Campusnesia.co.id -- Semarang (22/3) Program Merdeka Belajar - Kampus Merdeka (MBKM) telah diluncurkan oleh Nadiem Anwar Makarim Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2020 lalu dalam rangka menyiapkan lulusan pendidikan tinggi yang tangguh dalam menghadapi perubahan.
Menyambut kebijakan baru tersebut maka Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA) bersiap diri agar dapat segera melaksanakan kebijakan tersebut dalam bentuk Kurikulum MBKM. Langkah awal yang diambil adalah dengan melaksanakan Workshop Kurikulum MBKM dengan mengundang ketua Ikaprobsi (Ikatan Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia), yaitu Prof. Dr. Endry Boeriswati, M. Pd. dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Workshop tersebut dilaksanakan secara virtual melalui Zoom Meet dengan mengundang para stakeholder, alumni dan pengguna serta perwakilan mahasiswa aktif Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Islam Sultan Agung.
Salah satu kebijakan pada MBKM berkaitan dengan pemberian kebebasan bagi mahasiswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran selama maksimum tiga semester belajar di luar program studi dan kampusnya.
Kebijakan MBKM memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman belajar yang lebih luas dan kompetensi baru melalui beberapa kegiatan pembelajaran di antaranya pertukaran pelajar, magang/praktik kerja, riset, proyek independen, kegiatan wirausaha, proyek kemanusiaan, asistensi mengajar di satuan pendidikan, dan proyek di desa/kuliah kerja nyata tematik.
Selain itu, mahasiswa juga diberikan kebebasan untuk mengikuti kegiatan belajar di luar program studinya di dalam perguruan tinggi yang sama dengan bobot SKS tertentu. Semua kegiatan tersebut dapat dilakukan oleh mahasiswa dengan dibimbing dosen dan diperlukan adanya perjanjian kerja sama jika dilakukan bersama pihak di luar program studi.
Dalam workshop tersebut para stakeholder, alumni, dan pengguna lulusan memberikan saran terhadap draft Kurikulum MBKM Prodi PBSI yang sebelumnya telah dipaparkan oleh Kaprodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Dr. Evi Chamalah, S.Pd., M. Pd. Saran masukan tersebut selanjutnya menjadi dasar untuk menyempurnakan kurikulum yang akan digunakan sesuai kebijakan MBKM di Prodi PBSI.
Program studi ditantang dalam mengembangkan kurikulum yang adaptif dan mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman yang semakin pesat tanpa keluar dari tujuan dalam menghasilkan lulusan sesuai dengan capaian pembelajaran yang telah ditentukan.
“Kurikulum Prodi PBSI harus didesain untuk menghasilkan output mahasiswa sebagai warga global dan produktif,” ungkap Ketua Ikaprobsi, Prof. Dr. Endry Baerowati, M. Pd. dalam memaparkan materinya. Oleh karena itu, draft Kurikulum MBKM Prodi PBSI, FKIP, UNISSULA harus disempurnakan untuk menghasilkan output tersebut dengan ciri khasnya, yaitu membangun generasi “khaira ummah”.
Selain menyelengarakan workshop Kurikulum MBKM, Prodi PBSI, FKIP, UNISSULA juga sedang menggodok hibah bantuan kerja sama program studi yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembelajaran dan
Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Hal tersebut dilakukan dalam rangka mendukung keberhasilan program studi dalam menerapkan kurikulum yang sejalan dengan kebijakan MBKM, diperlukan adanya model kerja sama kurikulum antara program studi dengan mitra ataupun pihak lain yang berkaitan dengan bidang keilmuannya.
Untuk melaksanakan Kurikulum MBKM, Prodi PBSI, FKIP, UNISSULA akan menggandeng beberapa pihak untuk berkolaborasi dan kerja sama. Pihak yang akan digandeng nantinya menjadi mitra yang berkaitan dengan bidang keilmuannya dan turut serta dalam mendukung capaian pembelajaran yang diinginkan. Kolaborasi dan kerja sama tersebut penting dilakukan untuk mengubah pola pikir dari pendekatan
Kurikulum berbasis konten yang kaku menjadi kurikulum berbasis capaian pembelajaran yang adaptif dan fleksibel untuk menyiapkan mahasiswa menjadi insan dewasa yang mampu berdikari.