Ratna Hidayati setelah ujian disertasinya di FK UB |
Kandungan Xanthone yang terdapat pada kulit manggis selain mempunyai sifat sebagai anti kanker, anti inflammatory, anti mikroba, dan menurunkan kolesterol ternyata juga mempunyai khasiat sebagai terapi pencegahan preeklampsia.
Preeklampsia merupakan sindroma spesifik pada kehamilan yang biasanya terjadi sesudah umur kehamilan 20 minggu, ditandai dengan peningkatan darah dan proteinuri (kelebihan protein dalam urin). Di Indonesia sendiri kasus preeklampsia merupakan penyebab ketiga (13%) terbanyak kematian ibu setelah pendarahan (45%) dan infeksi (15%). Demikian dikatakan oleh Ratna Hidayati dalam ujian promosi doktornya di gedung FK UB lantai 6, Selasa (23/2/2016).
Dalam disertasinya yang berjudul "Potensi Ekstrak Etanolik Kulit Manggis dan Xanthone Sebagai Terapi Preventif Preeklampsia. Studi In Vivo MDA Serum, Ekspresi HIF-1α, NFKB, sFlt-1, TNFα Jaringan Plasenta, Tekanan Darah dan Proteinuri pada Modelo Mencit Preeklampsia", Ratna menjelaskan ekstrak kulit manggis yang diberikan pada model mencit preeklampsia sejak hari ke-6 dengan hari ke-12 mencegah kenaikan tekanan darah (sistolik dan diastolik) sebagai gejalan preeklampsia, serta petanda stress oksidatif yaitu MDA dan inflamasi (NFκB, TNF-α, sFlt-1) melalui penurunan HIF-1α yang merupakan faktor transkripsi pada kondisi penurunan O2. Kemampuan antioksidan dan antiinflamasi ekstrak kulit manggis pada penelitian ini terbukti berperan sebagai preventif munculnya tanda klinis preeklampsia.
Ratna menambahkan penelitiannya bisa menjadi sumbangsih terhadap tingginya angka kematian ibu hamil akibat preeklampsia.
"Untuk diterapkan pada manusia tentunya masih perlu dilakukan pengujian lagi secara klinis,"kata Ratna. [Oky Dian/Humas UB]
sumber: http://prasetya.ub.ac.id/berita/Ekstrak-Kulit-Manggis-Sebagai-Solusi-Pencegahan-Preeklampsia-18024-id.html