NAIK TANGGA: Tim Lanange Jagad UAD memperlihatkan robot pendaki yang mampu menaiki anak tangga dalam waktu tertentu sehingga meraih juara di Tiongkok. (suaramerdeka.com/Agung PW) |
Tim robot pendaki, Lanange Jagad dari Fakultas Teknik Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta meraih prestasi gemilang di kejuaraan internasional di Tiongkok. Mereka berhasil mendapat posisi ketiga kategori wall climbing pada Federation of International Robot-Soccer Association (FIRA) di Beijing, Tiongkok.
Keberhasilan tersebut mengulang prestasi 2015 lalu, ketika mereka juga berhasil meraih juara tiga pada kategori yang sama di Korea Selatan. Penampilan di Daejeon, Korea Selatan, membuat kagum peserta lain. Karena baru pertama kali ikut, tetapi sudah langsung masuk ke posisi tiga besar. “Kami tahun 2015 untuk pertama kali mengikuti kejuaraan FIRA dan alhamdulillah masuk ke peringkat tiga. Prestasi itu harus kami pertahankan atau kalau bisa lebih baik lagi,” ungkap Ketua Tim, Alfath Jumarianto, di kampus UAD, Kamis (12/1).
Ia dan teman-temannya sebenarnya ingin meraih prestasi lebih. Tetapi karena berbagai kendala akhirnya hanya berada di posisi tiga setelah Meksiko dan Taiwan. Kendala pertama yakni soal cuaca. Iklim di sana sangat berbeda dengan di Indonesia. Apalagi pada akhir tahun merupakan musim dingin. Suhu mencapai minus 5-7 derajat Celcius dan ini menyulitkan tim mau pun robot.
Alfath dan tim harus mengubah sistem robot pendaki, karena perbedaan suhu yang ekstrim. Seluruh program berubah total ketika sampai di sana. Bahkan kendala paling besar, panitia melakukan perubahan arena lomba yang tidak sesuai dengan proposal kejuaraan yang mereka terima. “Adaptasi pada suhu rendah harus kami lakukan dan juga robot perlu pemrograman baru. Apalagi lokasi lomba dan arenanya berubah tidak sesuai dengan apa yang kami terima. Tim bergerak cepat melakukan perubahan dan pemrograman supaya robot bisa menyesuaikan dengan kondisi arena,” paparnya di sela-sela demonstrasi robot menaiki tangga.
Persiapan selama di kampus yang memakan waktu lebih empat bulan membuat tim selalu sigap dan berusaha mengantisipasi berbagai kemungkinan. Mereka akhirnya bisa melakukan perubahan secara tepat dan robot dapat menyesuaikan kondisi arena. Juara tiga pun di tangan setelah robot pendaki berhasil menaiki beberapa anak tangga pendakian.
Wakil Rektor III UAD, Dr Abdul Fadlil MT yang juga mendampingi tim mengapresiasi kerja keras mahasiswa. Robot memang menjadi salah satu andalan kampus karena sering meraih prestasi di berbagai kejuaraan lokal, regional, nasional dan internasional. Bahkan kampus membuat rumah robot yang menjadi ajang belajar mahasiswa selama 24 jam untuk otak-atik robot.
(Agung PW/CN40/SM Network)
Sumber: http://berita.suaramerdeka.com/robot-pendaki-uad-raih-prestasi-di-tiongkok/