Anda tentu sudah tidak asing lagi dengan yang namanya donat. Akan tetapi, ada yang beda dari DoJu (Donat Jeruju). Apa anda sudah mengetahuinya?
Mahasiswi UNDIP berikut ini Inovasita Alifdini, Luri Nurlaila Syahid, Yochi Okta Andrawina, Muhammad Syaifudien Bahry, dan Bagus Upaya Saputra mahasiswa jurusan Oseanografi, Universitas Diponegoro yang sejak satu tahun lalu berkreasi membuat inovasi baru yaitu berupa Donat Mangrove jenis Jeruju yang mengandung larutan daun mangrove jenis Acanthus ilicifolius. Tumbuhan ini mengandung senyawa glukosida, alkanoid, flavonoid, dan steroid. Menurut para ahli, senyawa flavonoid memiliki aktivitas pencegah kanker dan anti bakteri.
“Saya ingin berinovasi membuat sebuah donat yang tidak hanya mengenyangkan, tetapi juga kaya akan manfaat,” ujar Luri saat ditemui di kampus FPIK UNDIP.
Inovasi Donat Jeruju berawal dari keikutsertaan Luri dkk, dalam program kreativitas mahasiswa Bidang Kewirausahaan (PKM-K). Awalnya, wanita kelahiran 9 Februari 1995 ini belum mengetahui cara efektif untuk memasarkan produknya tersebut. Akan tetapi, setelah mengikuti coaching dari Tim Tujuh Belas UNDIP selaku pembimbing PKM-K, kini DoJu tidak sulit lagi untuk dipasarkan.
“Banyak hal yang semula belum pernah terfikirkan, dari sini saya mendapatkan banyak masukan sehingga pikiran semakin terbuka, dan bisnis saya semakin berkembang,” tutur Luri yang saat ini dibantu 1 orang karyawan.
DoJu (Donat Jeruju) yang dijualnya terdiri dari dua jenis yakni donat basah dan donat kering (cookies). Untuk donat basah, dijual di kantin-kantin kampus, maupun di toko-toko terdekat, sedangkan donat kering (cookies) dijual hingga ke luar kota.Saat ini, DoJu telah memiliki sertifikat keamanan pangan PIRT.
“Saya ingin agar DoJu ini nantinya bisa lebih dikenal sebagai oleh-oleh khas Semarang, selain Lumpia dan Tahu Bakso,” ungkapnya yang saat ini sedang mengurus sertifikasi halal.
sumber: http://www.undip.ac.id/?p=999&lang=id