1. Selesaikan #Masalah ternyata tak selalu mudah. Makin coba diselesaikan malah semakin tidak selesai. Mengapa?#CharacterBuilding
2. Karena golongan yang mengatakan#Masalah, mendatangkan lagi #Masalah. Satu golongan katakan #Masalah, yang lain punya #Masalah meradang
3. Tujuan buat golongan sesungguhnya untuk selesaikan #Masalah. Tapi#Masalah yang hendak diselesaikan golongan ternyata makin bermasalah
4. Sebab golongan itu sendiri sudah#Masalah. #Masalah diselesaikan pihak yang bermasalah, hasilnya bukankah jadi masalah-masalah?
5. Golongan didirikan pasti berangkat dari#Masalah. Ada yang berangkat dari#Masalah bangsa. Ada juga yang masalahnya karena tak puas
6. Buat golongan karena #Masalah tak puas pada rekan sejawat, lahirkan#Masalah baru. Jadi jelas. Bukankah masalahnya ada sejak awal?
7. Andai ada 13 pendiri, maka sudah ada 13 #Masalah. Andai pendiri punya pengikut, maka #Masalah pengikut menambah masalah golongan
8. Antar pengikut berpapasan jadi#Masalah. Menegur, khawatir timbulkan#Masalah. Tak menegur juga #Masalah.#Masalah partai memang runyam
9. Maka saat buat visi juga jadi #Masalah. Masing-masing pendiri punya pandangan, itu sudah #Masalah. Tak punya pandangan juga #Masalah
10. Utarakan pandangan jadi #Masalah. Tak utarakan juga #Masalah. Yg diterima pandangannya, #Masalah lagi. Yg tak diterima, #Masalah lain
11. Beda pandangan di golongan sudah#Masalah. Bagaimana mungkin saat partai bermasalah hendak selesaikan#Masalah Indonesia
12. Memahami #Masalah dan selesaikan#Masalah musti punya kaedah. Tanpa kaedah asal buat solusi. #Masalah baru muncul lagi
13. Telusuri sumber #Masalah, itu sudah#Masalah. Tak telusuri jadi #Masalah. Tak tahu sumber #Masalah, itu juga #Masalah
14. Jika tak tahu sumber #Masalah, bagaimana hendak selesaikan #Masalah. Tahu sumber #Masalah tapi #Masalahada di pelaku, #Masalah lagi.
15. Pelaku tak bermasalah tapi tak temukan sumber #Masalah, bisa jadi sumber #Masalah baru |#CharacterBuilding
16. Ada yang tak tahu masalahnya apa. Yang #Masalah dikatakan bukan#Masalah. Yang bukan #Masalahdikatakan #Masalah | #CharacterBuilding
17. Karena punya pengikut, #Masalahbertambah lagi di pengikut. Karena berdiskusi, yang terlibat jadi tambah#masalah semua
18. Ini macam orang tak kenal padi dan ilalang. Tanam padi pasti tumbuh ilalang. Tanam ilalang mustahil tumbuh padi |#Masalah
19. #Masalah kecil dianggap besar.#Masalah besar diabaikan. Bukan#Masalah malah dipersoalkan. Yang#Masalah malah disepelekan
20. Saling silang pandangan jadilah#Masalah baru. Menilai #Masalah itu#Masalah. #Masalah dalam #Masalah.#Masalah bertambah-tambah
21. Satu puak hendak cegah #Masalah. Tapi ada puak yang biarkan #Masalah. Puak lain malah buat #Masalah |#CharacterBuilding
22. Golongan lain ada #Masalah atau tak ada #Masalah, mereka peduli apa. Itu bukan #Masalah mereka. Ini juga#Masalah | #CharacterBuilding
23. Sebab kita hidup bermasyarakat. Mana boleh kita tak memikirkan masyarakat yang bermasalah. Tak bisa saling abai #Masalah
24. Yang #Masalah diabaikan, padahal dampaknya negatif. Yang bukan#Masalah malah dihentikan, padahal punya manfaat bagi masyarakat
25. Ada ygan paham bahwa itu #Masalah. Tapi karena hendak jaga guncangan, dibiarkan saja #Masalah itu. Seolah bukan#Masalah
26. #Masalah itu akhirnya bertambah-tambah masalahnya karena dipertahankan oleh penguasa |#CharacterBuilding
27. Bicara penguasa, jangan-jangan ini#Masalah besar bagi negeri ini. Harusnya khidmat pada bangsa ternyata pada golongan semata
28. Karena dapat untung pribadi, penguasa pun diamkan #Masalah. Karena hendak amankan jabatan, #Masalahdisingkirkan |#CharacterBuilding
29. Jika yang berkuasa buat #Masalah, jadilah itu #Masalah besar. Maka siapa lagi yang bisa cegah #Masalah yg berkuasa | #CharacterBuilding
30. Mengapa semua itu jadi #Masalah? Karena tiap orang, tiap golongan, tiap partai merujuk pada akal dan nafsu mereka | #CharacterBuilding
31. Maka #Masalah sesungguhnya adalah#Masalah diri kita sendiri. Sudahkah engkau kenali masalahnya?#CharacterBuilding
oleh Bapak Erie Sudewo
Pendiri Character Building Indonesia
Pendiri dan Dewan Pembina Dompet Dhuafa, Social Entrepreneur,
Penulis buku Best Practice Character Building Menuju Indonesia Lebih Baik,
Innovators for the Public versi Ashoka
sumber: http://www.eriesudewoid.com/masalah/