Campusnesia.co.id - Dompet Dhuafa menggelar program Mentorship Program dengan tagline Connecting Expert yaitu program mentroing dari alumni untuk alumni dan penerima manfaat program pendidikan dompet dhuafa untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan pada bidang Entrepreneur, Akademisi dan Profesional serta menjadi wadah bagi alumni untuk saling berjejaring.
Halaman ini merupakan dokumentasi naratif program mentorship dompet dhuafa kategori entrepreneurship khusus kelompok yang diampu (mentor) oleh Achmad Munandar. Ada 5 peserta (mentee) yaitu Cici Alhamdaina (Medan), Laila Yurin Nabila (Solo), Lisa Aulia (Yogyakarta), Muhammad Alfarizi (Malang) dan Siti Maimunah (Pontianak).
1. Virtual Meet 1 - Perkenalan
Minggu, 15 November 2020
Dalam pertemuan pertama selain perkenalan satu sama lain ada materi yang disampaikan oleh mentor yaitu tentang filosofi basic mengapa memilih wirausaha dan bagaimana cara memulai sebuah usaha.
Kemandirian
Sebenarnya, hal yang lebih penting dari sekedar menjadi pengusaha adalah pemahaman tentang kemandirian. Kenapa harus mandiri? karena sudah saatnya. Sejak lahir, tumbuh, sekolah hingga kuliah kita tidak bisa menafikan peran orang tua dan keluarga. Ketika sudah dewasa maka sudah sewajarnya berusaha mandiri agar tidak lagi merepotkan dan menjadi beban orang tua, keluarga dan masyarakat.
Makna kata kemandirian juga luas, jika kita hidup seperti youtuber Li Ziqi kemandirian bisa dilakukan dengan hidup apa adanya dari alam, ingin makan nasi harus menanam padi dulu, ingin makan telur harus memelihara ayam dulu, ingin makan ikan harus memancing dulu dll.
Sayangnya, karena kita hidup di masyarakat seperti ini, cara paling gampang untuk mandiri adalah dengan menghailkan uang. Sekali lagi kalau cuma menghasilkan uang, caranya-pun banyak. Sorry, judi, mencuri, korupsi juga cara menghasilkan uang.
Tetapi yang perlu dicatat dan digaris bawahi, sebagai seorang muslim dan penerima manfaat dompet dhuafa harus punya filter, mana cara menghasilkan uang yang baik dan benar menurut peraturan dan undang-undang indonesia dan menurut islam, mana yang berkah, halal dan haram.
Kerja vs Usaha
Selanjutnya, cara paling gampang menghasilkan uang adalah dengan jualan (buka usaha) atau kerja. Di masyarakat sering mepertentangkan 2 kata ini dengan embel-embel salah satu baik dan yang lain tidak.
Jika saya ditanya mana yang paling baik, jawabanya saya keduanya baik, karena setiap orang punya potensi dimasing-masing bidang. Yang gak baik kalau sering meributkan kerja vs usaha tapi mager saja sambil rebahan.
Karena kita sedang membahas bidang entrepreneurship, maka kita akan fokus pada bidang kemandirian ini, bidang yang lain seperti akademis dan profesional sudah ada kelompok dan mentor kompeten yang membahasnya.
Cara Memulai Usaha
Pertanyaan berikutnya adalah bagaimana kita mulai sebuah usaha, jawaban saya mulai mah mulai saja. merencanakan itu baik, tetapi banyak pertimbangan juga akhirnya bisa jadi penghambat, kita gak akan pernah tahu ide dan rencana kita akan berhasil atau tidak, kalau tidak dipraktekan.
Setidaknya ada 2 cara memulai usaha, membuat produk dan kemudian mencari pasar, atau mengamati pasar dan menyediakan kebutuhannya.
Kalau dari pertimbangan effort, cara pertama akan butuh lebih banyak waktu dan usaha yang dilakukan karena harus riset, trial dan eror untuk menghasilkan produk, tantangannya bisa jadi diterima dan dibutuhkan pasar atau sebaliknya.
Cara yang kedua jauh lebih mudah, cukup mengamati apa yang dibutuhkan pasar kemudian kita kita sediakan produk dan jasa yang dibutuhkan.
Penugasan Pekan Pertama
Setelah sesi perkenalan dan penyampaian materi filosofi kemandirian, peserta diberikan tugas membuat bisnis plan yang akan direview pada pertemuan selanjutnya. Format dan cara penulisan bebas, yang penting ide dan rencana pelaksanaanya bisa dijelaskan dan dipahami dengan mudah serta yang paling penting bisa dilaksanakan dan menghasilkan profit dalam kurun waktu 1,5 bulan.
2. Virtual Meet 2 - Personal Mentoring bahas Business Model Canvas
Minggu, 22 November 2020
Peserta yang sudah mengumpulkan tugas business model canvas ditelpon satu persatu mentoring secara personal ditanya lebih lanjut tentang nama bisnis, produk dan jasa, modal, customer potensial dan diberikan advise terkait cara pemasaran, packaging produk, media apa yang sebaiknya digunakan untuk memasarkan dll.
Setidaknya ada 2 materi yang diberikan dalam pertemua kedua ini, yaitu:
Prinsip Dapur Ngebul
Idealis dan terstruktur sejak awal memulai usaha adalah hal bagus, namun karena kebanyakan orang yang baru buka bisnis menjadikan "kekurang perfectkan" menjadi kendala atau tepatnya alasan menunda memulai bisnis maka prinsip yang tidak kalah penting adalah mulai saja dulu.
Pengembangan produk, desain kemasan, manajemen keuangan bisa difikirkan sambil jalan, hal penting dalam memulai bisnis adalah Jualan, yang penting Dapur Ngebul dulu, selebihnya disempurkan seiring berjalanya waktu.
Dan Prinsip Jualan yang paling mudah adalah, "Tawarin saja dulu" kemungkinanya hanya 2, ditolak dan orang yang ditawari tidak membeli, atau yang kedua, orang yang ditawari tertarik dan membeli produk atau jasa kita. as simple as that. Kadang ada ketakutan tak mendasar dalam diri orang yang memulai usaha, ketakutan ditolak dan produk atau jasanya tidak laku padahal belum ditawarkan ke customer, catatan dari saya yang penting cara menwarkannya sopan dan elegan, tidak mengganggu dan menyebalkan, itu kuncinya.
Kenali Siapa Customermu
Materi selanjutnya dalah mengenali siapa calon pembeli produk dan jasamu, setidaknya ada 3 pertanyaan yang perlu kamu jawab:
1. Siapa yang Butuh Produkmu?
Pertanyaan ini akan membuatmu tahu siapa calon pembeli produk dan jasamu, misal jasa terjemah Inggris-Indonesia, customernya adalah mahasiswa dan profesional misalnya.
2. Di mana mereka berkumpul?
Dalam konteks keadaan normal, dari informasi poin pertama kita bisa tahu calon pembeli jasa kita ada di kampus dan pusat perkantoran, dalam konteks pandemi bisa dijawan dengan sosial media apa yang paling banyak mereka gunakan misalnya base twitter, grup wa dll.
3. Bisa dijangkau dengan apa?
Setelah tahu calon pembeli paling banyak ngumpul ada di mana selanjutnya alah menentukan cara menjangkau mereka dan menawarkan produk dan jasa kita, simpel secara teori, selanjutkan perlu divalidasi dengan aksi nyata.
Penugasan Pekan Kedua
Setelah sesi coaching personal via phone, peserta diminta eksekusi ide bisnis yang telah dibuat dengan business model canvas masing-masing. Dalam rentang waktu sepekan harus setor update bisnis yang dijalankan apapun hasilnya.
3. Virtual Meet 3 - Laporan Progres Eksekusi BMC
Minggu, 29 November 2020
Peserta dan mentor sama-sama sibuk, tanya jawab seperlunya dilakukan melalui pesan whatsapp group.
Ada salah satu peserta dari pontianak bernama Siti Memunah membuat bisnis bernama Jahit.jak yang dalam bahasa indonesia berarti "jahit yuk" jasa utama adalah jahit dan dalam eksekusi awal membuat produk masker dengan kain motif khas Pontianak bernama Corak Insang, dalam sepekan ia memberi kabar sudah balik modal, terlepas dari berapa banyak omset dan labanya, setidaknya Siti menjadi bukti program mentorship ini ada manfaatnya dan it's work jika benar-benar dilaksanakan. congrat!
Bagi sobat yang mau beli, bisa langsung kepoin akun instagram Jahit.Jak klik di sini.
Penugasan Pekan Ketiga
Peserta diminta membuat promosi sederhana namun menarik dan cukup informatif tentang produk dan cara pemesanan.
4. Virtual Meet 4 - Setelah Bisnis Running What's Next?
Minggu, 6 Deseember 2020
Setiap peserta update progres perkembangan bisnisnya dan diskusi tantangan yang dihadapi komplit dengan solusi yang relevan dijalankan.
Ada 2 materi dalam pertemuan ke 4 ini yaitu Manajemen Keuangan dan Struktur Organisasi.
1. Manajemen Keuangan
Mayoritas penyebab kegagalan bisnis bagi pemula bukan karena gagak menghasilkan laba, tetapi gagap ketika memegang uang hasil usaha. Jadi kalap dan menggunakanya untuk keperluan pribadi semua.
Peran manajemen keuangan bahkan untuk usaha yang baru dirintis dan katakanlah hasilnya asih kecil sangatlah penting. Secara teori teman-teman bisa menemukan banyak referensi untuk diterapkan sesuai kebutuhan.
Kalau saya ditanya apa metode manajemen keuangan yang paling gampang? jawabanya saya adalah metode Amplop. Yup siapkan amplop dan tulis pos apa saja yang kira-kira perlu alokasi keuangan untuk pengembangan. Misal pos tabungan, pos sewa tempat, pos promosi, pos pengembangan dll, disesuaikan saja dengan kebutuhan bisnis masing-masing.
Karena sesungguhnya manajemen keuangan bukan tentang berapa banyak jumlah uang yang dimanaj tetapi tentang kedisiplinan dan pelajaran menahan diri untuk tidak kalap dengan kepentingan pribadi ketimbang pertumbuhan bisnis.
Naun bukan berarti teman-teman tidak boleh mengapresiasi diri sendiri, ini juga penting sebagai motivasi.
2. Struktur Organisasi
Sama dengan alasan untuk tidak menerapkan manajemen keuangan sejak dini, struktur organisasi juga dipandang tidak penting karena bisnis baru dijalankan sendirian. padahal menurut saya justru ketika masih sendirian struktur dan job desk harus sudah dipikirkan sebagai persiapan jika dikemudian hari bisnis berjalan baik.
Dengan menetapkan struktur organisasi dan job desknya, walau masih sendirian dalam mengelola kita jadi lebih mudah bermain peran.
Satu saat sebagai owner apa saja yang harus dilakukan, satu saat ketika sedang promosi berarti memerankan job desk marketing, dan ketika mengelola keuangan berarti sedang menjadi bendahara atau bahasa kerenya finance.
Seiring berjalannya waktu ketika sudah mampu hire orang tinggal pilih posisi apa yang paling urgen untuk diisi orang lain dan seterusnya sesuai kebutuhan.
Penugasan Pekan Keempat
Setelah sesi coaching, peserta diminta membuat struktur dan job desk untuk usaha masing-masing dan pos keuangan berdasar kebutuhan.
Contoh dari hasil penugasan pekan ke Empat, dikerjakan oleh mentee Siti Maemunah dari Pontianak dengan bisnis Jahit.Tak produk masker kain corak insang (kain khas pontianak).
A. Struktur Organisasi Jahit.Tak
CEO (Chief Executive Officer) / Direktur
Tugas:
- merancang/merencanakan ide dan pengembangan usaha
- memprediksi tren pasar
- merekrut anggota/karyawan baru
- bertanggung jawab terhadap persediaan bahan-bahan produksi (pengawasan dan pengadaan)
Bagian Keuangan
Tugas:
- pencatatan pemasukan dan pengeluaran keuangan
- bertanggung jawab terhadap pembukuan kas
Marketing / Penjualan
Tugas:
- mengembangkan strategi pemasaran
- mengelola platform penjualan (Instagram/Facebook/wa atau offline)
Bagian Produksi dan Packaging
Tugas:
- memproduksi produk penjualan (masker, konektor, dll) dari awal hingga siap jual.
Humas / Public Relation
Tugas:
- menjalin kerjasama kepada pihak-pihak lain yang ingin mensponsori atau memesan produk dalam jumlah besar
B. Manajemen Keuangan
- 40% untuk dijadikan modal lagi
- 5% infaq sedekah
- 20% tabungan (sebisa mungkin jangan sampai dipakai)
- 10 % uang tidak terduga (tabungan juga, tapi boleh dipakai untuk kebutuhan mendesak)
- 25% boleh dipakai untuk kebutuhan pribadi
keterangan:
pembagian diatas dihitung dari keseluruhan penghasilan kotor
5. Virtual Meet 5 - Cara Bertahan dan Mengembangkan Bisnis
Minggu, 13 Deseember 2020
Setiap peserta update progres perkembangan bisnisnya dan diskusi tantangan yang dihadapi komplit dengan solusi yang relevan dijalankan. Laporan penugasan pekan keempat dan masuk materi pekan ke Lima.
Dalam kesempatan kali ini mentor menjelaskan 2 hal, cara agar bisnis tetap bertahan dan eksis dan berikutnya cara mengembangkan bisnis.
1. Agar Bisnis Bertahan
Kuncinya menjaga konsistensi dan daya tahan, karena tidak mudah menjalani sesuatu dalam kurun waktu yang lama.
Tips agar kosnisten harus disiplin, agar terjaga daya tahan milikilah motivasi selain materi agar ketika terjadi turbulensi tetap semangat dan termotivasi.
Disiplin dalam menjalankan bisnis, mengelola keuangan, konsisten dalam ritme kerja menjaga kualitas produk, pelayanan dll.
Yang dimaksud dengan motivasi selain materi misalnya tentang dampak sosial dan kebermanfaatan bagi masyarakat ketika bisnis kita berjalan. Lapangan pekerjaan, pengembangan SDM, potensi membuat kegiatan sosial dll.
2. Pengembangan
Selanjutnya, ketika bisnis sudah jalan dan kosnsiten maka harus dipikirkan bagaimana mengambangkan bisnis.
Secara sederhana Ada 3 Tips mengembangkan bisnis:
- Memperbesar kapasitas produksi, jumlah penjualan atau membuka cabang.
- Mencari ceruk dalam bisnis, sederhanaya cari peluang yang biasa dikembangkan dan masih berhubungan dengan bisnis yang ada, tujuannya agar lebih mudah dipahami karena masih berhungungan.
- Cara ketiga berinvestasi dibisnis yang sama sekal tidakberhubungan langsung dengan bisnis utama. Tapi harus dicatat untuk tips yang ketiga ini harus dipastikan kita paham dengan bisnis yang akan kita untik modal, orangnya amanah dan potensial.
Mengapa di bidang yang berbeda, ibarat pepatah bijak "menaruh telur dikeranjang yang berbeda" agar jika keranjang yang lain jatuh masih ada telur dikeranjang lain. Selain itu juga agar secara effort tidak terlalu berat karena sebagai investor pasif.
Tips lainya, milikilah prinsip agar selalu berkembang menjadi lebih baik walau sekecil apapun.
Penugasan Pekan Kelima
Setelah sesi coaching, peserta diminta membuat rencana pengambangan bisnis, kan bisnisnya masih baru banget mas, kok sudah diminta membuat rencana pengembangan? buat saja dulu, kalau anggap saja sebagai Doa :)
Semoga bermanfaat sampai ketemu pekan depan.
Salam kreatif
Nandar