Campusnesia.co.id - Virus Covid-19 menerpa hampir semua sendi kehidupan, tidak terkecuali ekonomi. Diakui atau tidak semua kalangan merasakannya dari menengah ke atas hingga menengah ke bawah.
Ketika pasien pertama diumumkan, masyarakat mulai panik, baik pikiran maupun tindakan. Sebagian memborong masker, handsanitizer hingga makanan pokok.
Kini sebulan lebih sejak saat itu, dampak sosial dan ekonomi mulai nampak. Tapi juga ada satu hal yang sangat menarik ditengah semua hal itu.
Kepedulian masyarakat mulai muncul, solidaritas mulai terlihat, saling membantu, bahu membahu, gotong royong dengan cara masing-masing.
Donasi APD untuk tenaga medis, saling berbagi makanan untuk pengendara ojol dan PKL, urunan penyemprotan dan donasi masker kain.
Akhir bulan maret lalu, memperhatikan perkembangan penyebaran virus covid19 yang tidak hanya di kota besar dan mulai sampai daerah, saya merasa begitu khawatir dengan keluarga di rumah.
Hampir setiap hari, ibu, kakak dan ponakan selalu saya ingatkan agar waspada, menjaga kebersihan dan mengenakan masker saat keluar rumah, saya belikan masker dan handsanitizer sebagai salah satu upaya. dll.
Dan tentu saja, mulai mengkhawatirkan lingkungan sekitar, saudara dan tetangga di desa.
Lalu terbersitlah ide, ingin membagikan masker untuk tetangga dan warga sekalian edukasi pentingnya upaya pencegahan.
Satu yang membuat saya ragu, di tengah banyak orang membuat gerakan donasi dan ekonomi yang sedang tidak baik untuk semua orang, masihkah ada yang akan berkenan mendukung gerakan saya?
Hal pertama yang saya lakukan adalah mencari sparring partner, karena posisi saya masih di perantauan tepatnya semarang dan lokasi kegiatan ada di Pati.
Saya menghubungi mas Harso tokoh pemuda dan tetangga di dukuh weron Tegalharjo, alhamdulillah beliau mendukung. Kami mulai dengan menghitung jumlah KK dan penduduk dukuh Weron dan ternyata hampir 1000 orang.
Saya mulai membuat poster, membuat judul, menyertakan nomor telpon dan WA serta nomer rekening. Untuk akuntabilitas atau transparansi awalnya saya hendak menggunalam platform KitaBisa, tapi kitabisa sedang fokus, semua campaign perorangan untuk corona jadi satu campaign nasional.
Sebagai alternatif saya gunakan website Campusnesia.co.id, halaman khusus tentang detail campaign dan update perolehan dana lengkap dengan nama dan jumlah donasi, tujuanya agar transparan bisa dicek oleh siapa saja. Kuga saya sertakan laporan dan dokumentasi pelaksanaan campaign lengkap dengan liputan media.
Tiga hari pertama masih ragu, karena maaih jauh dari target, biasanya dalam pengalaman galang dana saya akan hubungi rekan-rekam terdekat tapi kali ini saya paham semua sedang merasalan hal yang sama, jadi muncul keraguan dan khawatir alan merepotkan.
Tapi, setelah saya renungkan berulang kali, saya memilih tetap menghubungi teman-teman terdekat, berharap jika belum bisa membantu setidaknya bisa bantu share atau minimal mendoakan.
Seperti judul, saya terlalu underestimate, bahkan dalam situaai seperti ini, orang baik itu masih banyak sekali di luar sana.
Dalam 7 hari alhamdulillah target tercapai, dari teman dekat, teman pemuda sesama dukuh Weron yang di rantau dan di rumah serta Hamba Allah yang bahkan tidak berkenan nanya ditulis, masyaAllah subhanallah.
Gayung bersambut, kepala desa Tegalharjo akhirnya membuat program serupa, pembagian masker untuk warga, satu hal yang kami syukuri semua orang mulai paham akan pentingnya upaya pencegahan. Kami juga senang karena 1 RW atau dukuh kami tidak membebani desa. Mandiri dan swadaya dalam pengadaan masker. Tidak pula minta iuran warga.
Beberapa waktu yang lalu, saya dihubungi reka dari Padang, diskusi tentang gerakan bagi masker kami, beliau juga awalnya ragu, saya dukung untuk merealisaikan idenya dan alhamdulillah kini sudah dapat hampir 5jt donasi. Inspiratif.
Kesimpulan sharing kali ini, kita semua sedang mengalami masa sulit, mencegah lebih baik dari pada mengobati, ikuti semua anjuran pemerintah.
Mari gotong royong, saling membantu, dengan begitu kita bisa melewati pandemi ini bersama-sama.
Jaga optimisme, masih banyak orang baik di luar sana, dan jika punya niat baik jangan ragu untuk direalisasikan, "Setiap Niat Baik akan Menemukan Jalannya".
Semoga bermanfaat, sampai jumpa.
penulis: Nandar