Pelatihan Penggunaan Website Desa Ngargosari untuk Optimalisasi Program Desa Cinta Statistik

0



Campusnesia.co.idNgargosari, Ampel - Desa Ngargosari, yang terletak di Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, semakin menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan pelayanan dan keterlibatan warganya melalui berbagai program inovatif. Salah satu inisiatif terbaru adalah pelatihan penggunaan website desa yang bertujuan mendukung pelaksanaan Program Desa Cinta Statistik, sebuah langkah penting untuk memperkuat pengelolaan data statistik desa.

Pelatihan ini merupakan upaya strategis dalam mengoptimalkan penggunaan teknologi informasi untuk pengelolaan data statistik yang sangat krusial bagi perencanaan dan pengambilan keputusan di tingkat desa. Melalui Program Desa Cinta Statistik, diharapkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya data statistik dalam pembangunan di berbagai sektor, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga ekonomi, dapat meningkat secara signifikan.
Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan di Balai Desa Ngargosari dan diikuti oleh perangkat desa serta perwakilan masyarakat. Peserta pelatihan mendapatkan pengetahuan tentang pengelolaan website desa, mulai dari cara memasukkan dan memperbarui data, mengelola konten, hingga memanfaatkan berbagai fitur yang tersedia untuk mendukung transparansi dan akuntabilitas pemerintahan desa.

Dalam sambutannya, Kepala Desa Ngargosari menekankan pentingnya peran website desa sebagai sarana komunikasi yang efektif antara pemerintah desa dan masyarakat. "Website desa yang dikelola dengan baik akan memudahkan masyarakat dalam mengakses informasi terkait program-program desa, termasuk data statistik yang relevan. Hal ini juga akan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa," ungkapnya.

Pelatihan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kemampuan teknis para peserta dalam mengelola website, tetapi juga untuk memperkuat komitmen mereka terhadap pengelolaan data statistik yang akurat dan selalu diperbarui. Dengan demikian, Program Desa Cinta Statistik dapat berjalan lebih optimal, memberikan manfaat nyata bagi seluruh warga Desa Ngargosari.

Selain pelatihan, kegiatan ini juga mencakup pembuatan website khusus untuk Program Desa Cinta Statistik. Website ini dirancang sebagai pusat informasi dan data yang dapat diakses oleh masyarakat luas, sekaligus menjadi alat pemantauan kemajuan dan keberhasilan program tersebut.

Dengan adanya website yang terintegrasi dan dikelola secara profesional, Desa Ngargosari berharap dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam memanfaatkan teknologi untuk pembangunan yang lebih baik. Program Desa Cinta Statistik diharapkan menjadi pilar penting dalam mewujudkan desa yang lebih transparan, partisipatif, dan berbasis data, sehingga pembangunan desa dapat lebih tepat sasaran dan berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan warga.

Program ini menjadi salah satu langkah nyata Desa Ngargosari dalam menyongsong era digital dan mengoptimalkan potensi teknologi informasi untuk kesejahteraan masyarakat. Kepala Desa dan seluruh perangkat desa berkomitmen untuk terus mengembangkan inovasi-inovasi yang dapat memberikan dampak positif bagi seluruh warganya.



Editor:
Achmad Munandar

Inovasi Cerdas UMKM Lokal: Implementasi Pembukuan Digital dan Strategi E-Commerce untuk Pertumbuhan Yang Berkelanjutan

0

Dokumentasi Pelaksanaan Program 
”Pengoptimalan Sektor Usaha UMKM di dalam 
Era Digitalisasi”


Campusnesia.co.idKabupaten Pekalongan (09/08/2024), Mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro mulai melaksanakan program multidisiplin mengenai Pengoptimalan Sektor Usaha UMKM di dalam Era Digitalisasi di Kelurahan Sapugarut, Kecamatan Buaran, Kabupaten Pekalongan. Pelaksanaan program kerja multidisiplin ini ditujukan kepada Masyarakat Kelurahan Sapugarut khususnya para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Tujuan dari pelaksanaan program multidisiplin Pengoptimalan Sektor Usaha UMKM di dalam Era Digitalisasi adalah meningkatkan pemahaman mengenai pembukuan modern dan teknologi e-commerce untuk membantu usaha mereka.

Kelurahan Sapugarut merupakan salah satu kelurahan  yang ada di Kecamatan Buaran yang mana Kelurahan ini masih cukup banyaknya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah  (UMKM) yang menggunakan pembukuan secara sederhana atau manual dan belum cukup memahami mengenai pembukuan modern dan teknologi e-commerce. Program multidisiplin berupa edukasi Pengoptimalan Sektor Usaha UMKM di dalam Era Digitalisasi menjadi salah satu solusi yang diberikan oleh KKN TIM II Universitas Diponegoro dari masalah yang dialami oleh beberapa pelaku usaha UMKM di Kelurahan Sapugarut.

 
KKN Tim II Universitas Diponegoro kelompok Kelurahan Sapugarut, Kabupaten Pekalongan melakukan program Pengoptimalan Sektor Usaha UMKM di dalam Era Digitalisasi untuk menjadi salah satu langkah peningkatan  pemahaman mengenai pembukuan modern dan pengenalan teknologi e-commerce untuk memperluas cakupan costumer sehingga dapat meningkatkan pembelian dan market dari produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kelurahan Sapugarut. Program yang dilakukan oleh KKN Tim II Universitas Diponegoro dibimbing oleh Bapak Mujiono Hafidh Prasetyo, S.H., M.H., LL.M adalah berupa kegiatan edukasi kepada pelaku UMKM yang ada di Kelurahan Sapugarut.

Keberjalanan program pengoptimalan UMKM yang diberikan KKN Tim II Undip mendapatkan antusiasme yang tinggi dari masyarakat Kelurahan Sapugarut terlebih dari pelaku UMKM. Menurut para pelaku UMKM, program ini memberikan pengetahuan lebih terhadap pembukuan modern serta pemasaran melalui teknologi e-commerce sehingga dapat membantu usaha mereka. Tak hanya itu, KKN Tim II Universitas Diponegoro juga membagikan buku pedoman berupa booklet berisi edukasi tentang pembukuan serta manfaat e-commerce.



Editor:
Achmad Munandar

Pengelolaan Akun Instagram Pemerintah Desa Tanjung Menjadi Program Kerja Tim KKN Undip 2024

0
 


Campusnesia.co.idTanjung (06/08). Pada minggu ketiga setelah penerjunan tim KKN Universitas Diponegoro di Desa Tanjung, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah salah satu program kerja monodisiplin yang dilakukan untuk memajukan desa adalah pelatihan pengelolaan akun Instagram resmi milik pemerintah desa. Program ini sukses dijalankan pada tanggal 6 Agustus 2024 bertempat di balai desa dengan perangkat desa terkait. 

Akun media sosial pemerintah pada saat ini dirasa cukup penting karena dapat membangun koneksi di antara pemerintah dan masyarakat. Di samping itu, media sosial juga menjadi aplikasi yang sering digunakan oleh masyarakat. Oleh karenanya, program kerja ini dibentuk untuk melatih perangkat desa untuk mengaktifkan kembali akun Instagram pemerintah yang telah nonaktif selama beberapa tahun. 

Proses pengerjaan program ini dimulai dengan menganalisis bagaimana kondisi akun Instagram pemerintah desa, setelah itu juga dilakukan konsultasi untuk mendengar apa kebutuhan perangkat desa atas pengelolaan Instagram.

Berdasarkan hasil analisis dan konsultasi, ditemukan bahwa perangkat desa membutuhkan pelatihan untuk mengelola instagram dan template postingan agar tampilan lebih rapi. Oleh karena itu, pada tanggal 6 Agustus dilakukan pelatihan dengan diawali penjelasan pentingnya akun sosial media sebagai sarana komunikasi dengan masyarakat. Media sosial seperti Instagram menawarkan kemudahan dan kecepatan untuk digunakan.

Setelah menjelaskan mengenai aspek-aspek yang berpotensi digunakan dalam Instagram, mahasiswa KKN Undip memberikan template di aplikasi Canva yang dapat digunakan untuk mengunggah postingan informasi desa di akun Instagram. Untuk menjamin keberlanjutan program ini, dilakukan pelatihan mengenai bagaimana template tersebut digunakan, sehingga perangkat desa paham penggunaan template di aplikasi Canva yang dapat disesuaikan dengan berbagai konteks postingan nantinya. 



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswi Undip Bentuk Program Kerja Inovasi Pelayanan Balai Desa Tanjung Melalui Linktree

0



Campusnesia.co.idInovasi pelayanan publik merupakan sebuah kebutuhan demi semakin efektif dan efisiennya pelayanan yang disediakan pemerintah untuk masyarakat. Dengan landasan tersebut, mahasiswi Universitas Diponegoro yang diterjunkan ke Desa Tanjung, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah membentuk program kerja yang memanfaatkan Linktree sebagai sarana pelayanan publik bagi pemerintah desa setempat.

Linktree sendiri merupakan media yang dapat menyatukan seluruh tautan untuk diakses oleh masyarakat. Sehingga, dalam program kerja ini, Linktree digunakan untuk menyediakan berbagai informasi pelayanan dan pemerintahan desa. Adapun dalam Linktree Pemerintah Desa Tanjung berisi wadahh kritik dan saran, informasi kontak pemerintah desa, serta berbagai surat keterangan. Informasi-informasi di dalamnya bertujuan untuk mempermudah masyarakat Desa Tanjung dalam mengakses pelayanan.

Pada tanggal 6 Agustus 2024, di Balai Desa Tanjung Linktree untuk pelayanan publik telah diserahkan kepada perwakilan perangkat desa untuk nantinya dapat dikelola dan digunakan. Program ini dilaksanakan dengan bantuan dan masukan dari perangkat desa, sehingga pembentukan Linktree untuk Pemerintah Desa Tanjung telah mendengar kebutuhan pemerintah desa serta melalui berbagai proses hingga bentuk akhirnya dapat terbentuk. Proses pembentukan Linktree ini kurang lebih memakan waktu selama dua minggu hingga akhirnya sampai pada tahap penyerahan di balai desa. Selanjutnya, terdapat proses sosialisasi kepada masyarakat dengan dipostingnya unggahan tentang inovasi pelayanan melalui Linktree lewat media sosial pemerintah desa.

Linktree yang telah dibuat dapat diakses melalui bio Instagram resmi milik Pemerintah Desa Tanjung serta barcode yang tersedia dalam leaflet dan postingan Instagram.



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro Memperkenalkan Marketing Berbasis Digital Kepada UMKM Desa Demakan

0



Campusnesia.co.idBanyak orang, terutama bisnis kecil dan menengah UMKM di Desa Demakan, masih enggan menggunakan digital marketing. Hal ini disebabkan oleh sejumlah alasan, termasuk ketidaktahuan tentang teknologi digital, dan kekhawatiran tentang biaya yang harus dibayar. Selain itu, kebiasaan lama dalam pemasaran juga menjadi hambatan. Meskipun menawarkan banyak keuntungan, seperti jangkauan pasar yang lebih luas dan biaya yang lebih efisien, digital marketing masih belum sepenuhnya diterima oleh masyarakat. Beberapa orang mungkin merasa lebih nyaman dengan metode pemasaran konvensional, atau khawatir akan kompleksitas platform digital. Faktor lain yang menghambat adalah kurangnya dukungan pelatihan pada platform digital

“Banyak potensi produk unggulan yang ada di Desa Demakan yang harus diperkenalkan di Indonesia, dengan itu sangat butuh pemasaran digital untuk menjangkau masyrakat Indonesia” ujar Muhammad Hilmy Alfansyah Razan selaku pembawa program tersebut

Sukoharjo (05/08/2024) – Mahasiswa Tim II KKN Universitas Diponegoro melakukan sosialisasi dan pelatihan kepada para pelaku UMKM di Desa Demakan, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, sosialisasi dan pelatihan dilakukan di balai desa. Sosialiasi dan pelatihan ini di tujukan agar para UMKM bisa memanfaatkan platform digital dengan gratis untuk meningkatkan branding produk yang dibuat.


Dengan memanfaatkan digitalisasi marketing ini di harapkan para pelaku UMKM bisa membangun brandingan produknya agar seluruh masyarakat Indonesia mengenal produk unggulan dari Desa Demakan. Tidak hanya untuk membangun branding produk, tetapi juga untuk meningkatkan penjualan. Dengan menggunakan platform E-Commerce, para UMKM bisa menjualkan produknya secara digital hingga konsumen dari seluruh kalangan bisa membeli dari rumah secara online.

Dengan adanya program ini dapat memberikan dampak positif bagi warga Desa Demakan. Serta kami berharap pelaku UMKM terus mengikuti perkembangan teknologi, ini adalah salah satu bentuk strategi marketing untuk meningkatkan penjualan.



Editor:
Achmad Munandar

Maraknya Ketergantungan Gadget Dikalangan Remaja, Mahasiswa KKN UNDIP Berikan Penyuluhan Waspada Penggunaan Gadget Bagi Kesehatan

0



Campusnesia.co.idTanjungan, 27 Juli 2024, Demi mencapai kehidupan yang sehat dan sejahtera serta berkualitas, salah satu mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro yaitu Cheryl Janet Dameria Situmorang, mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat dari Fakultas Kesehatan Masyarakat, menyelanggarakan kegiatan penyuluhan dengan mengambil masalah yang ada di Desa Tanjungan yaitu maraknya ketergantungan gadget. Kegiatan ini digelar di Pendopo Ulil Albab, Desa Tanjungan dengan dihadiri oleh remaja posyandu RW 4 dan Ibu Lurah. Dengan terlaksananya kegiatan ini, diharapkan anak-anak menjadi peserta yang dapat memahami mengenai dampak negative dari penggunaan gadget, khususnya kepada kesehatannya.

Gadget merupakan perangkat elektronik yang sudah tidak asing terdengar dan bahkan dimiliki oleh hampir setiap orang. Gadget tentu memiliki fungsi dan manfaat yang dapat memudahkan penggunanya, contohnya seperti memudahkan komunikasi daari jarak jauh, memudahkan mencari informasi, memudahkan transaksi, dan lain sebagainya. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi akses kepada gadget semakin terbuka bagi seluruh kalangan masyarat khususnya bagi anak remaja. Penggunaan gadget tentu memberikan banyak manfaat dan fungsi bagi para penggunanya. Bagi kebanyakan remaja saat ini, gadget bukan hanya sekedar untuk mencari informasi ataupun menambah relasi, namun juga sebagai alat penghibur diri. 


Namun, perkembangan gadget yang semakin pesat ini memang harus kita waspadai bersama, jangan sampai menjadi boomerang dan merusak generasi masa depan bangsa. Di Desa Tanjungan, terdapat masalah bahwa didapati kebanyakan anak remaja meluangkan waktu untuk bermain gadget tanpa memerhatikan waktu dan terdapat pula kejadian peningkatan pengunaan kacamata. 

Kecanduaan gadget tentu menjadi salah satu masalah penting yang perlu diperhatikan. Hal tersebut bukan hanya menggangu psikososial dari remaja, namun dapat berakibat pula pada kesehatan dan tumbuh kembang remaja kedepannya.dalam segi kesehatan, penggunaan gadget berlebih dapat menimbulkan sakit kepala, postur tubuh yang tidak ideal, risiko obesitas, gangguan pola tidur, kerusakan otot dan ligament, dan masih banyak lagi.

Oleh sebab itu, untuk mengantisipasi hal-hal buruk seperti yang dikemukakan diatas, maka Cheryl beserta timnya menyelenggarakan kegiatan penyuluhan ini dengan tujuan agar remaja dapat mengetahui dampak pengguanan gadget yang berlebihan, bagaimana tips and trick bermain gadget, serta membentuk sikap waspada terhadap pengguaan gadget yang berlebihan. Kegiatan ini diikuti dengan antusias dari remaja posyandu dengan penayangan materi dan tanya sawab. Selain dari pada itu, Cheryl juga membagikan leaflet  yang berisi materi yang telah disampaikan, sehingga para remaja dapat membaca dan menyebarluaskan kepada teman-teman lain. 




Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Undip Dampingi Perangkat Desa Caturanom Menyusun RPJMDes 2020-2028

0


Campusnesia.co.idCaturanom, 17 Agustus 2024 - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro yang tergabung dalam Tim II, turut serta mendampingi penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) di Desa Caturanom. Program ini dilaksanakan sebagai bagian dari upaya meningkatkan kapasitas perencanaan pembangunan desa, sejalan dengan perubahan kebijakan yang baru saja diimplementasikan melalui Undang-Undang No. 3 Tahun 2024.

Perubahan Undang-Undang No. 3 Tahun 2024, khususnya pada Pasal 39, membawa implikasi signifikan terhadap tata kelola pemerintahan desa. Pasal tersebut mengatur bahwa masa jabatan Kepala Desa diperpanjang dari 6 tahun menjadi 8 tahun, terhitung sejak tanggal pelantikan. Selain itu, Kepala Desa dapat menjabat paling banyak dua kali masa jabatan, baik secara berturut-turut maupun tidak berturut-turut.

Penyusunan RPJMDes Desa Caturanom dipimpin oleh Sekretaris Desa, Bapak Amin Priyanto, yang bertanggung jawab untuk memastikan proses berjalan sesuai aturan dan melibatkan semua pihak terkait. "Sebagai Sekretaris Desa, tugas kami adalah mengoordinasikan penyusunan RPJMDes ini agar mencerminkan kebutuhan dan aspirasi masyarakat desa. Dengan dukungan dari mahasiswa KKN, kami dapat lebih efektif dalam mengumpulkan data dan merumuskan rencana pembangunan yang realistis dan berkelanjutan," ungkapnya.

Kepala Desa Caturanom, Bapak Sucoyo, menyambut baik pendampingan dari mahasiswa KKN ini. “Dengan adanya perubahan dalam masa jabatan Kepala Desa, perencanaan pembangunan harus lebih matang dan berkelanjutan. Kehadiran mahasiswa sangat membantu kami dalam menyusun RPJMDes yang komprehensif, yang akan menjadi landasan pembangunan desa untuk delapan tahun ke depan,” ujarnya.
 

Mahasiswa KKN juga membantu dalam melakukan pemetaan kebutuhan dan potensi desa, serta memfasilitasi diskusi dengan warga untuk mengumpulkan aspirasi yang akan menjadi bagian dari RPJMDes. Kegiatan ini tidak hanya melibatkan perangkat desa, tetapi juga tokoh masyarakat dan pemuda setempat, guna memastikan perencanaan yang inklusif dan partisipatif.

Koordinator KKN Tim II, Shadam Ihsan Arjiansyah, menyatakan bahwa partisipasi mahasiswa dalam penyusunan RPJMDes memberikan pengalaman berharga. “Kami belajar banyak tentang proses perencanaan pembangunan yang sesungguhnya di tingkat desa. Ini juga kesempatan bagi kami untuk berkontribusi langsung dalam pembangunan desa, terutama dalam konteks perubahan kebijakan yang baru ini,” katanya.

Dengan disusunnya RPJMDes yang baru, diharapkan Desa Caturanom dapat mengoptimalkan potensi lokal dan mengarahkan pembangunan yang lebih terarah dan berkelanjutan, sesuai dengan visi dan misi yang telah disepakati bersama.



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Undip Revitalisasi Rumah Dilan dan Taman Baca Sebagai Program PKK Pokja II Caturanom

0


Campusnesia.co.id - Caturanom, 17 Agustus 2024 - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro melakukan pembenahan fasilitas, administrasi, dan perencanaan untuk Taman Baca dan Rumah Dilan (Rumah Pendidikan dan Keterampilan) di Dusun Catgawen, Desa Caturanom. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya peningkatan kualitas pendidikan dan keterampilan masyarakat. 

Kegiatan yang diinisiasi oleh kelompok Ibu-Ibu PKK ini merupakan program yang dilakukan untuk memenuhi program Pokja 2. Pokja 2 bertanggung jawab dalam pengelolaan Program Pendidikan dan Keterampilan serta Pengembangan Kehidupan Berkoperasi di desa. Program ini dirancang untuk memberikan ruang belajar dan pengembangan diri bagi anak-anak dan pemuda di Dusun Catgawen.

Dalam pelaksanaannya, mahasiswa KKN bekerja sama dengan ORCADA (Organisasi Catgawen Muda) yaitu sebuah organisasi pemuda di Dusun Catgawen yang turut serta dalam pengelolaan dan pengembangan program ini. 

Pembenahan yang dilakukan mencakup penataan ulang tata letak Rumah Dilan, pelabelan buku di Taman Baca, serta pembuatan database buku untuk mempermudah pengelolaan. Mahasiswa KKN juga memperkenalkan pahlawan nasional melalui poster inspiratif untuk menanamkan semangat nasionalisme. Mereka menyusun daftar kunjungan, peminjaman, dan pengembalian buku, serta menetapkan peraturan denda bagi keterlambatan atau kerusakan buku, termasuk penganggaran buku baru. Untuk meningkatkan estetika, mahasiswa mengadakan pelatihan perawatan tanaman hias, menghias ruangan dengan origami ala Jepang, membuat banner identitas, serta menyediakan tempat sampah terpisah untuk jenis sampah organik, anorganik, dan B3.

Tidak hanya itu, mahasiswa KKN juga terlibat dalam perencanaan strategis untuk pengembangan jangka panjang Taman Baca dan Rumah Dilan. Mereka melakukan diskusi dengan pengurus PKK dan ORCADA untuk merancang program-program yang relevan dan berkelanjutan, seperti pelatihan keterampilan baru, kegiatan literasi, dan penguatan pendidikan nonformal.

Koordinator KKN Tim II, Shadam Ihsan Arjiansyah, menyatakan bahwa kegiatan ini memberikan dampak positif tidak hanya bagi masyarakat Dusun Catgawen, tetapi juga bagi para mahasiswa. “Kami belajar banyak tentang bagaimana mengelola program pendidikan dan keterampilan yang berkelanjutan di tingkat desa. Ini adalah pengalaman berharga yang akan kami bawa ke dunia kerja nantinya,” katanya.

Dengan adanya pembenahan dan perencanaan yang lebih baik, diharapkan Taman Baca dan Rumah Dilan dapat menjadi pusat pendidikan dan pengembangan keterampilan yang efektif dan bermanfaat bagi seluruh warga Dusun Catgawen dan sekitarnya.



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro Adakan Penyuluhan dan Pelatihan Pemanfaatan Kotoran Hewan menjadi Pupuk Kompos dan Pembuatan Pestisida Alami dari Daun Sirsak

0



Campusnesia.co.id - Ketoyan, Wonosegoro, Boyolali (02/08/2024), Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro (UNDIP) melakukan penyuluhan dan pelatihan pemanfaatan kotoran hewan menjadi pupuk kompos dan pembuatan pestisida alami dari daun sirsak dengan tujuan hasil pupuk kompos dan pestisida alami dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Ketoyan sebagai alternatif pupuk dan pestisida yang relatif murah dengan bahan yang mudah di dadapatkan.

Kelompok KKN Tim II Undip dengan ketua Yoga Kurniawan (FSM/Statistika) ber anggotakan Dheandra Kinanti Putri (Sekolah Vokasi/Bahasa Asing Terapan), Hanif WidyaWati (FPP/Peternakan), Nasya Alyalina Dita (Fisip/Ilmu Komunikasi), Natasha Ayu Widjaja (Fisip/Ilmu Pemerintahan), Syifa Nuramalia Salmaa (FIB/Sastra Indonesia), Yosafat Nehemia Simamora (FH/Hukum), dan Zhalfa Cesya Kurniawan Putri (FEB/Manajemen) dengan Dosen Pembimbing Lapangan adalah Hadiyanto, SS, M.Hum.
 
Kegiatan penyuluhan dan pelatihan ini dilaksanakan pada tanggal 2 Agustus 2024, bertempat di lapangan RT 05 Dusun Seworan dengan peserta sebanyak 30 orang masyarakat Desa Ketoyan.  Tujuan kami melaksanakan program kerja ini didasari oleh adanya kebutuhan akan pupuk dan pestisida oleh masyarakat Desa Ketoyan yang mayoritas memiliki lahan pertanian. 

 
Selain itu, kegiatan ini dapat membantu perekonomian masyarakat dengan memanfaatkan potensi yang ada di Desa yaitu kotoran hewan serta limbah daun kering menjadi pupuk kompos dengan harga yang lebih ekonomis. Cara membuat pupuk sangat mudah yaitu dengan menyiapkan bahan meliputi kotoran kambing atau bisa menggunakan kotoran hewan lainnya, daun kering, dan bekatul. Semua bahan tersebut dicampur menjadi satu. Untuk mempercepat proses fermentasi, gunakan campuran air sebanyak 16 liter, EM4 sebanyak satu gelas plastik, dan molasses dua gelas plastik. Kemudian semprotkan campuran tersebut ke campuran daun kering, kotora kambing dan bekatul. Setelah semuanya tercampur masukkan pupuk ke dalam karung. Selanjutnya karung ditutup rapat dan disimpan ke tempat dengan suhu ruangan selama 4 minggu. Setiap hari campuran kotoran kambing dan sampah daun harus dibuka agar sirkulasi udara dalam karung tetap terjaga.

Selain pupuk, kami juga membuat pestisida alami yang terbuat dari campuran bahan-bahan alami. Cara membuatnya cukup mudah yaitu menghaluskan bahan-bahan meliputi daun sirsak 100 gr, satu bonggol bawang putih, setengah bungkus tembakau. Kemudian campuran bahan yang sudah dihaluskan dimasukkan ke dalam wadah yang berisi air sebanyak 1 liter. Selanjutnya ditambahkan 45 ml sabun cuci piring. Setelah semua tercampur sampai merata, ditunggu 15 menit sampai sari naik ke atas. Setelah semua tahapan sudah selesai, selanjutnya campuran disaring dan dimasukkan ke dalam botol atau kemasan yang lainnya. Cara pemakaian pestisida adalah dengan mencampurkan pestisida sebanyak 4 gelas dengan air 15 liter, kemudian disemprotkan ke tanaman setiap 4 hari sekali.

Harapannya dengan adanya program pembuatan kompos dan pestisida ini, dapat membantu masyarakat dalam memanfaatkan potensi yang ada di Desa Ketoyan serta memenuhi kebutuhan masyarakat terkhusus petani akan pupuk dan pestisida secara alami.  



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Memasifkan Publikasi Merti Dusun Seworan Sebagai Bentuk Pelestarian Tradisi Desa

0


Campusnesia.co.idDesa Ketoyan, Wonosegoro, Boyolali (06/08/21) Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro (UNDIP) berkesempatan untuk berperan aktif dalam melestarikan budaya lokal dengan mengikuti kegiatan Merti Dusun yang berlangsung di Dusun Seworan, Desa Ketoyan, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali. Merti Dusun atau biasa disebut Bersih Dusun/Desa merupakan salah satu tradisi adat turun temurun yang memiliki makna penting bagi Masyarakat Dusun Seworan. Kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas hasil panen dan rezeki yang diberikan, serta memohon perlindungan dan keberkahan bagi desa dan seluruh warganya. Acara ini rutin dilaksanakan setiap satu tahun sekali pada hari Selasa Kliwon di waktu Suro atau bulan Muharram.

Kegiatan ini diawali dengan tirakatan dan santunan anak yatim pada malam hari sebelum persembahan hasil bumi diberikan. Lalu dilanjutkan dengan pagelaran wayang kulit di pagi harinya. Acara puncak dilakukan pada pukul 13.00 WIB dengan kegiatan karnaval dan arak-arakan kreasi ancak yang sangat kreatif dari masing-masing RT. Barisan pertama diawali dengan RT 01 lalu diikuti dengan RT-RT selanjutnya yang berjalan menyesuaikan jalur yang sudah ditentukan yakni memutari Dusun Seworan. Sepanjang perjalanan, barisan masing-masing RT menyajikan berbagai penampilan menarik seperti yel-yel dan gerakan formasi untuk memeriahkan acara Merti Dusun. Kemudian sampai pada titik yang sudah ditentukan, acara dilanjutkan dengan penampilan dari masing-masing RT. Setelah itu dilaksanakan sesi perebutan hasil bumi pada masing-masing ancak yang dibawa oleh masing-masing RT. Dilanjutkan, pada malam harinya acara ini ditutup dengan pelaksanaan pagelaran wayang kulit. 


Partisipasi mahasiswa KKN Tim II Undip dalam kegiatan ini ialah melakukan publikasi pada platform Youtube sebagai media untuk mempromosikan serta menyebarluaskan potensi budaya yang ada di Desa Ketoyan agar lebih dikenal oleh khalayak umum. Mahasiswa membuat akun pribadi untuk Desa Ketoyan yang bernama @desa_ketoyan. Di laman Youtube tersebut terdapat dokumentasi tiap RT dalam mempersiapkan persembahan mereka untuk Merti Dusun hingga puncak acara dimana mereka menampilkan penampilan yang menarik dan kreatif.

Tujuan Mahasiswa KKN Undip berpartisipasi dalam kegiatan ini yaitu tidak hanya untuk mendukung pelestarian budaya lokal, tetapi juga sebagai wujud nyata pengabdian kepada masyarakat. Mahasiswa KKN dilibatkan dalam acara mulai dari persiapan hingga puncak acara sehingga mahasiswa dapat memberikan kontribusi dalam menjaga nilai-nilai luhur yang diwariskan secara turun-temurun. Harapannya, kegiatan ini dapat terus berlanjut di masa mendatang dan menginspirasi lebih banyak generasi muda untuk terlibat aktif dalam melestarikan warisan budaya bangsa.




Editor:
Achmad Munandar