Campusnesia.co.id - Kuliah Alternatif Angkatan I yang digelar oleh perkumpulan generasi muda Griya Peradaban akhirnya berakhir pada Sabtu (20/03). Kegiatan yang membekali para pesertanya dengan berbagai softskill ini, resmi ditutup dengan acara Salam Sapa dan Penyerahan Sertifikat.
Acara penutupan dipandu oleh duo aktivis Griya Peradaban, yaitu Putri Rizkyatul dan Jajang Jalaludin. Sebagai pemandu, Jajang juga berkesempatan menyampaikan pesan kepada calon alumni Kuliah Alternatif I. Ia berharap alumni bisa ikut andil menjadi aktivis Griya Peradaban di waktu yang akan datang. Karena menurutnya, banyak pengalaman yang akan didapat, khususnya dalam disiplin manajemen waktu. "Karena di era Society 5.0 ini, kita berperang dengan waktu." Ucapnya.
Pada acara tersebut perwakilan dari Mentor Griya Peradaban, Atin Anggraini, menyampaikan pesan, kesan, dan testimoninya secara khusus tentang jalannya Kuliah Alternatif dan harapannya terhadap eksistensi Griya Peradaban. “Semoga silaturrahim ini tidak berhenti di sini saja. Karena silaturrahim bisa menarik rezeki dalam berbagai bentuk.” Tegasnya.
Atin mengapresiasi adanya Kuliah Alternatif ini, terutama soal relasi yang bisa didapat setelah mengikutinya. Kemudian ia berterima kasih kepada pendiri Griya Peradaban, Ma’as Shobirin, karena berkat spirit dan komitmen yang dibangun dalam Griya Peradaban mampu mengumpulkan generasi muda berprestasi dari berbagai penjuru Indonesia.
Testimoni lain diberikan oleh Bayu Wangsa Kopi sebagai salah satu pihak yang mendukung jalannya Kuliah Alternatif. Bayu mengaku senang dengan adanya perkumpulan ini karena bisa berkenalan dengan anak-anak muda yang memiliki semangat berorganisasi. Selain itu ia juga mengatakan bahwa belajar di Griya Peradaban ini penting karena ada sistem mentoring.
Pada kesempatan ini ia juga menyampaikan tips meraih kesuksesan. Pertama, fokus mencari ilmu. Ia menjelaskan, ketika seseorang fokus mencari ilmu maka seseorang itu akan meraih segalanya. Kedua, marketing yang baik. Salah satu caranya ialah bersilaturrahmi dengan orang-orang yang berilmu dan melakukan self branding. Keempat yaitu manajemen yang baik dan dibarengi dengan sikap disiplin.
Hadir pula dalam acara purna tersebut, pendiri Griya Peradaban, Ma’as Shobirin yang selain melakukan penyerahan via online sertifikat Program Kuliah Alternatif Angkatan I, ia juga menyampaikan beberapa hal terkait tindak lanjut pasca mengikuti Kuliah Alternatif.
Poin yang disampaikan oleh alumni Kader Bangsa Fellowship 2018 ini salah satunya yaitu soal spirit diadakannya Kuliah Alternatif. “Spirit yang diusung dalam kegiatan ini adalah mengakomodir kolaborasi dengan segala pihak untuk selalu berusaha menyemai bibit-bibit kebaikan.” Ujarnya.
Ia berharap kepada seluruh para peserta yang telah mengikuti kegiatan ini untuk tetap saling berkomunikasi dan berkolaborasi dalam hal baik dan bermanfaat. Setelah Kuliah Alternatif rampung, harapannya para pembelajar dapat mengaktualisasikan ilmu yang telah didapat sebagai seorang leader dan selalu bangga memiliki rumah bernama Griya Peradaban.
Sebagai acara penutup, kegiatan ini dimeriahkan dengan apresiasi kepada delapan orang pembelajar yang dinilai paling aktif dan konsisten selama perkuliahan berlangsung. Mereka disapa hangat oleh pendiri Griya Peradaban dan mendapatkan hadiah spesial. (Khozin).
Acara penutupan dipandu oleh duo aktivis Griya Peradaban, yaitu Putri Rizkyatul dan Jajang Jalaludin. Sebagai pemandu, Jajang juga berkesempatan menyampaikan pesan kepada calon alumni Kuliah Alternatif I. Ia berharap alumni bisa ikut andil menjadi aktivis Griya Peradaban di waktu yang akan datang. Karena menurutnya, banyak pengalaman yang akan didapat, khususnya dalam disiplin manajemen waktu. "Karena di era Society 5.0 ini, kita berperang dengan waktu." Ucapnya.
Pada acara tersebut perwakilan dari Mentor Griya Peradaban, Atin Anggraini, menyampaikan pesan, kesan, dan testimoninya secara khusus tentang jalannya Kuliah Alternatif dan harapannya terhadap eksistensi Griya Peradaban. “Semoga silaturrahim ini tidak berhenti di sini saja. Karena silaturrahim bisa menarik rezeki dalam berbagai bentuk.” Tegasnya.
Atin mengapresiasi adanya Kuliah Alternatif ini, terutama soal relasi yang bisa didapat setelah mengikutinya. Kemudian ia berterima kasih kepada pendiri Griya Peradaban, Ma’as Shobirin, karena berkat spirit dan komitmen yang dibangun dalam Griya Peradaban mampu mengumpulkan generasi muda berprestasi dari berbagai penjuru Indonesia.
Testimoni lain diberikan oleh Bayu Wangsa Kopi sebagai salah satu pihak yang mendukung jalannya Kuliah Alternatif. Bayu mengaku senang dengan adanya perkumpulan ini karena bisa berkenalan dengan anak-anak muda yang memiliki semangat berorganisasi. Selain itu ia juga mengatakan bahwa belajar di Griya Peradaban ini penting karena ada sistem mentoring.
Pada kesempatan ini ia juga menyampaikan tips meraih kesuksesan. Pertama, fokus mencari ilmu. Ia menjelaskan, ketika seseorang fokus mencari ilmu maka seseorang itu akan meraih segalanya. Kedua, marketing yang baik. Salah satu caranya ialah bersilaturrahmi dengan orang-orang yang berilmu dan melakukan self branding. Keempat yaitu manajemen yang baik dan dibarengi dengan sikap disiplin.
Hadir pula dalam acara purna tersebut, pendiri Griya Peradaban, Ma’as Shobirin yang selain melakukan penyerahan via online sertifikat Program Kuliah Alternatif Angkatan I, ia juga menyampaikan beberapa hal terkait tindak lanjut pasca mengikuti Kuliah Alternatif.
Poin yang disampaikan oleh alumni Kader Bangsa Fellowship 2018 ini salah satunya yaitu soal spirit diadakannya Kuliah Alternatif. “Spirit yang diusung dalam kegiatan ini adalah mengakomodir kolaborasi dengan segala pihak untuk selalu berusaha menyemai bibit-bibit kebaikan.” Ujarnya.
Ia berharap kepada seluruh para peserta yang telah mengikuti kegiatan ini untuk tetap saling berkomunikasi dan berkolaborasi dalam hal baik dan bermanfaat. Setelah Kuliah Alternatif rampung, harapannya para pembelajar dapat mengaktualisasikan ilmu yang telah didapat sebagai seorang leader dan selalu bangga memiliki rumah bernama Griya Peradaban.
Sebagai acara penutup, kegiatan ini dimeriahkan dengan apresiasi kepada delapan orang pembelajar yang dinilai paling aktif dan konsisten selama perkuliahan berlangsung. Mereka disapa hangat oleh pendiri Griya Peradaban dan mendapatkan hadiah spesial. (Khozin).