Campusnesia.co.id -- Bicara sampah, dan upaya penangananya kita mengenal istilah 3 R, Reuse - Reduce - Recycle.
Secara sederhana artinya:
- Reuse: menggunakan kembali
- Reduce: mengurangi penggunaan
- Recycle: mendaur ulang.
Belakangan muncul sebuah teori menarik yang digagas oleh seorang insinyur Jerman, Reiner Pilz. Tentang penjabaran Recycling menjadi Downcycling dan Upcycling.
Antara downycling dan upcycling ini kedua bagus sebagai upaya mengurangi permaslahan sampah dan limbah. Tapi ada yang menarik dari konsep keduanya.
Downcyclibg identik dengan penurunan nilai produk, contoh sederhana adalah pada pengolahan limbah plastik. Botol plastik dan sejenisnya dikumpulkan, kemudian dihancurkan menjadi ukuran lebih kecil untuk selanjutnya digunakan sebagai bahan pembuatan plastik lagi. Secara nilai berkurang.
Upcycling lebih punya makna yang positif, secara sederhana ia bermakna menaikan nilai tambah atau value baik estetik maupun ekonomis.
Sama-sama sampah botol plastik, jika pada downcycling dijadikan bijih plastik pada konsep upcycling bisa dijadikan kerajinan lampu hias misalnya.
Saya gembira sekali ketika menemukan teori Upcycling ini, menjadi teori yang pas dengan apa yang kami lakukan di KayuLoetju.com
Perca atau sisa kayu mebel yang selama ini hanya berkahir sebagai kayu bakar, coba kami Up valuenya dengan menjadikannya Plakat Kayu, Frame, Plakat Karakter dll.
Hal serupa dilkukan juga oleh rekan saya terhadap limbah kaca dari toko kaca maupun usaha pembuatan akuarium. Bahan perca ini disulap menjadi aneka plakat kaca.
Dengan demikian nilai estetik dan ekonominya bertambah.
Baik produk plakat upcycling dari kayu dan kaca, keduanya bisa anda dapatkan di Loetju.com
Semoga bermanfaat :) salam bumi hijau.
penulis: Nandar