Campusnesia.co.id - Satu pertanyaan pernah disampaikan kepada saya, “bagaimana cara kita memiliki semangat yang terus menyala untuk menjadi pribadi yang produktif dan bermanfaat ya Pak Saudi?”. Jawab saya adalah “Miliki tujuan hidup yang tepat”.
Ya, jawaban saya memang demikian. Saya meyakini tujuan hidup yang kita miliki itu yang akan menjadi inspirasi hakiki bagi diri kita. Training – training motivasi atau konseling maupun mentoring yang kita dapatkan adalah pelengkap dan pemantik untuk mendapatkan sebuah kesadaran atas diri kita pada satu tujuan yang tepat.
Analogi yang sangat sederhana adalah sebuah kapal laut yang berlayar di tengah lautan. Tujuan sandar yang akan dituju itulah yang menyebabkan kapal tersebut terus berupaya agar sampai kepada pelabuhan sandar yang dituju.
Ketika ditengah perjalanan terdapat gelombang dan badai yang menghantam yang menyebabkan kapal menjadi berbelok arah, maka sang nahkoda akan mengarahkan kembali kepada tujuan tersebut. Ketika kapal melambat atau bahkan berhenti karena suatu hal, maka tetap pada semangat untuk segera memulai dan menaikkan kecepatan guna mencapai tujuan pelabuhan sandar tersebut. Itulah pentingnya tujuan.
Ia akan menjadi pendorong, menjadi control, menjadi arah yang akan di tuju yang akhirnya akan mempengaruhi produktifitas kita, mempengaruhi mau menjadi pribadi seperti apa diri kita. Dan tujuan hidup yang tepat adalah tujuan hidup yang berharga. Yang memiliki sebuah nilai, semakin tinggi nilainya menuju langitan, maka tujuan itu akan semakin tepat dan akan semakin berharga.
Kita tentunya ingin menjadi pribadi yang berharga dalam menjalani setiap waktu yang kita miliki. Karenanya merasa berharga dan memiliki tujuan yang berharga saling mendukung satu sama lain. Sama seperti kita harus merasa berharga untuk memiliki tujuan yang berharga, kita harus memiliki tujuan yang berharga agar merasa berharga.
Kita tentunya ingin menjadi pribadi yang berharga dalam menjalani setiap waktu yang kita miliki. Karenanya merasa berharga dan memiliki tujuan yang berharga saling mendukung satu sama lain. Sama seperti kita harus merasa berharga untuk memiliki tujuan yang berharga, kita harus memiliki tujuan yang berharga agar merasa berharga.
Memang hebat memiliki rumah baru, mobil baru atau kepemilikan materi lainnya, tetapi apakah semua itu benar benar menerangi hati Anda ? Kita layak untuk merasa nyaman dan memiliki hal hal baik di sekeliling kita, tetapi yang sebenarnya memuaskan kita adalah memiliki tujuan yang lebih tinggi dalam hidup. Sesuatu yang lebih besar dari pada diri kita sendiri yang untuknya kita dapat beraspirasi dan mencurahkan energi.
Tujuan dari semua kehidupan, mulai dari tanaman sampai manusia adalah pertumbuhan, kemajuan, perluasan dan pengembangan. Kita memiliki hak yang tidak dapat di cabut untuk mencapai tingkat perkembangan tertinggi yang dapat kita capai.
Tujuan dari semua kehidupan, mulai dari tanaman sampai manusia adalah pertumbuhan, kemajuan, perluasan dan pengembangan. Kita memiliki hak yang tidak dapat di cabut untuk mencapai tingkat perkembangan tertinggi yang dapat kita capai.
Kita semua memiliki hasrat yang menyala untuk mengalami sebanyak mungkin kebesaran dan kemampuan kita. Kadang – kadang hasrat itu terasa lebih kuat dan lebih jelas ketimbang pada saat – saat lainnya, tetapi ada kerinduan untuk menjadi dan melakukan sebanyak mungkin dalam diri kita semua.
Ada dua alasan mengapa penting mendefinisikan dan berfokus pada tujuan – tujuan yang lebih besar ini. Hal ini mempertahankan agar hasrat kita tetap hidup dan ini membuat kita merasa berharga dengan kebaikan kita. Itulah akhirnya yang akan menjadikan pribadi kita sebagai pribadi yang produktif dan manfaat. Tujuan hidup yang tepat dan berharga akan mendorong kita menjadi pribadi yang produktif dan bermanfaat.
Salah satu testimony kolega saya ketika saya mengikuti suatu pelatihan bersama dengan mereka, kesan umum yang mereka berikan kepada saya adalah bahwa saya adalah pribadi yang selalu semangat untuk melakukan pekerjaan dan membantu kolega yang lain.
Salah satu testimony kolega saya ketika saya mengikuti suatu pelatihan bersama dengan mereka, kesan umum yang mereka berikan kepada saya adalah bahwa saya adalah pribadi yang selalu semangat untuk melakukan pekerjaan dan membantu kolega yang lain.
Ada satu kesan yang unik yang berbunyi, “Pak Saudi itu pekerja keras tapi saya lihat selalu Happy happy saja”. Saya kira saya perlu mengatakan bahwa disini ada dua hal. Kerja keras dan kebahagiaan, mengapa saya bekerja keras, dan ini adalah salah satu indicator produktif. Saya selalu berusaha melewati detik menit dan jam dalam pekerjaan saya denga kerja dan hasil kerja yang maksimal, karena saya memiliki tujuan hidup, “Saya harus menjadi manusia yang semakin dan terus bermanfaat”.
Ketika di kantor, di pekerjaan saya selalu terdorong untuk memaksimalkan setiap waktu dan kesempatan saya untuk melakukan yang terbaik dalam pekerjaan dan tugas saya. Dan saya meyakini, keberhasilan saya akan membantu perusahaan. Dan akhirnya akan membantu karyawan mendapatkan hak – hak nya secara benar. Saya yakin itu. Karena saya meyakini hal itu maka saya sangat menikmati pekerjaan saya. Setiap prosesnya.
Itulah mengapa, orang yang bekerja keras seharusnya mereka adalah orang yang bahgia. Orang yang tidak bahagia dalam pekerjaannya adalah mereka yang tidak atau kirang maksimal dalam pekerjaannya. Anda bisa lihat kekuatan sebuah tujuan hidup yang tepat dan berharga. Dan kaidah ini berlaku, sekali lagi berlaku dalam dimensi apapun. Secara individu maupun secara kelompok atau organisasi maupun perusahaan.
Sebuah perusahaan yang mempu membuat sebuah tujuan yang tepat dan di mengerti filosofinya bagi karyawannya, maka akan mendorong produktifitas dari karyawan nya. Yang akhirnya akan meningkatkan produktifitas dari perusahaan tersebut.
Sebuah perusahaan yang mempu membuat sebuah tujuan yang tepat dan di mengerti filosofinya bagi karyawannya, maka akan mendorong produktifitas dari karyawan nya. Yang akhirnya akan meningkatkan produktifitas dari perusahaan tersebut.
Suatu ketika saya mendapatkan sebuah cerita dari salah seorang rekan saya seorang konsultan Budaya kerja. Ketika dia melakukan pekerjaan di sebuah perusahaan asuransi, dia menceritakan. “Sebuah perusahaan asuransi pernah memperkerjakan saya untuk merancang dan menciptakan budaya perusahaan yang baru.
Saya melihat bahwa seorang petugas klaim bernama Sally berhenti bekerja pukul 16.30 WIB setiap hari. Ia membuatkannya daftar hal – hal yang harus dikerjakan untuk keesokan harinya, membereskan mejanya dan akhirnya absen pulang pada pukul 17.00 WIB.
Saya mendekatinya suatu hari dan bertanya “Mengapa Anda berhenti bekerja kemarin pukul 16.30 dan tidak absen pulang sampai 17.00 WIB?”. Sally menjawab “mereka tidak akan mengijinkan kami pulang sebelum pukul 17.00”, jawabnya. “Yang saya maksudkan adalah, mengapa Anda tidak bekerja terus sampai jam 17.00 WIB? masih ada tujuh klaim dalam inbox Anda.” Wanita itu memandangnya tepat di matanya dan menjawab “Klaim – klaim itu masih aka nada di sana besok”.
Setelah sesaat kebingungan, Saya “Apa tujuan perusahaan Anda?” Ia menjawab, “Yang saya tahu adalah menghasilkan uang”. Kemudian Ken bertanya kepadanya apakah perusahaan memiliki surat pernyataan yang formal. “Saya kira kami memiliki sesuatu yang tergantung di dinding tetapi tidak seorangpun memperhatikannya.” Katanya.
Setelah sesaat kebingungan, Saya “Apa tujuan perusahaan Anda?” Ia menjawab, “Yang saya tahu adalah menghasilkan uang”. Kemudian Ken bertanya kepadanya apakah perusahaan memiliki surat pernyataan yang formal. “Saya kira kami memiliki sesuatu yang tergantung di dinding tetapi tidak seorangpun memperhatikannya.” Katanya.
Akhirnya saya menanyakan sesuatu yang sudah jelas jawabannya. “Apakah hal itu memotivasi Anda?” Ia memandang saya dengan rasa tidak percaya. “Apakah Anda bercanda?”. Tanyanya.
Pernyataan misi mereka saat ini berbunyi Misi kami adalah memaksimalkan keuntungan investasi bagi para pemegang saham. Setelah bekerja sama dengan perusahaan itu selama delapan belas bulan, salah satu dari banyak perubahan yang terjadi adalah pernyataan tujuan yang baru yang berbunyi “tujuan perusahaan adalah mengurangi kesulitan financial dan dalam penderitaan manusia. Sejauh kita memenuhi hal itu, kita akan berhasil.”
Saya kembali setelah delapan belas bulan dan melihat petugas yang sama yang meninggalkan mejanya pada pukul 16.35 WIB. pada mulanya ia merasa kecewa. Kemudian ia melihat bahwa wanita itu pergi dan absen pulang, kembali ke mejanya dan menyelesaikan lima klaim lagi sebelum pergi.
Saya kembali setelah delapan belas bulan dan melihat petugas yang sama yang meninggalkan mejanya pada pukul 16.35 WIB. pada mulanya ia merasa kecewa. Kemudian ia melihat bahwa wanita itu pergi dan absen pulang, kembali ke mejanya dan menyelesaikan lima klaim lagi sebelum pergi.
Keesokan paginya saya bertanya kepada nya mengapa ia bekerja lembur tanpa bayaran. “perusahaan kami memperhatikan pengeluaran”. Jawabnya. “Masih ada lima kliam lagi yang harus saya selesaikan hari itu”. “Bukankah klaim – klaim itu masih akan ada di sana keesokan paginya?”. Tanya Saya. “Oh, tetapi klaim – klaim itu tidak dapat menunggu,”.
Katanya. “telah musibah banjir di kota ini.. orang – orang malang itu kehilangan rumah mereka. Jika saya tidak mendapatkan uang untuk mereka, mereka tidak akan mampunyai tempat untuk tinggal”.
Milikilah tujuan yang tepat. Karena ketika Anda mengingat tujuan Anda yang semakin tinggi, Anda akan memilih cita – cita yang berharga bagi Anda. Anda bergerak, Anda akan melangkah dan Anda akan memberikan kebermanfaatan kepada orang lain. Anda akan bahagia. Kita akan bahagia.
Selamat mencoba.
Milikilah tujuan yang tepat. Karena ketika Anda mengingat tujuan Anda yang semakin tinggi, Anda akan memilih cita – cita yang berharga bagi Anda. Anda bergerak, Anda akan melangkah dan Anda akan memberikan kebermanfaatan kepada orang lain. Anda akan bahagia. Kita akan bahagia.
Selamat mencoba.
Oleh:
Nur Saudi, ST, MM
Penulis adalah General Manager HROD PT. Ricobana Abadi, Fasilitator www.nusadayamulia.com dan pembina www.pemudaibadurrahman.org.
Tulisan lain dapat diakses di www.nursaudi.com