Campusnesia.co.id - Semarang (17/1), beberapa warga RW 07 Kelurahan Bulusan turut serta dalam kegiatan sosialisasi dan pelatihan pembuatan disinfektan yang diadakan oleh mahasiswa KKN UNDIP TIM I Periode 2021.
Di masa pandemi Covid-19 saat ini mengharuskan kita untuk selalu menjaga kebersihan, baik diri sendiri maupun lingkungan sekitar, salah satunya dengan cara penyemprotan disinfektan. Penyemprotan disinfektan perlu dilakukan secara berkala guna mencegah penyebaran virus yang bisa saja terdapat di berbagai tempat.
Hal tersebut juga ditegaskan dalam surat edaran Kemenkes No. HK. 02.02/III/375/2020, bahwa pembersihan dan disinfeksi ruangan dan permukaan perlu dilakukan guna mencegah penularan. Penyemprotan disinfektan dilakukan secara rutin dan biasanya dilakukan pada benda-benda yang sering disentuh tangan, misalnya: peralatan kerja, ruangan, perabot rumah, dan lainnya.
Dalam proses pembuatan disinfektan sendiri tidak boleh sembarangan, sebab cairan disinfektan bersifat keras dan berbahaya bagi tubuh. Sebaiknya disesuai dengan anjuran yang sudah ada, misalnya dari WHO (World Health Organizations) atau lembaga kesehatan terpercaya lainnya. Oleh sebab itu, sosialisasi dan pelatihan terhadap pembuatan disinfektan yang baik dan benar perlu dilakukan agar para warga dapat memahami fungsi disinfektan dan pengaruhnya bagi kesehatan.
Kegiatan ini dimulai dengan senam pagi yang biasa dilakukan warga RW 07 setiap hari Minggu pada pukul 08.30 hingga 09.30. Senam pagi tidak hanya diikuti oleh warga RW 07 saja, melainkan juga para mahasiswa KKN yang turut serta meramaikan senam tersebut. Kegiatan senam ini dilakukan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku. Kemudian, pada kegiatan selanjutnya mahasiswa KKN dibawah arahan dosen pendampin lapangan drg. Isniya Nosartika, MDSc., Sp. Perio, mengajak warga untuk ikut serta dalam sosialisasi dan pelatihan pembuatan disinfektan.
Kegiatan sosialisasi ini bertujuan agar para warga dapat memahami fungsi disinfektan, pengaruhnya bagi kesehatan serta mengetahui bahan-bahan apa saja yang dapat digunakan dan sesuai dengan Panduan Kemenkes RI tentang Langkah-langkah Disinfektan dalam Pencegahan Penularan Covid-19. Kegiatan pelatihannya sendiri menggunakan bahan yang mudah ditemui dengan harga terjangkau, yaitu Wipol cairan pembersih lantai yang seharga Rp1.000,00.
Antusias warga dengan adanya kegiatan ini dirasa cukup tinggi, terlebih saat mengetahui cairan disinfektan dapat dibuat secara mandiri dengan biaya yang minim serta proses yang mudah dan praktis, yakni dengan mencampurkan wipol atau bahan lainnya yang mengandung sodium hypochlorite, benzalkonium chloride, dan chloroxylenol, yang kemudian ditambahkan air dengan perbandingan tertentu.
Meski demikian, proses pembuatan disinfektan secara mandiri harus tetap menggunakan masker dan sarung tangan agar terhindar dari iritasi kulit serta gangguan pernapasan.
Citra Nurhayati
(Sastra Indonesia, FIB Undip)