Campusnesia.co.id - Pernah nga sih, kalian ada dalam tahap,
dimana kalian nga bisa buat apa-apa, mulai dari bangun pagi, sampai tidur
malam. Serasa hari itu kosong, tidak ada yang terisi. scrool instagram, lihat
story teman, lihat feeds artis-artis yang bepergian ke luar negeri, lalu
berhayal untuk sampai ke sana juga. Setelah melihat itu, kita mulai resah,
dengan keadaan kita saat ini. Aduh sudah umur 20-an, tapi saya masih
begini-begini saja, belum bisa menghasilkan, masih berharap kepada orang tua.
pertanyaan ini, menganggu tidurmu hingga subuh datang.
Kita sekarang perlu aware bahwa, semakin
bertambahnya umur, semakin besar tanggung jawab kita terhadap hidup. Kita
seakan-akan ingin kembali lagi ke masa kecil kita yang penuh tawa, tanpa
memikirkan, saya mau jadi apa nanti? Kita juga lalu berpikir, "ahhh,
sekarang saya berleha-leha dululah, esok masih ada", kita akhirnya menunda semua
pekerjaan yang harus dikerjakan hari itu. Masa muda kita hilang sia-sia,
padahal banyak yang bilang masa muda adalah masa untuk mencoba, masa untuk
menghabiskan masa gagal kita. Melihat dari banyak tokoh sukses dunia yang
banyak menghabiskan jata kegagalan mereka lalu datang dengan kesuksesaan yang
dahsyat. Kisah inspiratif dari seorang Harland senders penemu ayam KFC
(Kentucky Fried Chiken) yang berkali-kali di tolak idenya, namun dia kembali
dengan ayam kfcnya yang dikenal dunia.
Itulah hidup, segala sesuatu perlu
dipersiapkan, saya percaya dengan apa yang dikatakan oleh Albert Einstein,
bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini saling berkaitan (Teori
relativitas). lu ada di lingkungan sekarang, eksistensi lu saat ini, adalah
hasil dari lu di masalalu. Seorang pemuda begitu sibuk menyiapkan kelahiran
anak pertamanya, petani membersihkan ladang dimusim panas, untuk menyambut
musim hujan nanti, everyting needs preparation.
Ada ungkapan yang mengatakan Hal tersulit
dalam hidup adalah Getting Started, bagaimana kita mau memulainya. Based on
pengalaman saya setiap kali mau menulis, saya susah untuk menentukan kata
pertama, biasanya butuh beberapa menit. But, itu bukan jadi alasan untuk kita
memulai, kadang kita sudah berekspektasi terlebih dahulu sebelum memulai
sesuatu, wahh kalo saya jawab ini, ada yang tertawa nga yah, kalo saya lewat
sini ada yang lihat nga yah, kalo saya post foto ini tanggapan orang gimana
yah.. Pikiran ini yang membuat kita tidak bisa move dari tidur kita.
Di buku filosofi Teras, karya Henri
Manampiring, mengatakan "We suffer more in imagination than reality"
Kita menderita lebih di imajinasi kita daripada di kenyataan. kita menyiksa
diri dengan pikira-pikiran kita sendiri, daripada kenyataan yang sebenarnya
terjadi. Ada sebuah artikel menarik yang saya baca, mengatakan bahwa, 85
percent of what we worry never happens, ini mengutip sebuah studi mengenai
kekawatiran yang tidak terjadi. Sejumlah responden diminta mencatat sebuah
kekawatiran mereka selama beberapa waktu. Di akhir periode studi, mereka
diminta untuk menandai kekawatiran yang akhirnya benar-benar terjadi
Ternyata, 85% dari apa yang dikhawatirkan
para responden tidak pernah terjadi. Bahkan dari 15% kekawatiran yang akhirnya
benar terjadi, 79% responden menemukan bahwa ternyata mereka mampu mengatasinya
lebih baik dari yang mereka pikir. Yapssss Musuh terbesar adalah dirimu sendiri.
jangan disusahkan dengan kekawatiran kita sendiri.
Kuy Berdiri.
Penulis: Atanasius Soares - Universitas Padjajaran
Gambar: Freepik.com
**Artikel ini adalah bagian dari program magang Online Campusnesia