Campusnesia.co.id – Sobat campusnesia yang baik hatinya,
melihat perkembangan berbagai media sosial dan pergeseran tren konten di
internet, sempat terbersit apakah menulis di Blog atau Website masih relevan
dengan perkembangan zaman?.
Berbeda dengan 10 tahun lalu, menulis di Blog atau yang
kemudian disebut dengan aktivitas Blogging dan menjadi Blogger, hari ini mulai
kurang diminati dan ditinggalkan seiring kemajuan sosial media untuk aktivitas
yang sama.
Sebut saja Youtube yang dalam kurun waktu 4 tahun terakhir
perkembanganya sangat pesat, semula orang menulis aktivitas dan pengalamanya
dalam bentuk tulisan (Blog/Blogging) kini berganti dengan media audio visual
menjadi video blog (Vlog). Belum lagi peran sosial media berbasis foto Instagram,
menampilkan aktivitas keseharian lewat visual dan caption serta video pendek.
Note di Facebook dan Utas atau Thread di Twitter yang sering menjadi patokan
viralnya sebuah konten, belum lagi dengan pendatang baru yang langsung melejit
popularitasnya yaitu TikTok.
Ternyata saya tidak sendirian, keresahan yang sama juga
dirasakan oleh beberapa rekan blogger, untuk jawabanya saya menemukan sebuah
pendapat menarik dari pertanyaan tentang relevasi Blog dan Website di tengah
perkembangan sosial media yang pesat di tahun 2020 ini. Ibu Langit Amaravati
yang seorang Graphic designer, Web developer dan Techno Blogger, melalui akun
twitternya @eLAmaravati menjawab "Iya! Blog atau website masih berharga untuk
dipertahankan di tengah gempuran Youtube, medsos, dan sekarang Tiktok”
Meski blog tidak lagi bisa difungsikan untuk monetisasi
secara optimal, blog personal memiliki fungsi yang tidak dimiliki oleh platform
lain. Dalam Utas singkatnya beliau memberikan 5 alasan, berikut daftarnya kami
kutip dari akun twitter @eLAmaravati
1. Rumah atau Kantor Virtual
Ketika orang mencari Anda di belantara internet, yang akan
mereka tuju adalah blog dulu, bukan medsos. Di blog, kita bisa membangun kredibilitas sebagai penulis,
content creator, desainer, fotografer, etc. Di blog, kita bisa membangun expertise sesuai dengan
keahlian kita.
Analoginya, blog adalah rumah/kantor virtual sedangkan
medsos adalah tempat nongkrong.
Blog adalah pondasi yang cukup kuat meski -sekali lagi-
tidak bisa dijadikan ladang penghasilan seperti dulu.
Platform lain datang dan pergi, dibesarkan oleh tren dan suatu
hari akan digerus pula oleh tren. Blog tidak begitu. Akan terus sustain selama
internet ada di muka bumi.
2. SEO
Ya, platform lain juga ada optimasi SEO-nya. Tapi kita tidak
punya kontrol penuh. Ketika pengguna mencari sesuatu barang/jasa di internet, apa
yang akan pertama kali muncul? Blog/website kan? Setelah itu baru platform
lain, itu pun kalau query-nya relevan.
Dengan kata lain, blog memudahkan pengguna (termasuk
klien/brand) menemukan Anda & jasa yang Anda tawarkan.
3. Media Marketing dan Promosi
Kalau kita bukan Youtuber terkenal/selebgram/selebtwit,
bagaimana cara kita mempromosikan jasa kita? Ya melalui blog.
4. Porfolio
Gini, memang sudah waktunya blogger melirik karier lain agar
dapur tetap ngebul. Misal, content writer, UX writer, content planner, social
media strategist, dll.
Nah, blog kita bisa dijadikan sebagai portfolio.
Kesimpulannya, blog & platform lain bekerja sinergis.
Saling menguatkan.
Saya mengerti, banyak blogger yg berpikir untuk meninggalkan
blog karena duitnya dikit sekarang mah, tapi coba dipikir ulang.
Saya pribadi menggunakan blog untuk membangun expertise,
trust, dan media edukasi. Logikanya gini, gimana orang mau mempercayakan bikin
blog/website kalau saya sendiri gak punya blog?
Pesan saya cuma satu: gak mudah lho membangun blog dari awal
sampai seperti sekarang. Kita semua berdarah-darah saat membangun karier
sebagai blogger. Apa gak sayang? Yuk bisa yuk, cemungudh ya.
5. Manfaat
Blog dengan niche APA PUN akan selalu bermanfaat bagi
pembaca. Entah sebagai media informasi, edukasi, hiburan, dll. Ini yang tidak
bisa kita nilai dengan uang.
Pernahkah hati Anda merasa hangat ketika membaca komentar
seperti ini?
"Terima kasih ya, tulisannya sangat membantu."
"Wah, saya jadi paham setelah membaca ini." dll.
Ini yg pertama kali diajarkan oleh mentor-mentor saya dulu
& ini pula yg akan selalu saya tekankan pada para blogger. Suatu saat,
ketika kita sudah tiada, tubuh kita akan hilang dimakan tanah, nama kita
barangkali akan dilupakan. Tapi ilmu yang kita berikan, akan abadi selamanya.
Nah sobat Campusnesia, kembali ke jawaban awal menulis di
Blog atau Website masih berharga untuk dipertahankan dan relevan walau semakin
banyak platform yang beraneka ragam. Setiap platform pasti punya segmentasi
pengguna masing-masing. Menurut saya pribadi yang tidak kalah penting adalah
menjaga relevansi kontenya. Jadi yang sempat kurang semangat nulis di blog yuk
semangat dan mulai menulis lagi, semoga bermanfaat sampai jumpa.
Penulis: Nandar
Sumber Kutipan: Twitter Ibu Langit Amaravati @eLAmaravati