**Baca Juga artikel menarik seputar tanaman herbal dan rempah asli indonesia yang kaya manfaat di sini >> Info Herbal
Info Herbal: Mengenal Tanaman Sirih dan Khasiatnya
Info Herbal: Mengenal Tanaman Kelor dan Manfaatnya untuk Kesehatan
Info Herbal: Mengenal Kandungan dan Manfaat Umbi Gembili
Info Herbal: Mengenal Tanaman Meniran dan Manfaatnya bagi Kesehatan
Info Herbal: Kandungan dan Manfaat Tanaman Zaitun
Info Herbal: Mengenal Tanaman Mahkota Dewa yang Kaya Manfaat
Info Herbal: Kandungan dan Manfaat Semanggi Air Marsilea crenata Presl Bagi Kesehatan dan Lingkungan
Campusnesia.co.id -- Semanggi pasti menjadi salah satu nama tanaman yang tidak asing di telingga kita, namun apakah Sobat tahu apa sih kandungan dan manfaat tanaman ini? Yuk simak penjelasan berikut.
Semanggi air atau bisa disebut Marsilea crenata Presl. merupakan jenis tumbuhan paku-pakuan yang tumbuh di daerah danau, rawa dan sawah. Tanaman semanggi ini memiliki morfologi daun yang sangat khas yaitu bentuk daun yang meyerupai payung yang tersusun dari empat kelopak anak daun yang berhadapan.
Kandungan mineral pada daun dan tangkai semanggi air adalah kalium, fosfor, besi, natrium, kalsium, seng, dan tembaga. Semanggi juga memiliki kandungan fitokimia seperti alkaloid, steroid, flavonoid, karbohidrat, gula pereduksi, dan asam amino. Kandungan mineral dan fitokimia yang berfungsi sebagai melarutkan kristal kalsium oksalat (CaOx) adalah kalium dan flavonoid (4).
Semanggi air (Marsilea crenata Presl.) berpotensi untuk diolah menjadi produk obat herbal karena khasiat yang dimilikinya. Beberapa manfaat Marsilea crenata Presl. antara lain sebagai peluruh air seni, ekspektoran, analgesik, mengobati kusta, demam, keracunan pada darah dan terapi untuk penyakit hepar (6).
Ekstrak semanggi juga dapat menurunkan kadar trigliserida (3). Tanaman semanggi juga memiliki kandungan fitoestrogen. Aktivitas estrogenik dari fitoestrogen didukung karena terdapatnya gugus -OH pada struktur kimia penyusunnya seperti yang terdapat pada hormon estradiol (1).
Daun tanaman semanggi berfungsi menurunkan panas (antipiretik), menetralisir racun, antibioti, anti-inflamasi, penenang, menurunkan tekanan darah, stomakikum, dan diuretik, juga dalpat megobati demam dan flu (7).
Semanggi mengandung minyak atsiri, saponin, dan zat samak, dan secara turun temurun telah digunakan sebagai obat penyakit asma, batu empedu, batu ginjal, batuk, busung perut, hati membesar, infeksi saluran kemih, radang amandel, radang kerongkongan, sakit kuning, selesma, dan centengan (8).
Tanaman semanggi air (Marsilea crenata Presl.) memiliki kemampuan fitoremediasi atau kemampuan menghilangkan, memindahkan, menstabilkan, atau menghancurkan bahan pencemar baik itu senyawa organik maupun anorganik (5).
Namun karenanya berdampak pada penimbunan logam berat pada tanaman semanggi yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan juga menurunkan kualitas tanaman semanggi. Penggunaan tanaman semanggi yang memiliki kadar logam berat yang tinggi tidak direkomendasikan karena berbahaya untuk kesehatan tubuh (2).
Daftar Pustaka
1. Affiyati, A.N, Ciptono, dan Nurcahyo, H., 2018. Pengaruh Ekstrak Semanggi Air (Marsilea crenata) Terhadap Jumlah Kelenjar Endometrium dan Ketebalan Lapisan Endometrium Tikus Putih Betina (Rattus norvegicus, L.). Jurnal Prodi Biologi, Vol. 7 No. 1.
2. Agil, M., Kusumawati, I, dan Neny P. N., 2017. Phenotypic Variation Profile of Marsilea crenata Presl. Cultivated in Water and in the Soil. Hindawi Journal of Botany. Volume 2017.
3. Hayudanti D, Wirjatmadi B., dan Adriani M., 2018. Effect Of Water Clover (Marsilea Crenata) Extract on Triglicerydes of The Hypertriglycerides Rats. International Journal of Public Health and Clinical Sciences e-ISSN: 2289-7577. Vol. 5: No. 6.
4. Nurjanah, A.A. dan Abdullah, A. 2012. Aktivitas Antioksidan dan Komponen Bioaktif Semanggi Air (Marsilea crenata). Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan, Volume 1 : 152-158.
5. Purakayastha T.J. dan Chonkar P.K. 2010. Phytoremediation of Heavy Metal Contaminated Soils. Springer. Berlin Heidelberg.
6. Puspitasari, Y, Suciati, dan Agil, M., 2015. Isolasi Senyawa Terpenoid Dari Fraksi N- Heksana Daun Marsilea crenata Presl. Pada Hasil Kcv Fraksi No.2. Jurnal Farmasi dan Ilmu Kefarmasian Indonesia, Vol.2 No.1.
7. Redaksi AgroMedia. 2008. Buku Pintar Tanaman Obat. PT. Agromedia Pustaka. Jakarta.
8. Sari. W, Lili S., dan Oei D. 2008. Care Yourself, Hepatitis. Penebar Plus. Jakarta.
Info Herbal: Kandungan Senyawa dan Khasiat Tanaman Binahong Bagi Kesehatan
Campusnesia.co.id -- Binahong menjadi salah satu tanaman obat yang sudah lama digunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai alternatif untuk pencegahan dan pengobatan berbagai penyakit. Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) berasal dari dataran Tiongkok yang dikenal dengan nama asli Dheng San Chi.
Bagian dari tanaman binahong hampir semuanya dapat dimanfaatkan, mulai dari akar, bunga, umbi, dan daun, akan tetapi bagian yang banyak digunakan sebagai bahan obat herbal adalah bagian daun (Manoi, 2009). Seluruh bagian tanaman menjalar mulai dari akar, batang, dan daunnya bisa diolah dengan direbus atau dimakan sebagai lalapan untuk daunnya. Sekarang tanaman binahong juga telah dikemas dalam bentuk kapsul sehingga lebih praktis untuk dikonsumsi.
Berdasarkan hasil penelitian oleh Katno (2006), binahong mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, asam oleanolik, dan minyak atsiri. Asam oleanolik tersebut mempunyai khasiat sebagai anti inflamasi dan bisa mengurangi rasa nyeri pada luka bakar.
Daun binahong diketahui mempunyai kandungan asam oleanolik. Asam oleanolik merupakan golongan triterpenoid yang merupakan antioksidan pada tanaman. Mekanisme perlindungan oleh asam oleanolik adalah dengan mencegah masuknya racun ke dalam sel dan meningkatkan sistem pertahanan sel. Asam oleanolik juga memiliki zat anti inflamasi. Kandungan nitrit oksida pada asam oleanolik juga menjadi anti oksidan, yang dapat berfungsi sebagai toksin yang kuat untuk membunuh bakteri. Jadi dengan adanya asam oleanik ini akan memperkuat daya tahan sel terhadap infeksi dan memperbaiki sel sehingga sel dapat beregenerasi dengan baik.
Minyak atsiri umumnya terdiri dari berbagai campuran persenyawaan kimia yang terbentuk dari unsur Karbon (C), Hidrogen (H) dan Oksigen (O) serta berbagai persenyawaan kimia yang mengandung unsur Nitrogen (N) dan Belerang (S). Beberapa minyak atsiri dapat digunakan sebagai bahan antiseptik internal dan eksternal, bahan analgesik, hemolitik atau enzimatik, stimulan, untuk obat sakit perut, bahan pewangi kosmetik dan sabun.
Tumbuhan ini telah dikenal memiliki khasiat penyembuhan pada luka bakar. Dimana kandungan yang terdapat dalam daun binahong antara lain adalah anti mikroba. Daun binahong juga memiliki kandungan asam askorbat yang mampu meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi dan mempercepat penyembuhan (Rochmawati, 2007).
Sebagai obat luka, binahong mengandung beberapa kandungan kimia yaitu flavonoid, asam oleanolik, protein, saponin, dan asam askorbat. Kandungan asam askorbat pada tanaman ini penting untuk mengaktifkan enzim prolil hidroksilase yang menunjang tahap hidroksilasi dalam pembentukan kolagen, sehingga dapat mempercepat proses penyembuhan luka (Susetya, 2012).
Daun binahong mengandung flavonoid, alkoloid polifenol dan saponin sebagai antimikroba. Aktivitas farmakologi dari flavonoid adalah sebagai anti-inflamasi, analgesik dan anti-oksidan (De Padua dkk. 1999). Sebagai anti-kanker, ekstrak daunnya dapat menghancurkan sel-sel kanker servik (Yuliani dkk. 2015). Ekstrak daunnya dibuat salep untuk menyembuhkan luka bakar pada kulit (Hidayati 2009). Ekstrak batang dan daun binahong juga berpotensi untuk menghambat pertumbuhan berbagai macam bakteri, temasuk Escherichia coli dan jamur (Kumalasari dan Sulistyani 2011).
Dikenal sebagai tanaman obat ajaib karena binahong memiliki banyak khasiat, antara lain adalah melancarkan dan menormalkan peredaran dan tekanan darah, mempercepat penyembuhan luka, mempercepat pemulihan kesehatan pasca operasi dan melahirkan (Miladiyah dan Prabowo 2012). Selanjutnya juga menyembuhkan luka dalam, asam urat, radang usus, maag, ambeien, sariawan berat, diabetes, rematik, mencegah stroke, menambah dan mengembalikan vitalitas dan daya tahan tubuh, serta melancarkan buang air besar dan air kecil (Manoi 2009).
Penulis: Ika Shintya
Daftar Pustaka
De Padua LS, Bunyaprahastra, Lemmens JR. 1999. Plant Resources of Southeast Asia 12 (1) Medicinal and Poisonous Plant. Porsea. pp. 286-287. Bogor.
Hidayati IW. 2009. Uji Aktivitas Salep Ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) sebagai Penyembuh Luka Bakar pada Kulit Punggung Kelinci. Skripsi. Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.
Katno, dkk. 2006. Inventaris Tanaman Obat Indonesia Edisi V1. Departemen Kesehatan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Balai Penelitian Tanaman Obat, Hal 16 – 17. Jakarta.
Kumalasari E, Sulistyani N. 2011. Aktivitas antifungi ekstrak etanol batang binahong (Anredera cordifolia (Tenore) Steen) terhadap Candida albicans serta skrining fitokimia. J Ilmiah Kefarmasian 1:51-62.
Manoi F. 2009. Binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) sebagai obat. J Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri 15:3.
Miladiyah I, Prabowo BR. 2012. Ethanolic extract of Anredera cordifolia (Ten.) Steenis leaves improved wound healing in guinea pigs. Univ Med 31:4-11.
Susetya D. 2012. Khasiat & Manfaat Daun Ajaib Binahong Cetakan 1. Pustaka Baru Press. p.25. Yogyakarta.
Yuliani SH, Anggraeni CD, Sekarjati W, Panjalu A, Istyastono EP, Setiawati A. 2015. Cytotoxic activity of Anredera cordifolia leaf extract on HeLa cervical cancer cells through p53-independent pathway. Asian J Pharm Clin Res 8:328-331.