Campusnesia.co.id -- Bagi Raden Ajeng Indah Sekar Arum membuka bisnis kuliner tak sekedar berjualan makanan. Tetapi telah menjadi passion sejak wanita yang akrab disapa Arum itu membuka usaha Restoran Padang di Cilegon, Banten tahun 2014 silam. Sikap pantang menyerah untuk mengembangkan usaha tercermin pada dirinya ketika Arum mendapati usahanya kolaps.
Tak menunggu waktu lama, wanita kelahiran Solo 30 tahun silam itu bangkit kembali dengan membuka gerai kopi. Bertahan 4 tahun, lagi-lagi usahanya terpaksa harus tutup karena manajemen pusat yang tiba-tiba ‘menghilang’.
Seiring berjalannya waktu Arum menemukan bisnis waralaba yang sesuai dengan pasar milenial dan dianggap kekinian, yakni Bakso Boedjangan. Kini Arum fokus membesarkan rumah makan Bakso Boedjangan di bilangan Pejatan, Jakarta Selatan.
Setelah 3 bulan berjalan, keuletan Ibu satu anak itu membina bisnis kuliner berbuah manis. Pada bulan April mendatang ia kembali akan meresmikan gerai Bakso Boedjangan di Jalan Sabang, mengikuti di belakangnya gerai Bakso Boedjangan di Kemang pada bulan Mei, melauncingkan Warunk Up Normal di Bulan Juni dan usai Ramadhan Arum segera memotong pita untuk peresmian Warunk Up Normal dan Bakso Boedjangan di Cawang, Jakarta Timur.
“Awalnya saya tidak tertarik bisnis kuliner ini, tetapi karena sudah tercemplung,” seloroh wanita jebolan S1 Marketing Manajemen di Universitas Bina Nusantara Internasional itu. Menahkodai usaha kuliner memperkenalkan Arum dengan Dompet Dhuafa. Menurutnya Dompet Dhuafa merupakan lembaga filantropi yang memiliki banyak program pemberdayaan yang nyata dan berdampak signifikan terhadap pengurangan kemiskinan.
Tak heran bila Arum langsung jatuh hati dan mau membayar zakat sebesar 2,5 persen dari omset usaha. Lebih dari itu Arum juga merealisasikan kerja sama dengan Dompet Dhuafa melalui program infak via kasir. Di bulan Ramadhan Arum juga bakal menggelar pengajian bersama Dompet Dhuafa.
“Saya tahu Dompet Dhuafa punya program recovery di Lombok. Saya dengar di sana ada keluarga yang tidak bisa minum air bersih. Saya ingin kerjasama ini bisa membantu para calon penerima manfaat di sana agar tidak kesulitan air dan sanitasi. Saya memang tidak bisa langsung ke sana untuk membantu, tetapi berkat Dompet Dhuafa saya bisa bantu meringankan beban saudara kita di Lombok,” Ujar Arum yang merupakan mantan kontestan Abang None Jakarta.
Arum menambahkan ke depan ia ingin ada salah seorang karyawannya yang bisa berangkat bersama Dompet Dhuafa menjadi relawan di area kebencanaan mau pun recovery agar dapat menginspirasi, membentuk, membagikan dan menularkan pengalamannya membantu sesama kepada karyawan lain.-[Aditya Kurniawan]
sumber: Majalah Swara Cinta Dompet Dhuafa edisi Maret-April 2019
diketik ulang oleh: Ratna