Peneliti Universitas Diponegoro Prof. Dr. Agus Sabdono, M.Sc dan Dr. Ir. Sarjito, M.App.Sc. berhasil mengendalikan Penyakit Karang, melalui penelitian REKAYASA HAYATI MICROSPHERE POLISAKARIDA ALGA LAUT BAKTERI ANTI-PATOGEN UNTUK PENGENDALIAN PENYAKIT KARANG BLACK BAND DISEASE.
Pada beberapa dekade terakhir ini, ekosistem terumbu karang di berbagai belahan dunia mengalami degradasi yang sangat cepat. Di Indonesia, ekosistem ini mengalami kehilangan hampir 75% tutupan karang. Meskipun penyakit karang merupakan aktor utama penyebab menurunnya habitat karang, namun hanya beberapa penyakit saja yang diketahui agen penyebabnya. Penyakit Black Band Disease (BBD) merupakan salah satu jenis penyakit karang ganas yang mampu memporakporandakan ekosistem karang karena hanya dalam beberapa hari saja mampu membunuh karang. Penyakit ini akan cepat menyebar lintas koloni dan secara aktif merusak jaringan karang dan organ yang pada akhirnya menyebabkan kematian karang.
Penggunan teknik baru rekayasa hayati mikrosphere konsorsia bakteri simbion anti penyakit BBD dengan polisakarida alga laut untuk mendapatkan agen pengendali penyakit. Produksi mikrosphere bakteri anti-patogen penyakit BBD berperan sebagai agen pengendali hayati di dalam pencegahan dan penyebaran penyakit terumbu karang.
Keunggulan Teknologi dari penelitian ini adalah:
Diperolehnya materi dasar murni bakteri anti-pathogen penyakit karang BBD dengan informasi genetik yang diketahui, yang dapat digunakan sebagai ‘embryo’untuk mengembangkan industri kelautan di dalam memproduksi kapsul bakteri pengendali penyakit karang
Penerapan di lapangan yang sangat mudah dan murah sehingga diharapkan petani/nelayan menyukainya dan dapat memanfaatkannya, sehingga secara tidak langsung ikut berpartisipasi di dalam konservasi ekosistem karang
Dapat digunakan sebagai konsep dasar atau model pengembangan didalam pengendalian penyakit pada biota laut lain yang mempunyai nilai ekonomis tinggi di Indonesia
Manfaat dan Nilai Tambah Produk
Mendapatkan konsorsia spesies bakteri anti-pathogen penyakit karang BBD sebagai materi/bahan dasar pembuatan mikrosfir.
Mikrosfir marine polisakarida konsorsia bakteri anti-pathogen untuk pengendalian penyakit karang BBD di Indonesia
Penggunaan metode ini merupakan alternatif penanganan penyakit yang ramah lingkungan dibandingkan dengan penggunaan pestisida dan fungisida.
Potensi Pengguna Produk:
-Nelayan
-Masyarakat Pesisir
-Pemerintah khususnya sektor maritime
-Industri yang bergerak di sektor pariwisata
Sumberhttp://www.undip.ac.id/?p=4790&lang=id