angkatan kerja pada Februari 2021 sebanyak 139,81 juta orang, naik 1,59 juta orang dibanding Agustus 2020. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Februari 2021 sebesar 6,26 persen.
Terdapat 19,10 juta orang (9,30 persen penduduk usia kerja) yang terdampak Covid-19. Terdiri dari pengangguran karena Covid-19 (1,62 juta orang), Bukan Angkatan Kerja (BAK) karena Covid-19 (0,65 juta orang), sementara tidak bekerja karena Covid-19 (1,11 juta orang), dan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena Covid-19 (15,72 juta orang). sumber: bps.co.id
Terlebih
di era pandemi ini pasti banyak Sobat yang mencari lowongan pekerjaan.
Untuk itu mari kita ulas kembali seperti apa sih ciri yang perlu kita
waspadai dan tips agar tidak terkecoh kasus serupa.
1. Periksa kebenaran lowongan
Sebelum mendaftar kerja sangat diperlukan untuk melihat kembali apakah perusahaan yang mengadakan lowongan memang ada dan resmi, hal ini bisa dilihat dari profil perusahaan, alamat di google maps, atau website perusahaan.
Jangan lupa mencari tahu perusahaan tersebut bergerak dibidang apa dan bagaimana track recordnya. Kemudian perhatikan juga detail posisi, tugas, dan gaji apakah sesuai.
Jangan termakan iming-iming gaji besar saja, penawaran gaji yang tinggi namun tidak relevan dengan posisi dan pekerjaan yang dilamar sangat perlu diperhatikan.
Beberapa modus penipuan lewat undangan interview sudah banyak memakan korban, diantaranya meminta sejumlah uang pendaftaran atau mewajibkan menggunakan travel agen tertentu dan harus membayar di awal.
Periksa alamat email pengirim, apabila alamat tidak resmi (alamat resmi dengan .co.id) atau tidak sesuai dengan email perusahaan resmi, maka pesan ini sangat perlu dicurigai.
Perusahaan resmi pasti menggunakan email berbabayar misalnya recrutment@namaperusahaan.com, atau bisa saja emailnya dimanipulasi
dengan penggunaan huful kecil dan kapital, misal yang benar adalah
"yakuIt" huruf "L" kecil disamarkan dengan "i" besar.
Ciri lain undangan interview abal-abal bisa dilihat dari kop surat biasanya berupa gambar dengan kualitas redah hingga pecah-pecah dan peletakan yang tidak proporsional, dala bahaya jawa "mleyot".
Kalau
diperhatikan, sistematika dan bahasa yang digunakan dalam surat
undangan juga tidak sesuai dengan kaidah penulisan bahasa indonesia yang
baik yang benar, sekali lagi hati-hati.
Alih-alih mendapat fasilitas yang dijelaskan, penipu akan hilang kontak dengan uang yang telah didapat.
Beberapa data lebih lanjut yang dibutuhkan seharusnya dibawa ketika proses seleksi lanjutan seperti interview atau ketika telah diterima. Hati-hati dengan data pribadi Sobat saat mengirimkan lamaran, jangan sampai disalahgunakan.
Sudah banyak berita penyalahgunaan data pribadi yang didapat penipu dari modus lowongan kerja. Paling sering misalnya untuk registrasi kartu perdana prabayar.
Sekarang juga marak, penyalahgunaan data diri terutama foto KTP untuk pengajuan Pinjaman Online (pinjol). Tiba-tiba seseirang ditagih oleh debt collector padahal tidak pernah merasa melakukan pengajuan pinjaman, Apalagi jika meminta foto selfie dengan KTP. jangan mau!
Dan juga perhatikan lagi apa proses rekruitmen yang Sobat telah ikuti memang wajar, jika ada yang mencurigakan sebaiknya telusuri lebih lanjut ke kontak terpercaya dan laporkan ke pihak berwajib.
Itu tadi 6 poin penting yang sebaiknya Sobat perhatikan ketika mencari kerja. Semoga bermanfaat, dan tetap semangat.