Campusnesia.co.id -- Solo (02/03/2021), sudah lebih dari satu tahun Bumi Pertiwi dilanda pandemi Covid-19. Meski sedang dilanda pandemi yang tak berkesudahan, Universitas Sebelas Maret Surakarta tetap mengadakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Namun, pelaksanaan KKN tahun ini sedikit berbeda. Tahun ini UNS menyelenggarakan KKN secara tematik integratif, yakni mahasiswa melaksanakan program di domisili masing-masing.
Universitas Sebelas Maret Surakarta dalam menyelenggarakan berbagai kegiatan, mengacu pada Tri Dharma Perguruan Tinggi. Tri Dharma Perguruan Tinggi merupakan tiga hal yang harus ada dalam sebuah perguruan tinggi saat aktivitas akademik berlangsung. Tri Dharma Perguruan Tinggi terdiri atas pendidikan, penelitian serta pengabdian masyarakat.
Sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, Universitas Sebelas Maret mengirimkan beberapa kelompok ke desa yang tersebar di Solo Raya. Salah satunya adalah kelompok 60 yang mendapatkan kesempatan untuk membantu mengembangkan potensi di Desa Karang, Kecamatan Delanggu, Klaten. Kelompok 60 terdiri atas sepuluh orang mahasiswa dan mahasiswi dengan fakultas serta jurusan berbeda yang dibimbing langsung oleh Ibu Novita, S.Sn., M.Sn. selaku dosen pembimbing lapangan. Dhyan Ayu Kurniawati, Mega Hayu Prasetyowati, Farahdina Putri Purtanti, Dwi Ria Rizkiana, Tasya Ayu Oktayana, Umi Sholikhah, Bagas Chairum Marcel, Muhammad Dani, Muhammad Arif, dan Nanda Ishermawan memilih untuk mengembangkan potensi industri kreatif di tengah pandemi. Tema ini dipilih karena banyak sektor ekonomi, terutama yang bergerak di bidang industri memilih untuk gulung tikar. Sementara banyak perut yang harus diberi makan.
Program Kuliah Kerja Nyata yang dicanangkan oleh kelompok 60 sebanyak 2 program utama serta 14 program penunjang. Program utama terdiri dari Budidaya Ikan Lele dan Sayur Dalam Ember (BUDIKDAMBER) serta pelatihan pembuatan ecoprint. Sementara itu program penunjang terdiri dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), pelatihan foto produk dan pembuatan konten media sosial, sosialisasi Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA), gotong royong, pelatihan pembuatan nugget ayam dan sayur, pelatihan pembuatan kokedama, penanaman bibit pohon, sosialisasi bank sampah, penyerahan tempat cuci tangan, pembuatan sabun dari bahan alami, kelas belajar, pembuatan brownies jamur, pembuatan makrame, serta sosialisasi pemahaman gadget dan hoax.
Seluruh kegiatan pengembangan potensi industri kreatif di Desa Karang, Delanggu didukung oleh seluruh masyrakat dan perangkat desa. “Terima kasih kepada mahasiswa KKN UNS atas bantuan dan ilmu yang telah diberikan kepada masyarakat, semoga apa yang telah diberikan dapat bermanfaat untuk pengembangan dan pembangunan Desa Karang” ungkap Agung Tri Sulistyo, Kepala Desa Karang yang ditemui pada tanggal 2 Maret 2021 lalu.
Penulis:
Farahdina Putri
(Ilmu Komunikasi - UNS)