BANDUNG, itb.ac.id - Kehidupan manusia tidak pernah lekang dari hal berkompetisi. Saat ini, berkompetisi menjadi salah satu hal penting dalam kehidupan mahasiswa, apalagi berkompetisi dalam hal positif. Buah dari berkompetisi positif tentunya bermanfaat bagi dirinya, seperti meningkatkan kemampuan berbicara di depan umum (public speaking), leadership, analytical thinking dll. Hal ini yang dilakukan mahasiswa Teknik Kimia yang sukses menyapu bersih gelar di gelaran BE Summit 2016.
Selayang Pandang BE Summit 2016
Bioengineering Summit (BE Summit) 2016 merupakan rangkaian acara yang digelar oleh Himpunan Mahasiswa Rekayasa Hayati ITB. Acara yang digelar berkala tiap tahun ini merupakan acara edukasional yang memberikan penekanan pada aplikasi sumber daya hayati tropikal. Rangkaian acara ini terdiri dari kompetisi keilmuan, pameran (expo) tugas akhir mahasiswa Program Studi Rekayasa Hayati, serta seminar dengan pembicara dari pelaku industri berbasis hayati. Gelaran BE Summit 2016 yang terangkai pada 12-13 November 2016 ini mengusung tema" Transcending The Transition to Biobased Products." Melalui acara ini, diharapkan adanya sinergisasi antara pengetahuan saintifik dan implementasi dasar perekayasaan bagi kemajuan "green era" untuk insan akademis dan pegiat industri.
Pada acara BE Summit 2016 ini, salah satu mata acara yang digelar yakni Bioengineering Innovation Competition. Kompetisi yang bertajuk "Transcending the Transition to Biobased Product" ini berhasil dijuarai oleh kontingen Teknik Kimia ITB. Ketiga tim yang meraih juara yakni Denny (Teknik Kimia 2013) dan Marchellinus Demas (Teknik Kimia 2013) sebagai juara 1 dengan papernya yang berjudul "Pemanfaatan Senyawa Proantosianidin dari Daun Jambu Biji (Psidium guajava) untuk Pembuatan Produk Sunscreen", Riky (Teknik Kimia 2013), Yessica (Teknik Kimia 2013), dan Cindy (Teknik Kimia 2013) sebagai juara 2 dengan papernya yang berjudul "Produk Pereda Rasa Sakit Gigi Berbahan Minyak Cengkeh", dan Subiantoro (Teknik Kimia 2013) serta Hendi Aviano Prasetyo (Teknik Kimia 2013) sebagai juara 3.
Ditemui setelah pengumuman pemenang dan pembagian hadiah, Denny sebagai salah satu anggota tim yang meraih juara 1, mengaku sangat senang setelah meraih gelar juara ini. Sebelumnya, Denny dan Marchel baru menyadari banyaknya manfaat daun jambu biji ini dari studi-studi literatur. Melalui kompetisi ini, ia dapat menuangkan idenya untuk mengembangkan produk dari daun jambu biji tersebut. "Semoga penelitian ini dapat dikembangkan dan diwujudkan sebagai produk yang nyata," tutup Denny mengakhiri sesi wawancara.