Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) mengajarkan tiga kompetensi utama bagi mahasiswa. Pesan ini disampaikan oleh Moh. Hasan, Rektor Universitas Jember saat melepas 1422 mahasiswa yang mengikuti KKN Reguler dan KKN Universitas Membangun Desa, gelombang I tahun akademik 2016/2017 di lapangan parkir utara Gedung Soetardjo (11/1). Menurut Moh. Hasan, ketiga kompetensi utama tersebut adalah kemampuan menganalisa permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat, kemampuan mengaplikasikan ilmu yang sudah didapatkan di bangku kuliah dalam kehidupan nyata, serta kemampuan bekerjasama dalam kelompok dengan mitra yang memiliki latar belakang berbeda.
“Program KKN didesain agar mahasiswa dapat menganalisa permasalahan yang tengah dihadapi masyarakat, lantas memberikan solusi berdasarkan ilmu yang sudah diperoleh di bangku kuliah. Harapannya kehadiran mahasiswa melalui program KKN bakal membawa perubahan,” jelas Rektor. Selain itu, program KKN yang mempertemukan mahasiswa dari beragam disiplin ilmu dalam satu kelompok, menjadi ajang mengasah kemampuan bekerjasama dan belajar kepemimpinan. “Oleh karena itu, jangan jadikan KKN hanya sekedar rutinitas belaka, apalagi KKN membawa nama almamater,” tambah Moh. Hasan.
Sementara itu menurut Anwar, Ketua Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPM) Universitas Jember, para peserta KKN gelombang I tahun akademik 2016/2017 ditempatkan di 137 desa di 21 kecamatan yang berada di empat kabupaten yakni Jember, Bondowoso, Situbondo, dan Probolinggo. “Ada 251 mahasiswa yang ditempatkan di Kabupaten Jember, 591 mahasiswa di Kabupaten Bondowoso, 380 mahasiswa di Kabupaten Situbondo, dan 200 mahasiswa di Kabupaten Probolinggo. Mereka bakal dibimbing oleh 29 Dosen Pembimbing Lapangan,” tuturnya.
Selain melaksanakan KKN Reguler di empat kabupaten, Universitas Jember menggelar KKN Universitas Membangun Desa (UMD) yang dipusatkan di Kabupaten Bondowoso, tepatnya di kecamatan Cermee dan Wringin. “Khusus untuk KKN UMD, diikuti oleh 150 mahasiswa yang akan melaksanakan program pengembangan sistem informasi dan pusat pelayanan informasi desa. Mereka bakal meneruskan program yang sudah dirintis oleh mahasiswa peserta KKN UMD sebelumnya. Karena mengembangkan sistem informasi dan pusat pelayanan informasi desa, maka dalam satu kelompok, terdapat mahasiswa yang berasal dari program Studi Sistem Informasi sebagai motor penggerak. Bahkan sebelum terjun ke lapangan, mereka mendapatkan pelatihan khusus dari UPT Teknologi Informasi,” kata Anwar.
Untuk diketahui, program KKN UMD adalah hasil kerjasama antara LPM Universitas Jember, dengan Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan Untuk Kesejahteraan (KOMPAK), serta Australian Aid. Harapannya, Pusat Pelayanan dan Informasi Desa yang dibangun dapat berfungsi sebagai sumber informasi mengenai potensi desa, data kependudukan, hingga data kemiskinan. Nantinya baik mahasiswa peserta KKN Reguler dan KKN UMD bakal terjun di masyarakat selama 45 hari. (iim)
sumber: https://unej.ac.id/?p=10526