Campusnesia.co.id -- Gandrirojo, Rembang 31 Januari 2020. Mahasiswa KKN Tim I Undip Desa Gandrirojo melakukan edukasi disertai pemberdayaan masyarakat dalam penggunaan biopori Desa Gandrirojo.
Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Jumat, 31 Januari 2020 pukul 16.00 bertempat di Rumah Kepala Desa. Dalam kegiatan ini terdapat 2 sesi, sesi pertama yaitu mengenai pentingnya teknologi biopori di desa. Kemudian dilanjutkan di sesi kedua dengan cara pembuatan biopori sederhana terhadap bapak-bapak kelompok tani Desa Gandrirojo.
Untuk mengurangi sampah dan pemanasan global, teknologi biopori merupakan alternatif teknologi sederhana dalam pengelolaan sampah domestik, teknologi ini dapat mengurangi kebutuhan alat pengangkut sampah. dengan adanya biopori dapat membantu cancing dan mikroorganisme dalam menyuburkan tanah. Sampah yang dihasilkan dalam biopori dapat dijadikan sebagai pupuk organik yang baik bagi tanaman hasil. Apabila biopori ini dijaga dengan baik maka akan dapat menjaga kelembaban dalam tanah. Resapan air hujan yang baik didalam biopori dapat menanggulangi bencana banjir serta dapat mengurangi jumlah volume air yang tergenang yang dapat memicu perkembangan nyamuk.
Cara pembuatan biopori dengan mempersipakan alat-alat sebagai berikut: alat Bor Biopori, Pipa PVC berukuran 4 inc yang telah di lubangi di keempat sisinya dengan jarak antar lubang yang sama. kemudian mempersiapkan kedalaman lubang 100 cm dan tidak melampaui muka air tanah.dengan jarak antar biopori 50-100 cm. Setelah itu masukkan pipa pralon ke dalam lubang tanah serta masukkan dedauan, rumput dan menambahkan limbah rumah tangga. kompos yang terbentuk dalam lubang dapat diambil dan dijadikan pupuk organik untuk tanaman. pada musim kemarau bipori ini juga berfungsi sebagai daerah resapan air.
Cara pembuatan biopori dengan mempersipakan alat-alat sebagai berikut: alat Bor Biopori, Pipa PVC berukuran 4 inc yang telah di lubangi di keempat sisinya dengan jarak antar lubang yang sama. kemudian mempersiapkan kedalaman lubang 100 cm dan tidak melampaui muka air tanah.dengan jarak antar biopori 50-100 cm. Setelah itu masukkan pipa pralon ke dalam lubang tanah serta masukkan dedauan, rumput dan menambahkan limbah rumah tangga. kompos yang terbentuk dalam lubang dapat diambil dan dijadikan pupuk organik untuk tanaman. pada musim kemarau bipori ini juga berfungsi sebagai daerah resapan air.
Teknologi biopori dapat di aplikasikan di berbagai lokasi diantaranya: Pada saluran kucuran atap, jalan setapak, sekitar pohon, pada sekitar kontur tanaman, di tempat parkir, tepi saluran jalan, tepi gedung, bahkan pada lahan berbeton. teknologi ini dapat diterapkan di berbagai kalangan baik kalangan siswa, guru, dosen, pegawai, petani, mahasiswa bahkan masyarakat umum dapat berperan dalam menjaga lingkungan dengan teknologi biopori.