Campusnesia.co.id – Jika ditanya adakah artikel yang berhasil menempati page one Google? Jawabanya saya alhamdulillah pernah. Jika kemudian ditanya lagi apa tipsnya? Jawabanya saya enggak tahu he he, klise tapi memang demikian adanya.
Sebagai blogger awam, pernah beberapa kali mencoba menerapkan tips dan trik dari para blogger yang lebih berpengalaman dalam menulis artikel agar bisa mencapai page one google misalnya mengawali riset kata kunci, mencari tren, optimasi dll. Namun lebih sering artikel-artikel yang saya tulis dari hasil “riset” seperti ini belum berhasil mencapai target page one.
Anehnya justru artikel-artikel yang ditulis tidak dengan tujuan nangkring di halaman pertama google malah berhasil, aneh tapi nyata.
Seorang blogger ibu Langit Amaravati pernah mentwit di twitter “Mungkin kunci paling penting dari SEO adalah ketulusan” menarik untuk dikaji, saya setuju SEO terbaik adalah ketulusan dalam menulis selain faktor keberuntungan dan tidak disengaja, tulisan yang lahir dari ketulusan biasanya lebih mengena.
Apalagi kalau ditinjau dari sisi tips menulis yang baik ala Anis Matta, tulisan akan lebih bermakna dan bermanfaat jika merupakan hasil dari pengalaman, perpaduan antara ilmu atau teori dan kenyataan yang dihadapi atau dirasakan dalam mempraktekan sebuah ilmu atau teori itu.
Misal seperti yang saya singgung di atas, kita baru saja selesai belajar cara menulis agar sebuah artikel ada di halaman pertama Google, lalu kita mempraktekkan teori yang telah kita pelajari, hasil dari praktek teori tersebut apakah berhasil 100 persen, 50 persen atau hanya 10 persen akan menjadi tulisan yang menarik dan bermanfaat untuk pembaca, ketimbang kita hanya menulis menuturkan ulang apa yang telah kita pelajari yang bisa jadi orang lain juga sudah pelajari. Pembaca akan lebih suka hasil praktek dari sebuah teori tersebut.
Sebagai penutup, untuk pembaca Campusnesia yang sedang bingung mengaplikasikan berbagai teori SEO agar nangkring di halaman pertama Google, mengapa tidak mencoba menulis saja dengan tulus, sampaikan isi hati, pengalaman dan hasil praktek sebuah ilmu. Tidak melulu harus yang berhasil gagal juga tidak apa-apa, kita tidak tahu pelajaran atau inspirasi apa yang bisa orang lain ambil dari pengalaman kita.
Saya kutip dari mas Fardi Yandi “kita tidak perlu menunggu jadi paling kaya untuk berbagi ilmu, karena selalu akan selalu ada orang lain yang lebih tidak tahu daripada kita, jadi tetaplah berbagi” saya tambahin, yang penting jangan jumawa he he. Semoga bermanfaat sampai jumpa.
Penulis: Nandar
Baca Juga: