Campusnesia.co.id -- Korean Wave bukan hanya membuat orang indonesia menyukai musik pop korea, tetapi drama, film, bahasa makanan hingga fashion negara gingseng tersebut. Tapi tahukah kamu, di korea sana juga ada fenomena banyak penduduknya terutama anak mudanya mulai tertarik dengan Indonesia.
Hal tersebut terbukti dari banyaknya orang korea yang mulai belajar Bahasa Indonesia, ada beberapa universitas yang membuka jurusan Bahasa Indonesia, selain murni karena keilmuan, alasan mereka belajar bahasa indonesia juga tentang peluang mencari pekerjaan.
Ketika di negara asalnya persaingan dunia kerja mulai keras, berharap bisa bekerja di Indonesia sehingga menguasi Bahasa Indonesia menjadi penting, sebagaimana kita tahu sudah banyak perusahaan yang membuka pabrik dan kantor di Indonesia sebut saja Grup CJ, Samsung dll.
Jika sobat sering membuka Youtube, kita bisa dengan mudah menemukan youtuber berkebangsaan korea dengan konten berbahasa Indonesia, sebut saja Bandung Oppa, seorang mahasiswa jurusan bahasa indonesia dari Hankuk University for Foreign Studies (HUFS), nama bandung oppa sendiri berasal dari pengalamannya saat berkunjung ke Indonesia dan menghabiskan liburan di Bandung.
Youtube Bandung Oppa
Berteman dengan Bandung Oppa, ada youtuber juga Youtuber Noona Rosa yang belajar bahasa Indonesia karena pernah kuliah di UGM Yogyakarta selama 1 tahun, bahkan lebih medhok daripada Bandung Oppa.
ads
Mengapa Bahasa Indonesia?
Tapi ada hal menarik selain asalan keilmuan dan peluang kerja, mengapa mereka suka belajar Bahasa Indonesia ketimbang bahas asing negara lain, alasanya adalah karena kemudahan.
Benar, dibanding belajar bahasa Inggris atau mandarin misalnya belajar Bahasa Indonesia jauh lebih mudah bahkan jika dibandingkan dengan belajar bahasa korea sendiri.
Grammar atau Tata Bahasa
Anis Matta, seorang politikus dan penulis buku dalam bukunya yang berjudul Gelombang Ketiga sempat membahas tentang uniknya bahasa Indonesia ini. Mundur ke belakang di era perjuangan dan lahirnya sumpah pemuda, perintis bangsa ini sudah memutuskan menjadikan Bahasa Indonesia (dari bahasa melayu) sebagai bahasa persatuan alih-alih mengambil salah satu bahasa daerah yang banyak sekali macamnya. Dikemudian hari setelah merdeka Bahasa Indonesia dijadikan bahasa nasional.
Masih dalam bukunya Anis Matta menyebut pilihan menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahas nasional salah satunya karena sifatnya yang egaliter, menempatkan setara setiap orang yang berbicara dan sederhana.
Bandingkan dengan bahasa inggris yang banyak sekali menggunakan waktu (Grammar) past tense, simple tense dan lain-lain atau bahasa jawa yang ada leveling ngoko, kromo, kromos alus dan kromo inggil, penggunaan kata yang berbeda untuk pria wanita dll.
Penulisan
Dalam hal penulisan bahasa Indonesia juga lebih mudah, karena huruf yang digunakan sama dengan alfabet, bentuk jamak cukup menulis ulang suatu kata dll
Mudah Dibaca
Berbeda dengan bahasa inggris, cara melafalkan huruf dan kata dalam bahasa indonesia juga lebih mudah. Jadi cukup bisa membaca alfabet dalam bahasa inggris hampir bisa dipastikan bisa membaca bahasa Indonesia
Nada-nada
Bahasa Mandarin dan vietnam contohnya, memiliki nada-nada dalam pelafalan kata, beda nada beda makna, namun bahasa indonesia tidak ada nada-nada dalam pelafalannya.
Nah, sobat jadi jangan minder kita harus bangga dengan bahsa nasional kita dan mulai mencintainya, jangan lupa untuk kembali belajar bahasa indonesia terutama yang baku dan memperkaya perbendaharaan kata atau diksi.
penulis:
Penulisan
Dalam hal penulisan bahasa Indonesia juga lebih mudah, karena huruf yang digunakan sama dengan alfabet, bentuk jamak cukup menulis ulang suatu kata dll
Mudah Dibaca
Berbeda dengan bahasa inggris, cara melafalkan huruf dan kata dalam bahasa indonesia juga lebih mudah. Jadi cukup bisa membaca alfabet dalam bahasa inggris hampir bisa dipastikan bisa membaca bahasa Indonesia
Nada-nada
Bahasa Mandarin dan vietnam contohnya, memiliki nada-nada dalam pelafalan kata, beda nada beda makna, namun bahasa indonesia tidak ada nada-nada dalam pelafalannya.
Nah, sobat jadi jangan minder kita harus bangga dengan bahsa nasional kita dan mulai mencintainya, jangan lupa untuk kembali belajar bahasa indonesia terutama yang baku dan memperkaya perbendaharaan kata atau diksi.
penulis:
Nandar