Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri pakan. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri pakan. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan

Mahasiswa KKN Undip Kenalkan Inovasi Pembuatan Pakan Lele dari Limbah Sayuran Rumah Tangga untuk Masyarakat Desa Rembun

0
 


Campusnesia.co.id - Kabupaten Pekalongan- 26 Juli 2024 mahasiswa KKN Universitas Diponegoro mengadakan demonstrasi pembuatan pakan lele dari limbah sisa sayuran rumah tangga. Limbah adalah sisa proses produksi, bahan yang tidak mempunyai nilai, dan tidak memiliki harga. Limbah berasal dari kegiatan manusia maupun fenomena alam dan memiliki dampak negative bagi lingkungan jika tidak dikelola dengan baik.

Nita Zaky Novita mahasiswa program studi Perikanan Tangkap mengungkapkan bahwa “sebagian besar limbah sayuran dari rumah tangga langsung dibuang begitu saja atau hanya digunakan untuk pakan ternak seperti ayam.” Berdasarkan hasil survey dan wawancara kepada pemilik kolam budidaya lele diketahui bahwa pakan lele yang digunakan seringkali hanya pelet biasa, pakan subsidi, dan limbah ayam mati. Oleh karena itu, Nita menginisiasikan program kerja yang berjudul “Strategi Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga untuk Pakan Lele”

Limbah rumah tangga yang seringkali dibuang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan pakan ikan lele. Pakan atau pelet ikan yang memiliki harga tinggi menjadikan pembudidaya mengeluarkan biaya pakan yang relative lebih tinggi. Manfaat pakan lele dari limbah organik rumah tangga adalah nutrisi yang tingi, dapat digunakan sebagai pakan alternatif, dan pemanfaatan limbah rumah tangga.

“Saya pakainya pakai pakan pelet dan pakan subsidi karena belum pernah mencoba membuat pakan lele dari sisa-sisa sayuran kaya gini” ujar Kang Apuk pemilik kolam budidaya ikan lele di Desa Rembun.

Melalui kegiatan KKN yang berlokasi di Desa Rembun, Kecamatan Siwalan, Kabupaten Boyolali, Nita Zaky Novita mahasiswa KKN Tim II Undip mengenalkan cara pembuatan pakan lele dari limbah sayuran rumah tangga untuk membantu peternak lele dalam memberi pakan yang efektif dan ramah dikantong.

Bahan yang diperlukan untuk pembuatan pakan lele hanya limbah sayuran, cairan gula pasir, cairan gula merah atau gula jawa, probiotik EM4 perikanan, dan bekatul. Sedangkan untuk alat yang diperlukan adalah ember dan kantong kresek atau karung.


Pembuatan pakan lele dari limbah sayuran sangat mudah dilakukan yaitu dengan langkah berikut:

• Siapkan alat dan bahan 

• Masukkan limbah sayuran yang telah dipotong kecil-kecil ke dalam ember 

• Campurkan EM4 sebanyak 4 tutup botol ke dalam cairan gula merah dan cairan gula pasir

• Masukkan limbah sayuran dan dedak bekatul aduk hingga tercampur

• Tambahkan campuran EM4, cairan gula merah, dan cairan gula pasir ke dalam ember kemudian aduk hingga rata

• Jika sudah tercampur rata, masukkan ke dalam kantong kresek atau karung yang anti udara

• Ikat sampai rapat dan simpan selama 3 hari

• Tunggu sampai 3 hari dan pakan siap digunakan.


Pemanfaatan limbah sayuran rumah tangga menggunakan bahan yang mudah didapatkan. Pembuatan pakan lele diharapkan dapat menjadi alternatif yang efektif dan efisien bagi para peternak lele di Desa Rembun, Kecamatan Siwalan. 



Penulis: 
Nita Zaky Novita

DPL: 
Dr. Hari Susanta Nugraha, S.Sos., M.Si

Editor:
Achmad Munandar

Optimalisasi Sumber Daya Lokal: Pengolahan Tebon Jagung sebagai Pakan Ternak melalui Amoniasi

0


Campusnesia.co.idBoyolali (18/08) - Pakan merupakan hal penting dalam beternak. Ternak yang pakannya tidak tercukupi maka akan mudah terserang penyakit serta memiliki tumbuh kembang yang lambat. Di musim kemarau pakan hijauan segar akan sulit untuk didapatkan sehingga adanya pengolahan pakan sangat membantu peternak dalam menjaga kontinuitas pakan yang akan diberikan pada ternak mereka. Amoniasi merupakan salah satu cara pengolahan pakan yang berbahan baku hijauan kering namun mampu membuat kandungan nutrisi lebih tinggi jika dibandingkan dengan pemberian bahan pakan dalam bentuk segar.

Selain itu, amoniasi dapat meningkatkan kecernaan serat kasar sehingga ternak mampu mencerna pakan lebih mudah dan membuat efisiensi pakan turut meningkat. Proses amoniasi pakan biasanya berlangsung dalam 3-4 minggu dengan penggunaan bahan urea sebanyak 5-8% dari jumlah bahan kering yang digunakan. 

Alfenina Glory Mahardiani, mahasiswa KKN Universitas Diponegoro TIM II aktif berperan dalam penyebaran informasi terkait pengolahan pakan sehingga kebutuhan pakan ternak dapat tetap terpenuhi meski kondisi lingkungan sedang tidak bersahabat. Melimpahnya tanaman jagung adalah salah satu potensi yang dapat dimanfaatkan peternak untuk diolah menjadi pakan yang lebih berkualitas dari segi kandungan nutrisinya.

Program kerja diawali dengan melakukan wawancara perangkat desa terkait kondisi masyarakat khususnya peternak di Desa Ngaglik dan observasi kondisi kandang milik peternak. Kemudian, menentukan serta mencari materi terkait pengolahan pakan yang ternyata berdasarkan hasil masih belum banyak diketahui. Peternak disini memberi pakan ternak dalam bentuk hijauan segar yang akan diambil menjelang waktu ternak makan.

Program ini dilaksanakan pada minggu ke 5 di rumah Ketua RT 07 Desa Ngaglik dengan melakukan edukasi terkait pengolahan tebon jagung menggunakan teknik amoniasi. Edukasi dilakukan pada hari Minggu (18/8/2024) dengan cara sosialisasi mengenai pengertian amoniasi secara umum, tujuan perlakuan amoniasi, kelebihan hingga cara pembuatan amoniasi tebon jagung. Diakhir kegiatan peternak akan menerima poster terkait pembuatan pakan amoniasi dari tebon jagung untuk ternak.

 

Tingginya apresiasi dari peternak terhadap program kerja ini menunjukan jika pengolahan pakan dengan teknik amoniasi menjadi hal baru yang menimbulkan rasa ingin tahu lebih mendalam dari peternak dan meningkatkan rasa ingin mencoba membuat olahan pakan ternak dengan teknik amoniasi berbahan dasar tebon jagung.


Penulis : 
Alfenina Glory Mahardiani
S-1 Peternakan (2024), Fakultas Peternakan dan Pertanian
Universitas Diponegoro.

Dosen Pembimbing : 
Reny Wiyatasari, S.S., M.Hum

Lokasi : 
Desa Ngaglik, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali

Editor :
Achmad Munandar

Tata Cara Budidaya Ikan Mujair di Kolam Terpal Tahun 2023

0
 


Campusnesia.co.id - Selain lele dan nila, ikan mujair yang ditemukan oleh orang Indonesia juga cocok jadi alternatif budidaya.

Hasilnya tak kalah dengan budidaya ikan lele dan nila jika diseriusi dan ditelateni kuncinya. Lewat postingan kali ini berikut kami hadirkan informasi tentang Tata Cara Budidaya Ikan Mujair di Kolam Terpal Tahun 2023.

Tips Budidaya Ikan Mujair di Kolam Terpal
Jika Bapak/Ibu membutuhkan beberapa tips sehingga ternak ikan mujair di kolam terpal dapat sukses, berikut beberapa tips yang dapat diikuti.

1. Pilih Induk yang Berkualitas
Jika Bapak/Ibu ingin mulai budidaya ikan mujair, carilah benih ikan mujair yang berkualitas. Benih ikan mujair yang berkualitas akan lebih cepat tumbuh dan tahan dari penyakit.

Bibit unggulan ikan mujair memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Usia produktif
Sisik tumbuh sehat
Sirip tidak cacat
Bergerak secara aktif dan lincah


2. Pemberian Pakan yang Baik
Pakan menjadi kunci utama dalam budidaya ikan. Tentunya Bapak/Ibu harus memberikan pakan terbaik agar cepat panen. Ikan mujair dapat diberikan pakan buatan maupun pakan alami.

Jika Bapak/Ibu ingin mempelajari lebih dalam mengenai pakan ikan mujair, Bapak/Ibu dapat membaca artikel berikut tentang tips pemberian makanan ikan mujair.


3. Manajemen Kualitas Air
Manajemen air kolam menjadi salah satu faktor penting keberhasilan budidaya ikan, karena kolam yang jarang dibersihkan akan menjadi sarang dari penyakit.

Air kolam harus rutin diganti setiap 2-3 minggu. Selain itu, Bapak/Ibu juga harus membersihkan sisa pakan yang menumpuk di dasar kolam. Air yang digunakan bisa diambil dari mata air, sumur, dan air hujan.


4. Panen Ikan Mujair
Ikan mujair dapat dipanen 4-5 bulan sejak pertama kali benihnya ditebar. Saat panen, Bapak/ibu harus melakukannya dengan hati-hati karena ikan yang mati dan cacat akan mendapatkan harga yang lebih murah. Jadi, pastikan ikan Bapak/Ibu tetap segar dan utuh saat dijual.


Kelebihan Budidaya Ikan Mujair di Kolam Terpal

1. Biaya Investasi Lebih Murah
Ikan mujair dapat dibudidayakan di kolam terpal. Dengan menggunakan kolam terpal, biaya untuk pembuatan kolam akan lebih murah dan praktis dalam pembuatannya, sehingga Bapak/Ibu dapat mulai budidaya dengan cepat. 

2. Tidak Bau Tanah
Berbeda dengan menggunakan kolam tanah, budidaya ikan mujair di kolam terpal tidak akan berbau tanah sehingga lebih disukai oleh para konsumen.

3. Cepat Besar
Ikan mujair merupakan salah satu jenis ikan yang sangat cepat perkembangannya. Oleh karena itu, ikan ini banyak dipilih karena jangka waktu budidayanya yang singkat yaitu selama 5 bulan dengan berat 80-140 gram per ekornya.

Bahkan karena perkembangannya yang cepat, ikan ini dapat mengganggu ikan jenis lainnya. Ikan mujair akan bersifat serakah sehingga dapat menghabiskan pakan dari ikan jenis lain dengan cepat.

4. Adaptasi Lingkungan
Ikan mujair memiliki kemampuan beradaptasi yang tinggi. Bahkan, ikan mujair mampu hidup dengan kondisi perairan payau dan rentang suhu kolam yang luas. Ikan mujair dapat dibudidayakan pada air tawar hingga air payau dengan ketinggian 1-1000 mdpl dengan rentang suhu 25-30°C.

5. Tidak Cerewet Pakan
Ikan mujair merupakan salah satu jenis ikan yang tidak rewel dalam hal pemberian pakan, sehingga berbagai jenis pakan yang dapat diberikan kepada ikan mujair. Makanya ikan mujair disebut sebagai ikan yang rakus dan serakah. 

Namun, agar pertumbuhan optimal tentunya pakan yang diberikan haruslah pakan yang bernutrisi. Jika Bapak/Ibu ingin mengetahui pakan ikan mujair yang tepat, Bapak/Ibu bisa membacanya .

Walaupun ikan mujair memiliki banyak kelebihan, tidak dapat dipungkiri berbudidaya ikan jenis ini di kolam terpal juga memiliki kelemahannya tersendiri. Berikut beberapa kelemahan ternak ikan mujair di kolam terpal.


Peluang Bisnis Budidaya Ikan Mujair di Kolam Terpal

Ikan mujair merupakan ikan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia sehingga punya peluang yang besar untuk dibudidayakan. Apabila kita kaji, ada beberapa alasan mengapa peluang bisnis budidaya ikan mujair sangat menguntungkan.

1. Harga yang Tinggi
Ikan mujair merupakan salah satu ikan air tawar yang memiliki harga tinggi di pasaran. Harga ikan mujair di pasaran berkisar antara Rp25.000- Rp 30.000. 

2. Permintaan yang Tinggi
Ikan mujair memiliki rasa yang disukai oleh masyarakat di Indonesia. Selain rasanya yang nikmat, ikan ini juga memiliki manfaat mengatasi obesitas, memperbaiki metabolisme, hingga mencegah kanker.

3. Pemasaran yang Mudah
Ikan mujair menjadi menu yang banyak disajikan di rumah makan dan restoran. Oleh karena itu, jika Bapak/Ibu berbudidaya mujair, Bapak/Ibu dapat menjual hasil produksi langsung ke rumah makan.

4. Dapat Dibudidayakan di Kolam Terpal
Ikan mujair merupakan salah satu ikan yang dapat dibudidayakan di kolam terpal. Budidaya ikan di kolam terpal ini memberikan beberapa kemudahan, yaitu sebagai berikut:

Dapat diterapkan di lahan minim
Pembuatannya praktis
Padat tebarnya tinggi
Tidak boros air


Demikian tadi sobat Campusnesia, postingan kita kali ini tentang Tata Cara Budidaya Ikan Mujair di Kolam Terpal Tahun 2023, semoga bermanfaat sampai jumpa.



Mahasiswa KKN Undip Ciptakan Alat Pakan Ikan Otomatis Hemat Tenaga dan Waktu

0
 


Campusnesia.co.id - Klaten 08/02/2023. Mahasiswa KKN Undip menciptkan alat pakan ikan otomatis untuk pemilik ternak ikan di Desa Babadan Kecamatan.Karangdowo Kabupaten.Klaten guna untuk menghemat tenaga dan watu para peternak ikan.

Alat pakan ikan otomatis merupakan salah bentuk dari teknologi tepat guna.Teknologi sangat penting dalam meningkatkan efisiensi produksi dan menunjang  pelaksanaan intensifikasi akan tercapai penerapan perikan yang berkelanjutan.

Para peternak ikan,Dalam mencapai efisiensi dalam beternak ikan maka diperlukan inovasi berupa teknologi yang dapat mendukung para peternak,salah satunya dengan alat pakan ikan otomatis.Pemberian pakan ikan otomatis dapat menghemat tenaga,waktu,dan materi para peternak ikan.

Dengan keadaan para peternak ikan di Desa Babadan  yang dimana masih memilik kesibukan yaitu bertani,maka maka masih sering terjadi pemberian pakan ikan yang tidak teratur.Dengan permasalahan  tersebut dapat berdampak buruk bagi pertumbuhan ikan.


Oleh karna itu,Mahasiswa KKN Undip  pada Rabu 8 Februari 2023,Ronaldo selaku Mahasiswa KKN Tim 1 Undip telah melakukan penyerahan hasil dari program monodisiplin yaitu “ Alat Pakan Ikan Otomatis” yang outputnya berupa alat pakan ikan otomatis yang telah diberikan kepada Pak Henry selaku satu peternak ikan di Desa Babadan.

Dari pembuatan pakan ikan otomatis dapat menunjang keberhasilan produksi perikan,dimana akan tercapai penerapan perikan yang berkelanjutan.Teknologi ini memiliki manfaat yang cukup besar dalam mempermudah para peternak dan lebih efisien.

Teknologi pakan ikan otomatis juga dibuat dari bahan-bahan yang mudah didapatkan, dan juga menggunakan barang-barang bekas seperti gallon Le Mineral sebagai tangki penyimpan pelet dan penutup komponen kelistrikan pakan ikan otomatis,pompa listik yang berkerja mendorong pelet melalui pipa,dan pipa sebagai saluran keluarnya pelet dari tangka dan pipa juga digunakan sebagi rangka bangunan pakan ikan otomatis.
 
Cara kerja alat pakan ikan otomatis ini sangatlah simpel,Dimana para peternak hanya perlu mengatur Timer Digital agar pompa listrik aktif dan  mendorong pelet keluar melalu pipa ke kolam.

Mahasiswa KKN Tim 2 Undip Perkenalkan Tips Membuat Pakan Ternak Berkualitas dengan Memanfaatkan Limbah Pertanian Jerami Padi Menggunakan Teknologi Amoniasi

0



Campusnesia.co.idDesa Ketoyan, Kecamatan Wonosegoro, Boyolali (31/07/2024) Kegiatan dilaksanakan dengan mengunjungi para peternak di Dusun Seworan. Materi dibawakan oleh  Hanif Widya Wati mahasiswa KKN Tim 2 Universitas Diponegoro menggunakan media leaflet. Persediaan pakan ternak hijauan pada musim kemarau semakin menipis, para peternak biasanya memanfaatkan limbah pertanian jerami padi untuk persediaan pakan ternak. Para peternak sering memberikan limbah jerami padi tanpa proses pengolahan lebih lanjut. 

Mereka belum mengetahui bahwa jerami yang diberikan secara langsung tanpa proses pengolahan memiliki kandungan serat kasar yang tinggi mencapai 40% sehingga menyebabkan sebagian pakan jerami yang dikonsumsi ternak tidak akan tercerna. “Peternak biasanya memberikan pakan berupa rumput dan jerami tanpa adanya pengolahan” pernyataan dari bu Indarti sebagai salah satu peternak dari dusun Seworan.
 



Jerami padi mengandung protein yang rendah hanya 3-4%. Oleh karena itu, diperlukan upaya yang dapat meningkatkan kandungan protein dan daya cerna jerami padi. Pengolahan dengan cara kimia amoniasi menjadi salah satu upaya yang dapat digunakan untuk meningkatkan daya cerna pakan berserat sekaligus meningkatkan kadar N (proteinnya). Amoniak dapat menyebabkan perubahan komposisi dan struktur dinding sel sehingga membebaskan ikatan antara lignin dengan selulosa dan hemiselulosa, sehingga memudahkan pencernaan oleh selulase mikroorganisme rumen. Amoniak akan terserap dan berikatan dengan gugus asetil dari bahan pakan, kemudian membentuk garam amonium asetat yang pada akhirnya terhitung sebagai protein bahan.

Cara pembuatan pakan amoniasi jerami padi sangat mudah yaitu pertama menyiapkan bahan dan alat meliputi jerami padi 15 kg yang sudah kering udara, 5 liter air, 870 gram pupuk urea NH3 (pupuk pertanian), timbangan, satu lembar plastik (180x200 cm) untuk mencampur, satu lembar plastik kantong (100x150 cm) rangkap atau drum bekas, ember, dan alat pengaduk. Cara pengerjaan pada tahapan yang pertama, jika menggunakan kantong plastik harus dilapis dua, selanjutnya seluruh jerami dimasukkan kedalam kantong plastik atau drum, setelah itu melarutkan urea dengan mencampur 870 gram ke dalam ember yang berisi 5 liter air diaduk sampai semua urea larut. Siram dan campurkan larutan urea pada jerami yang ada didalam kantong plastik atau drum sedikit demi sedikit dan diaduk sampai merata, kemudian jerami dipadatkan. Selanjutnya tutup plastik (ikat) atau drum (ditutup plastik rangkap dua). Setelah disimpan selama 4 minggu, amoniasi jerami padi dapat dibuka dan harus diangin-anginkan selama 1-2 hari sebelum diberikan ke ternak.

Adanya pakan ternak amoniasi jerami padi diharapkan dapat membantu para peternak di Desa Ketoyan dengan memperbaiki kualitas pakan ternak terutama yang terbuat dari jerami padi. Selain itu, juga mengantisipasi kekurangan pakan di musim kemarau. Dengan diberikannya penyuluhan ini diharapkan dapat memperbaiki manajemen pemberian pakan yang sesuai dengan kebutuhan ternak sehingga ternak menjadi lebih sehat dan gemuk.





Penulis: 
Hanif Widya Wati

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Undip Buat Probiotik Pakan Ikan Dari Daun Pepaya

0
 


Campusnesia.co.id - Boyolali 7/2/23. Sebagian besar mata pencaharian yang ada di sekitar Waduk Kedung Ombo, Wonoharjo, Kecamatan Kemusu, Boyolali, merupakan pembudidaya ikan dengan menggunakan keramba jaring apung (KJA). Ikan-ikan yang dibudidayakan antara lain ikan nila, ikan mas, dan ikan patin. 

Kegiatan budidaya perikanan tidak mungkin lepas dari kebutuhan pakan ikan yang cukup banyak. Penggunaan pakan yang banyak untuk kegiatan budidaya ini menjadi beban bagi para pembudidaya ikan dikarenakan harga pakan ikan yang digunakan dalam kegiatan budidaya yang tinggi. Oleh karena itu diperlukan inovasi untuk menekan penggunaan pakan pada kegiatan budidaya ikan.


Kegiatan ini merupakan program monodisiplin yang dilakukan oleh mahasiswa KKN TIM 1 Universitas Diponegoro, Alexandra Putri Kinasih Koraag (21), dengan mengenalkan cara pembuatan dan penggunaan Probiotik Pakan Ikan dari Daun Pepaya sebagai upaya untuk membantu pembudidaya ikan menekan penggunaan pakan ikan. Daun pepaya dipilih dikarenakan mudah didapatkan serta dapat meningkatkan imun dan pertumbuhan ikan.


Probiotik adalah mikroba yang menguntungkan bagi ikan yang dibudidayakan. Probiotik memiliki peranan yang penting terhadap proses pencernaan ikan dan membantu penyerapan asam amino pada ikan menjadi lebih optimal. Campuran probiotik dan pakan (pellet) membuat metabolisme dan pencernaan ikan menjadi lebih sempurna. Sekitar 90% pakan yang dicampur probiotik yang masuk ke tubuh ikan akan menjadi daging sehingga ikan akan menjadi lebih gemuk dan pakan yang digunakan dapat ditekan. 

Pelaksanaan kegiatan dilakukan sebanyak 2 tahap yaitu pemaparan mengenai pembuatan dan manfaat probiotik pada hari Senin (30/1) dan cara menggunakan probiotik secara langsung di KJA pada hari Selasa (31/1). Pemaparan disampaikan kepada Pak Jono, ketua kelompok petani ikan Desa Wonoharjo, mulai dari manfaat, cara pembuatan probiotik, cara pakai, serta penyerahan probiotik yang sudah siap pakai. 

Pengaplikasian probiotik pakan ikan ini kemudian dilakukan pada hari selanjutnya langsung di KJA yang ada di tengah Waduk Kedung Ombo pada saat waktu pemberian pakan. Kegiatan berlangsung dengan lancar serta petani ikan turut berpartisipasi aktif dalam mengikuti kegiatan.

Analisis Peluang Usaha Budidaya Rumput Gajah Odot Setahun Bisa Panen 6 Kali

0
 



Campusnesia.co.id - Salah satu tantangan para peternak Sapi dan Kambing adalah ketersediaan pakan hijauan, apalagi jika sudah masuk musim kemarau rumput umumnya mengering dan susah mencari hijauan segar sebagai pakan.

Hijauan pakan merupakan salah satu faktor penentu dalam pengembangan usaha peternakan khususnya untuk ternak ruminansia karena berperan vital untuk menunjang pertumbuhan, produksi, reproduksi dan kesehatan ternak (Prof. Dr. Ir. Ambo Ako, M.Sc, 2013).

Beberapa tahun terakhir, rumput Gajah atau Gajahan  (Pennisetum purpureum) mulai jadi pilihan, selain disukai oleh hewan ternak juga mudah dalam penaman. Tinggal memotong beberapa ruas batang dan menancapkan di tanah sudah bisa tumbuh.

Awalnya banyak peternak menanam rumput gajah sebagai selingan tanaman utama, di pinggir ladang atau di pinggir jalan dan memanennya sebagai pakan saat sudah tumbuh besar.


Belakangan mulai muncul varian baru yang disebut dengan rumput gajah jenis Odot yang punya nama latin Pennisetum purpureum CV. Mott, perbedaan yang paling kentara adalah batangnya yang cenderung pendek dan daunnya mekar melebar, sedang rumput gajah lebih mirip tanaman tebu, batang kecil dan tinggi.

Asal mula rumput ini berasal dari Amerika dengan nama latin (Pennisetum purpureum ) di daerah Jawa Timur, rumput ini mulai dibudidayakan oleh seorang Peternak Tulungagung yang bernama Pak Odot. Oleh sebab itu rumput ini juga dikenal dengan rumput odot.

Untuk mendapat hasil daun yang bagus, biasanya para petani membeli bibit dari tanaman yang sudah tua kemudian menanam di ladang masing-masing baik untuk kebutuhan pakan ternak sendiri maupun dijual.




Perbedaan rumput gajah dan rumput odot
Rumput gajah termasuk pada rumput soilage yaitu rumput potong, sedangkan rumput odot termasuk kepada pasture/rumput grazing. 

Pembagian soilage dan grazing didasarkan pada ketinggian tanaman, pada rumput odot rata-rata tinggi tanaman 125 cm (Prof. Dr. Ir. Ambo Ako, M.Sc, 2013) sedangkan pada rumput gajah bisa mencapai tinggi 3-4 meter (Prof. Dr. Soedomo Reksohadiprodjo, M. Sc,1994) . 

Meskipun rumput odot termasuk rumput grazing tapi bisa juga dijadikan rumput potong, demikian pula sebaliknya untuk rumput gajah (Prof. Dr. Ir. Ambo Ako, M.Sc, 2013).

Rumput gajah berasal dari afrika dan masuk ke Indonesia  sejak tahun 1926, tumbuh paling baik pada tanah yang berat dengan kemampuan menahan air yang tinggi (Prof. Dr. Soedomo Reksohadiprodjo, M. Sc, 1994). 

Sedangkan rumput odot dikembangkan di Florida sejak  tahun 1980 dan disebarkan ke Thailand pada tahun 1990, Jepang tahun 1996 dan di Indonesia pada tahun 2004 tepatnya di Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin Propinsi Sulawesi Selatan (Prof. Dr. Ir. Ambo Ako, M.Sc, 2013).


1. Karateristik rumput odot / rumput gajah dwarf:
- Tingi tanaman rata-rata 125 cm.
- Jumlah anakan rata-rata 150 per m2.
- Tingkat persentase daun rata-rata 70%.
- Palatabilitas yang tinggi (berdasarkan penelitian Ambo Ako dkk di Jepang sapi perah FH mengonsumsi sekitar 60% dari seluruh tanaman dan 71,6% untuk konsumsi sapi potong)
- Berdasarkan penelitian Ambo Ako dkk untuk lahan kritis yg ditanami rumput gajah mini dengan perlakuan penambahan pupuk organik berupa kotoran ternak bisa meningkatkan daya tampung lahan (carrying capacity) sampai 22 ekor/ha untuk sapi bali dengan bobot badan 150 kg dengan pertambahan bobot badan 0,5 kg/hari.


2. Karateristik Rumput Gajah / Pennisetum purpureum Schumach & Thonn:
- Panjang daun 16 sampai 90 cm dan lebar 8 sampai 35 mm.
- Berkembang dengan rhizoma yang dapat sepanjang 1 meter.
- Dapat tumbuh setinggi 3 sampai 4,5 m, bila dibiarkan tumbuh bebas dapat setinggi 7 meter.
- Perakaran bisa mencapai 4,5 meter kedalam tanah.
- Hasil hijauan 000 kg/ha pertahunnya dengan sisitem irigasi yang baik.



Modal Usaha Rumput Odot 
1. Lahan
Modal pertama yang harus disiapkan adalah lahan, akan lebih menguntungkan jika memiliki lahan sendiri bukan sewa. Dalam postingan kali ini kita akan menggunakan contoh lahan seluas 20x50 M.

2. Bibit
Modal berikut adalah bibit rumput Odot, bisa dibeli dari petani lain yang sudah lebih dahulu menanam Odot, pastikan memilih bibit dari tanaman yang sudah tua misal berumur 1-2 tahun dan sudah beberapa kali dipanen.

3. Pupuk
Modal ketiga adalah pupuk, umumnya para petani menggunakan pupuk jenis urea, tak perlu banyak-banyak untuk lahan luas 20x30 M hanya menghabiskan setengah sak pupuk ZA, ditabur saat tanaman mulai tumbuh daun muda.

4. Air
Modal keempat dibutuhkan saat musim kemarau datang, kebutuhan air rumput odot banyak agar tetap bisa tumbuh dan subur sebelum siap panen.



Cara Penanaman Rumput Odot: 
1. Hal pertama yang harus dilakukan adalah pembersihan lahan

2. Berikutnya adalah pengolahan tanah (sebaiknya dilakukan pada akhir musim kemarau sehingga penanaman dapat dilakukan pada awal musim hujan)

3. Selanjutnya pembuatan lubang-lubang tanaman dengan jarak tanam 60 x 100 cm

4. Diperlukan 17.000 bahan stek untuk kebutuhan lahan seluas 1 hektar

5. Pemupukan
Pupuk P dan K diberikan 2 kali dalam setahun yaitu pada waktu pengolahan tanah dan 6 bulan dengan dosis masing-masing 200 kg DS dan 200 kg ZK per hektarnya.

Pupuk N diberikan 200 kg ZA/ha/tahun yang diberikan setiap kali setelah 2 – 4 kali pemotongan.

Dapat juga digunakan pupuk kandang sebanyak 400 kw/ha/tahun yang diberikan pada waktu pengolahan tanah dan setelah pemotongan. Pemungutan Hasil (pemotongan): 

(a).Pemotongan rumput gajah yang pertama dilakukan setelah tanaman berumur 60 hari

(b).selanjutnya dilakukan selang 40 hari pada musim hujan dan selang 60 hari pada musim kemarau

(c).Pada pemotongan batang rumput gajah sebaiknya ditinggalkan ± 10 cm dari permukaan tanah. 

Pemotongan batang tanaman yang terlalu pendek menyebabkan semakin lambatnya pertumbuhan kembali, namun jika batang yang ditinggalkan terlalu panjang maka tunas batang saja yang akan berkembang sedangkan jumlah anakan akan berkurang.


Panen Rumput Odot
Jarak panen dari masa tanam pertama sekitar 3 bulan, selanjutnya bisa panen setiap 60 hari sekali.

Lahan dengan luas 20x50 M bisa menghasilkan uang sekitar Rp600.000-750.000 sekali panen.

Tak perlu khawatir, jika rumput sudah siap panen biasanya akan datang para penebas yang juga penjual pakan, rumput Odot akan diikat dengan jumlah tertentu selanjutnya akan dijual secara eceran ke peternak dengan harga kisaran Rp5.000-10.000 per ikat.


Jadi dalam setahun setidaknya bisa panen sebanyak 5-6 kali dengan hasil rata-rata Rp600.000-750.000 sekali panen atau kisaran Rp3.000.000 hingga Rp4.500.000 setahun.



Peremajaan Rumput Odot
Peremajaan atau dalam bahsa jawa sulam/disulami dilakukan jika tanaman telah berumur 3 – 4 tahun setelah tanaman sudah tidak responsive lagi terhadap pengelolaan. 

Setelah pemotongan terakhir, tanah diantara barisan dicangkul dan dilakukan pemupukan. Batang yang mati atau sudah tua bisa diganti dengan bibit yang baru.

Buatlah lubang tanam untuk tanaman baru pada perpotongan silang rumput yang lama, untuk menjaga kesinambungan stok hijauan ternak. 

Setelah tanaman baru tumbuh, sisa tanaman lama dibongkar hingga ke akar-akarnya. Komposisi Gizi Rumput Gajah (bahan kering) : Bagian yang dapat dicerna dari rumput gajah yaitu : Bahan kering Protein kasar = 10.19 Serat Kasar = 34.15 Lemak = 1.64 Abu = 11.73.


Kandungan Nutrisi Rumput Gajah Odot:
- Protein kasar 14 %
- Protein kasar daun 14.35%
- Protein kasar batang 8.1 %
- Kadar lemak kasar  daun 2.72%
- Kadar lemak kasar batang 0.91
- Digestibility daun 72.68%
- Digestibility batang 62.56%


Pemberian Rumput Odot untuk Pakan Kambing dan Domba
Rumput odot merupakan solusi paling tepat untuk menyediakan pakan hijauan untuk ternak kambing. Jika dibandingkan dengan jenis rumput yang lain, rumput odot adalah yang terbaik.

Hal ini karena produksinya hijauannya tinggi, ngaritnya lebih cepat dan yang paling penting kambing menyukai jenis rumput ini.

Ini adalah solusi dari kekecewaan para peternak terhadap rumput gajah. Alih – alih ingin dapat pakan cepat, mudah dan banyak tapi kambingnya tidak mau makan.

Fakta bahwa rumput odot yang terbaik adalah menurut penelitian kambing marica yang diberi pakan rumput odot kenaikan bobotnya tertinggi daripada jenis rumput yang lain.

Kambing yang diberi rumpuut odot bisa naik sebanyak 58,69 gram/ekor/hari. Sedangkan pakan rumput lapangan hanya 36,9 gram/ekor/hari.

Rumput odot juga bagus untuk kambing etawa. Supaya pertumbuhan kambing PE maksimal, pemberian odot bisa dibarengi dengan legum. Misalnya rumputt odot sebanyak 60% dan legumnya 40 %.

Fungsi legum ini adalah sebagai sumber protein yang sangat penting untuk pertumbuhan dan penggemukan.

Jika untuk mendapatkan legum sulit, maka dapat digantikan dengan konsentrat. Jumlahnya sama, yaitu rumput odot 60% dan konsentrat 40%.

Dengan komposisi ransum seperti di atas, kambing etawa bisa naik bobotnya sebanyak sekitar 92 gram/ekor/hari.

Sampai di sini dulu untuk pembahasan rumpoet odot untuk pakan ternak ini. Semoga bermanfaat. Sampai jumpa lagi. (sumber:kambingjoynim.com)



Pemberian Rumput Odot untuk Pakan Sapi
Pemberian rumput gajah untuk sapi harus ditambah dengan pakan lain, misalnya konsentrat. Kalau dengan konsentrat, perbandingan antara rumput gajah dan konsentratnya bisa 60:40.

Dari penelitian yang pernah dilakukan, pakan seperti itu, sapi perah bisa memproduksi susu sekitar 5 liter/ekor/harinya.

Untuk hasil yang lebih bagus lagi, rumput gajah bisa ditambah pakan yang lain seperti ampas tahu, konsentrat dan jerami padi.

Pada penelitian yang berbeda menggunakan rumput gajah dan bahan lain seperti tersebut. Bahan pakannya adalah rumput gajah, jerami padi, ampas tahu dan konsentrat.

Per ekor sapi, jumlah pakannya adalah 6 kg rumput gajah, 6 kg jerami padi 12,5 kg konsentrat dan 9 kg ampas tahu. (sumber:kambingjoynim.com).


Oke itu tadi sobat Campusnesia, artikel tentang Analisis Peluang Usaha Budidaya Rumput Gajah Odot Setahun Bisa Panen 6 Kali, kami olah dari berbagi sumber semoga bermanfaat.


===
Baca Juga:

8 Tanaman Bernutrisi sebagai Pakan Ternak

0


Campusnesia.co.id -- Punya ternak tapi bingung harus diberi pakan apa? Simak beberapa kandungan tanaman berikut yang baik diberikan untuk pakan ternak.


1. Kaliandra (Calliandra calothyrsus)


Kaliandra merupakan bahan pakan sumber bypass-protein, mengandung protein sekitar 20% dan TDN sekitar 66%. Kandungan tannin pada kaliandra sangat tinggi yaitu mencapai 5%. Kaliandra dapat ditanam dalam kondisi tanah buruk dan asam. Umur panen sekitar 8-12 bulan.


2. Gamal (Gliricidia sepium


Belum banyak diketahui, tanaman ini memiliki kandungan protein kasar berkisar 18-24% namun tidak dianjurkan diberikan dalam jumlah banyak karena kandungan serat kasarnya rendah dan bisa menyebabkan kembung. Untuk pakan sapi dapat diberikan hingga maksimal 10% komposisi ransum.


3. Rumput Gajah (Pennisetum purpureum)


Rumput gajah menjadi salah satu tanaman pakan yang paling digemari karena mudah tumbuh di berbagai kondisi lingkungan dan umur panennya juga cepat, yaitu 60 hst dan 40 hari untuk panen berikutnya. Kandungan serat kasar rumput gajah sekitar 34,2% dan protein 10,2%.


4. Indigofera (Indigofera zollingeriana)



Dengan kandungan protein yang tinggi (26 - 31%) disertai kandungan serat yang relatif rendah dan tingkat kecernaan yang tinggi (77%) tanaman ini sangat baik sebagai sumber hijauan baik sebagai pakan dasar maupun sebagai pakan suplemen sumber protein dan energi, terlebih untuk ternak dalam status produksi tinggi (Iaktasi).


5. Lamtoro (Leucaena leucochepala)


Kandungan protein, mineral, dan asam amino yang seimbang, mempunyai serat kasar yang relatif sedikit dan kandungan tanin yang rendah. Kandungan tanin rendah (CT 6%) memberikan nilai tambah, dibandingkan legume pohon yang lain karena dapat berfungsi melindungi perombakan protein yang berlebihan di dalam rumen (by-pass protein) sehinga jumlah protein yang dapat diserap (retensi N) di usus halus lebih tinggi. 


6. Singkong (Manihot utilissima)



Daun singkong memiliki nilai nutrien yang tinggi untuk dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Namun, hal yang menjadi pembatas penggunaannya adalah adanya komponen antinutrisi dan substansi toksik bagi ternak yang berupa HCN. Substansi tersebut mengganggu kecernaan dan konsumsi nutrien, dan bersifat racun untuk pemberian yang melebihi jumlah yang ditoleransi. Kandungan nutrisi daun singkong adalah sebagai berikut  memiliki Bahan kering 88,5%, dengan Protein kasar mencapai 20,5%, Kandungan lemak kasar 8,75% dan Serat kasar sebesar 13,50% dan total digestible nutrient 65%.


7. Kulit Umbi Singkong 


Hasil kulit dari umbi singkong dapat mencapai 20%. Kandungan bahan kering sebesar 17,6 %, Protein kasar kulit singkong mencapai 8,3%, kandungan serat kasar sebesar 16,1%, dan kandungan total digestible nutrient mencapai 75,10%. Kulit singkong memiliki tingkat palatabilitas yang baik sebagai pakan ternak. Salah satu yang harus diperhatikan adalah kandungan asam sianida HCN, yang dapat merugikan ternak. Kadar HCN dapat dikurangi dengan pencucian, perendaman, pengukusan atau pemanasan dan fermentasi.


8. Turi (Sesbania grandiflora)


Kandungan protein daun turi sangat tinggi serat sangat palatable bagi ternak. Daun turi sangat cocok diberikan pada ternak kambing. Kandungan protein kadar daun turi mencapai 29% dan TDN 67%. Seperti hanya tanaman legun lain, daun turi mengandung sapinon yang tinggi sehingga penggunannya harus dibatasi hingga 20% dalam ransum.

 

Penulis: Ika Shintya


Mahasiswa KKN UNDIP Perkenalkan Teknologi Pengolahan Limbah Pertanian Sebagai Upaya Peningkatan Nutrisi dan Pakan Alternatif di Musim Kemarau

0
Foto Bersama Ketua Badan Pengawas Desa (BPD), Ketua Gapoktan 
beserta anggotanya dan masyarakat sekitar Desa Suwatu yang beternak 
Sumber : Dokumentasi Pribadi


Campusnesia.co.id - Sragen, Suwatu (25/01/2024) - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tim I UNDIP memperkenalkan teknologi pengolahan limbah pertanian berupa jerami padi sebagai pakan alternatif untuk ternak ruminansia kepada warga Desa Suwatu, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen. Program kerja ini dilakukan dengan mengadakan sosialisasi dan demonstrasi pengolahan limbah pertanian dengan teknik amoniasi jerami. Program kerja ini berlangsung pada Kamis, 25 Januari 2024 yang dihadiri oleh ketua Badan Pengawas Desa (BPD), ketua Gapoktan beserta anggotanya dan masyarakat sekitar Desa Suwatu yang beternak. 

Pengolahan limbah pertanian ini dilakukan untuk memanfaatkan hasil samping pertanian yang berpotensi dijadikan pakan alternatif dengan tujuan untuk menjaga ketersediaan pakan dengan nutrisi yang cukup di musim kemarau. Selain itu juga untuk menambah pengetahuan dan pemahaman peternak dalam pemanfaatan limbah jerami sebagai pakan alternatif ternak untuk efisiensi biaya pakan serta meningkatkan produktivitas ternak melalui teknologi pakan amoniasi.
 
Teknologi pengolahan pakan yang didemonstrasikan, yaitu amoniasi jerami. Teknologi amoniasi dapat dilakukan dengan cara basah dan kering. Pengolahan dengan cara basah dapat dilakukan dengan melarutkan urea ke dalam air kemudian disemprotkan pada jerami yang sudah dipotong-potong sepanjang 5-10 cm. Campuran jerami dan urea disimpan di wadah kedap udara selama 21 hari. Sedangkan cara kering dapat dilakukan dengan penaburan langsung urea pada jerami secara berlapis. Setelah mengalami proses penyimpanan lalu jerami padi amoniasi di angin-anginkan selama 1-2 jam sebelum diberikan pada ternak.
 
Demonstrasi Pembuatan Amoniasi Pencacahan Jerami 
Sumber : Dokumentasi Pribadi

Teknologi pengolahan pakan amoniasi ini sangat mudah dilakukan dan tidak membahayakan dalam pengerjaannya. Peternak dapat melakukannya dengan mudah karena mereka mengerti dengan jelas prinsip dan metode pengolahan amoniasi jerami.


Penulis: 
Alifan Prida Pratama
Peternakan FPP UNDIP

Dosen Pembimbing Lapangan: 
Ir. Ibnu Pratikto, M.Si.

Lokasi: 
Desa Suwatu, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen

Editor:
Achmad Munandar

#KKNDesaSuwatu 
#kkntim1undip2024 
#kknundip2024 
#lppmndip 
#p2kkn 
#undip

Limbah Soun Jadi Pakan Ternak? TIM KKN Tematik UNDIP Berhasil Atasi Masalah Tumpukan Limbah

0
 

 Mengunjungi Industri UMKM Soun Bintang Singa


Campusnesia.co.id - Klaten, (22/07/2023). Perkembangan Industri di Klaten sangat meningkat, salah satunya Industri Soun dari Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Soun Bintang Singa. Industri ini merupakan usaha yang potensial untuk membantu perekonomian di Desa Daleman, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten. Seiring dengan berkembangnya industri soun dengan dibuktikan adanya penambahan lahan produksi, maka hal tersebut berdampak pada limbah yang dihasilkan. Sampai saat ini limbah terus menerus dihasilkan, namun dalam pengolahannya masih kurang efisien dan dibuang bebas ke lingkungan. Limbah yang dihasilkan bukan hanya limbah padat tetapi limbah cair pun juga. Sehingga, hal tersebut menjadi perhatian warga warga Desa Daleman dalam beberapa tahun terakhir.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Kami dari Tim KKN Tematik Universitas Diponegoro mengadakan kegiatan pelatihan  pembuatan pakan ternak dan kompos dari limbah padat soun di UMKM Soun Bintang Singa, Desa Daleman, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten pada hari Sabtu, 22 Juli 2023. Kegiatan ini merupakan upaya mahasiswa untuk membantu pemecahan masalah limbah soun yang kian menumpuk tanpa penanganan. Kegiatan pelatihan  ini diawali dengan pembukaan dan dilanjutkan sambutan sambutan. Sambutan diawali oleh Prof. Dr. Moh. Djaeni S.T., M.Eng selaku dosen pembimbing dan dilanjutkan oleh Pak Basuno selaku pemilik UMKM Soun Bintang Singa. 

 
Penyampaian materi oleh Dr. Ir. Baginda Iskandar M.T., M.Si

Kegiatan ini terdiri dari pelatihan  dan demo pelatihan cara pembuatan pakan ternak dan kompos dari limbah padat soun. Kegiatan pelatihan  dilakukan di Balai Desa Daleman yang diikuti oleh puluhan warga dan pihak UMKM Soun Bintang Singa. Kegiatan pelatihan  menghadirkan narasumber, yaitu Dr. Ir. Baginda Iskandar M.T., M.Si Dosen FPP UNDIP untuk menyampaikan materi yang berjudul “Peningkatan Pendapatan Melalui Pengolahan Limbah Pati Aren Menjadi Pakan Ternak Berkualitas”. Kegiatan pelatihan  ini diikuti warga dengan sangat antusias, karena sebagian besar warga Desa Daleman memiliki industri soun dan memiliki hewan ternak yang mengalami kendala dalam pakan.


Vidio Pembuatan Pakan Ternak dari Limbah Soun 


Kegiatan selanjutnya adalah pelatihan pembuatan pakan ternak dan kompos dari limbah padat soun yang dilakukan oleh mahasiswa KKN Tematik UNDIP 2023. Kegiatan diawali dengan mempraktekkan bagaimana membuat pakan ternak dari limbah padat soun dengan komposisi yang tepat. Proses yang dilakukan sangat mudah, hanya dengan membutuhkan 3 bahan yaitu limbah soun, konsentrat dan cangkang telur. Untuk proses selanjutnya dapat dilihat di sini !!! (booklet KKN : https://bit.ly/bookletkkntematik2023 )
 
Vidio Pembuatan Pupuk Kompos dari Limbah Soun 

Secara keseluruhan, kegiatan pelatihan  dan demo pembuatan pakan ternak serta kompos dari limbah padat soun yang diselenggarakan berjalan dengan lancar yang diikuti oleh antusiasme warga dan pihak UMKM. Tim KKN Tematik UNDIP membuktikan bahwa ilmu dan jiwa pengabdian masyarakat yang ditempa selama perkuliahan bermanfaat dan berguna bagi masyarakat. Harapannya, ilmu yang diberikan bermanfaat dan bisa menjawab permasalahan di Desa Daleman, Klaten.
 


Foto bersama Tim KKN dan warga Desa Daleman



Penulis: Tim KKN Tematik UNDIP 2023

Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Moh. Djaeni S.T., M.Eng dan Ari Wibawa Budi Santosa, S.T., M.T.

Mahasiswa Undip Gelar Kelas Pembuatan Probiotik Alami: Solusi Efisien untuk Pakan Ternak Lele di Desa Watusalam

0


Mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro 
melakukan demonstrasi Pembuatan Probiotik Ikan 
berbasis Bahan-bahan Alami Limbah Dapur 


Campusnesia.co.idWatusalam, 5 Agustus 2024 - Dalam suasana cerah di Balai Desa Watusalam, Kecamatan Buaran, Kabupaten Pekalongan, para mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro menggelar seminar yang penuh makna bertajuk “Kelas Pembuatan Probiotik Alami untuk Pakan Ternak Lele sebagai Nutrisi Pangan Tambahan yang Murah dan Efisien”, yang mana acara ini menjadi bagian penting dari program multidisiplin Budikdamber yang dirancang untuk meningkatkan kualitas budidaya lele di desa tersebut.

Acara ini dihadiri oleh para peternak lele dan pelaku akuakultur skala rumah tangga yang antusias untuk meningkatkan produktivitas ternak lele mereka. Di tengah tingginya minat terhadap metode budidaya yang efisien dan berkelanjutan, seminar ini hadir sebagai jawaban untuk kebutuhan akan pengetahuan dan keterampilan dalam memproduksi pakan ternak yang lebih baik. Melalui metode workshop praktis, peserta diajarkan cara fermentasi bahan-bahan alami menjadi probiotik yang layak untuk dijadikan pakan lele.

Rangkaian workshop praktis dimulai dengan antusiasme tinggi dari peserta, khususnya kelompok wanita tani yang hadir. Dalam sesi ini, mahasiswa KKN memperkenalkan metode fermentasi menggunakan bahan-bahan alami seperti gula jawa, jahe, kunyit, temulawak, bawang putih dan daun pandan. Kombinasi istimewa ini tidak hanya menambah nilai gizi, tetapi juga mampu meningkatkan kualitas pakan ternak lele.

Sebagai langkah awal, peserta diajak untuk memahami berbagai bahan yang dibutuhkan serta proses pembuatan, penyimpanan, dan dosis pemberian probiotik yang tepat. Dengan gaya komunikasi yang interaktif, mahasiswa KKN membagikan pengetahuan tentang pentingnya pemberian nutrisi yang baik dan seimbang untuk ternak lele, serta menjelaskan manfaat probiotik alami sebagai pangan tambahan yang efisien.

“Probiotik ini mudah proses pembuatannya dan bahannya juga sangat terjangkau,” ungkap salah satu mahasiswa sambil menunjukkan langkah demi langkah proses fermentasi kepada peserta. “Dengan bahan-bahan yang ada di sekitar kita, kita bisa memproduksi pakan lele yang lebih sehat dan bergizi,” tambahnya, disambut sorakan penuh semangat dari peserta. 

Peserta seminar tidak hanya mendengarkan, tetapi juga aktif terlibat dalam praktik pembuatan probiotik. Dengan bahan-bahan yang mudah didapat dan biaya produksi yang terjangkau, mereka belajar bagaimana cara mereformasi limbah organik menjadi makanan bergizi yang dapat meningkatkan kesehatan dan pertumbuhan ikan. Di tengah pelatihan, diskusi dua arah berlangsung hangat, di mana pengalaman dan tips dari masing-masing peserta saling ditukarkan, menjadikan suasana semakin produktif. “Kalau bisa produksi pakan sendiri, kami bisa lebih hemat biaya dan pastinya kualitas pakan bisa lebih kami jaga,” kata Ibu Siti, salah satu peternak lele yang penuh antusias.

Melalui seminar ini, mahasiswa KKN berharap agar para pelaku akuakultur di desa Watusalam memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru. Mereka ingin memastikan bahwa setiap peternak lele dapat memanfaatkan probiotik alami yang murah dan efisien untuk meningkatkan produktivitas serta kesehatan ikan peliharaan mereka. “Ini adalah pengetahuan yang sangat bagus buat kami. Dengan memproduksi probiotik sendiri, kami bisa menghemat biaya dan meningkatkan kualitas pakan ternak ikan kami” ujar Ibu Rini, salah satu peserta, penuh antusias. 

Dengan berakhirnya sesi pelatihan, harapan akan peningkatan produktivitas dan kesehatan ternak lele semakin menyala. Melalui upaya kecil namun signifikan ini, mahasiswa KKN Undip dan pelaku akuakultur masyarakat Watusalam menunjukkan bahwa kolaborasi dan pengetahuan dapat menjadi kunci untuk pertanian yang lebih berkelanjutan dan sejahtera. Semoga langkah progresif ini akan menghasilkan panen yang melimpah serta meningkatkan perekonomian desa secara keseluruhan.



Editor:
Achmad Munandar